Panggung Sandiwara

Dia, satu-satunya wanita yang menjadi pelabuhan terakhirku. Wanita yang tak sengaja bertemu denganku di jalan raya. Seorang wanita yang mencari nafkah sebagai pengamen jalanan. Menghabiskan hari-harinya di tengah teriknya sinar matahari yang membakar kulitnya, wanita tangguh yang sebelumnya tak pernah ku temui. Manik matanya yang indah dan hidungnya yang mancung, serta bibir tipisnya yang menari-nari saat melantunkan sebuah lagu. Iramanya begitu terdengar merdu hingga ketelinga pengendara yang kini tengah mengantri, akibat rambu lalu lintas yang berwaena merah. Dan akhirnya takdir berpihak padaku, melalui jalan yang sama sekali tak pernah terbesit di benakku. Walau segala cara telah ku lakukan, dengan penolakkannya yang tak pernah ku hiraukan dan kali ini, Tuhan berpihak padaku.