“Nama saya Pandu. Pandu Prasetya. Saya pindahan dari SMA Mataram Yogyakarta. Ayah saya polisi, baru saja selesai tugasnya di Yogyakarta, dan dipindah ke Semarang ini. Saya anak bungsu dari 5 bersaudara, kakak saya laki-laki semua. Pasti ada yang bertanya-tanya kenapa ayah saya memberi nama Pandu padahal saya anak bungsu? Kakak-kakak saya semua bernama Pandu. Jadi kalo ada yang naksir saya, mau telepon ke rumah, carinya Pandu Prasetya. Kalo nggak nanti pada bingung Pandu yang mana.” kata Pandu tanpa malu-malu dengan gaya yang ramah dan kocak. “Huh,” gersah Niken yang duduk di samping jendela, “Pe-de benar cowok satu ini. Lagaknya sok ganteng”, batinnya. “Nik, cakep yach tu cowok,” Wulan yang duduk di sebelahnya berbisik. “Cakep apanya, ah?” (note: setting cerita awal tahun 98'an)