5 Tutup Mulutmu Kalau Tidak Ingin Membuat Onar

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Chi Xia mengejek Qiao Mu, "Ketulusan, memangnya kamu punya? Kamu hanya mengeluarkan 10 Yuan untuk membungkusnya, tapi kamu masih berani memberikannya. Kamu memakai benda buatan orang lain dan mengaku kalau dirimu yang membuatnya sendiri, benar-benar tidak tahu malu."

Qiao Mu sedikit cemberut dan menjawab dengan nada tegas, "Lagi pula dia tidak akan menyukai apapun yang aku beli, dan pasti akhirnya akan dibuang ke tong sampah, jadi lebih baik aku memberi sampah kepadanya, supaya tidak sayang kalau dibuang."

"Kamu ya, benar-benar bermuka dua!" Chi Xia tidak berdaya lagi, sikap rubah Qiao Mu benar-benar tidak sesuai dengan wajahnya yang lugu dan polos.

Chi Xia adalah teman baik Qiao Mu dari kecil, hubungan mereka berdua sangat baik, sehingga dia juga sudah memahami karakter asli dari Qiao Mu.

Qiao Mu menatap kepergian Chi Xia yang menaiki taksi dan pergi dari sana, kemudian dia melihat hadiah ulang tahun di tangannya dengan puas. Lalu di belakangnya tiba-tiba terdengar suara ...

"Sepertinya kamu sangat senang memeluk sampah itu."

Qiao Mu terbelalak kaget dan menoleh, melihat sosok tinggi besar berdiri di tempat yang tertutup bayangan.

"Kamu … kamu … kamu …sedang apa kamu bersembunyi di sana?"

Sampah? Gawat! Sepertinya orang itu mendengar semua percakapannya tadi!

***

Li Yan sudah masuk ke halaman rumah tersebut ketika Qiao Mu berlari keluar.

Melihat Qiao Mu sedang melakukan sesuatu secara sembunyi-sembunyi, Li Yan pun turun dari mobil dan berdiri diam di tempat itu, kemudian mendengar percakapan mereka.

Hal ini di luar perkiraannya, awalnya dia mengira kalau Qiao Mu murni seorang gadis yang lugu dan polos, tapi ternyata dia memiliki karakter seperti ini.

Li Yan berjalan menghampiri Qiao Mu, tatapannya jatuh ke kotak yang ada di dalam pelukan gadis itu, alisnya tampak terangkat, "Aku penasaran, sampah apa yang ada di dalam kotak itu?"

"..."

Qiao Mu seketika kelabakan, gawat, selama ini dia selalu berhati-hati, dia tidak pernah membiarkan orang lain melihat kelemahan di hubungannya dengan ibu tirinya, tapi kenapa kali ini dia tidak berhati-hati sampai percakapannya terdengar oleh orang lain?

Dan orang itu adalah pria yang tidak jelas asal usulnya!

Tiba-tiba pria itu maju, wajahnya muncul dari bayangan, cahaya lampu kuning terlihat menyinari wajahnya, membuat Qiao Mu bisa melihat wajahnya.

Kedua tangan orang itu dimasukkan ke saku celana, sudut bibirnya terangkat dan menampilkan senyum tipis di bibirnya, seluruh tubuhnya menyebarkan aura berkelas.

Qiao Mu mengerutkan keningnya, wajah di hadapannya itu terlihat familiar, dia tidak mungkin bisa melupakan wajah yang terlihat kejam itu.

Tapi saat itu dia sama sekali tidak bisa terlalu banyak berpikir, Qiao Mu maju selangkah, jarinya menunjuk hidung pria tersebut dan berbicara dengan kejam, "Aku tak peduli siapa kamu, tapi jangan membuat keributan di sini. Semua yang kamu lihat dan dengar barusan bukanlah kenyataan. Aku peringatkan kamu, jangan sembarangan bicara! Aku adalah nona kedua Keluarga Qiao, kalau kamu sembarangan bicara, lihat saja mereka lebih percaya padamu atau aku!"

Li Yan hanya tersenyum tipis saat mendapat peringatan dari Qiao Mu, tapi tidak ada senyuman di matanya, "Nona kedua Keluarga Qiao? Ingatanmu benar-benar buruk."

Ingatannya buruk? Apa maksudnya?

Qiao Mu tidak mau terlalu memedulikannya lagi, dia segera beranjak dari sana sambil membawa hadiahnya dan berkata, "Ingat kata-kataku! Kalau tidak mau membuat keributan, tutup saja mulutmu! Kalau tidak, jangan salahkan jika aku jadi tidak segan-segan lagi!"

Li Yan menatap sosok wanita yang semakin menjauh itu, matanya menyipit mengeluarkan aura yang berbahaya.

Gadis kecil itu ternyata tidak mengenalinya? Dia sama sekali tidak mengenalinya padahal mereka sudah dua kali bertemu!

Tapi, dia benar-benar bernyali besar karena berani mengancam Li Yan!

Li Yan malah ingin melihat apa yang akan dilakukan Qiao Mu padanya?

Dia pun tersenyum menawan, di dalam gelap malam itu, dia terlihat sinis namun mempesona.

***

Qiao Mu kembali ke aula pesta dari sudut balkon, namun wajah pria yang tadi terus terbayang di pikirannya.

Pria itu, bisa dibilang adalah pria paling tampan yang pernah dia temui, benar-benar mempesona. Sekilas ada bayangan kabur melintas di pikirannya, dan Qiao Mu mengingat dengan seksama, lalu tiba-tiba ada sebuah suara yang membuyarkan pikirannya.

avataravatar
Next chapter