19 Jangan-jangan Dia Menyukaiku

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Qiao Mu benar-benar ingin menangis tapi air matanya tidak bisa mengalir, dia tidak tahu kalau ternyata Li Yan begitu tidak tahu malu, sampai memperhitungkan hal ini dengannya!

Kalau bukan karena Qiao Mu sedang membutuhkan uang, dia tidak akan perhitungan dengannya seperti ini. Qiao Mu pasti akan memberinya tiga ratus yuan dengan senang hati, dan pergi begitu saja, meninggalkan bayangan pria yang arogan tersebut.

Tapi … siapa bilang ratu sesekali tidak boleh merayu orang lain untuk mendapatkan tujuannya, siapa suruh Qiao Mu melakukannya di saat seperti ini.

Qiao Mu tentu saja tahu Li Yan tidak kekurangan uang, tapi kenapa pria itu harus menyerangnya balik!

Tiba-tiba ada sebuah ide terlintas di pikirannya, Qiao Mu pun tersenyum, "Paman, jangan-jangan …kamu menyukaiku ya? Sebenarnya semalam itu kamu yang mengatur semuanya, kamu sengaja membuatku masuk ke ruangan VIP-mu, kemudian menyuruh orang untuk mempersulitku dan menaruh obat di dalam minuman, lalu kamu menjadi pahlawan yang menolongku, sampai akhirnya kamu mendapatkanku dengan alasan menolongku! Benar kan?"

Raut wajah Li Yan terlihat tetap dingin, wanita mungil di atas ranjang itu seperti seekor rubah, mata besarnya tampak berbinar, menyiratkan tatapan licik.

Sorot mata hitam milik Li Yan terlihat penuh dengan misteri, dia lalu berkata pelan, "Kalau aku bilang tebakanmu benar?"

Ha … ? 

Qiao Mu melongo, dia hanya ingin mendapatkan apa yang diinginkannya dengan cara membuat dirinya sendiri terlihat sedikit merugi, dan ucapan barusan hanyalah ucapan yang asal dia katakan saja, tapi siapa sangka kalau Li Yan akan mengakuinya?

Tepat pada saat Qiao Mu memutar otak untuk mencari cara membalasnya, Li Yan membuka suara lagi, "Imajinasimu terlalu tinggi."

Li Yan lalu bersandar di dinding dengan kedua tangan dilipat di depan dada, dan menatap Qiao Mu dengan serius namun penuh kesabaran, "Kalau aku ingin mendapatkanmu, malam itu di kapal pesiar, saat kamu menerobos ke kamarku, kamu sudah menjadi milikku, apa harus aku menunggu sampai sekarang?"

Perkataan Li Yan ini adalah penindasan besar bagi Qiao Mu, seorang wanita masuk sendiri ke kamarnya, tapi keesokan harinya pakaiannya masih rapi, ini bukan poin terpenting, poin terpentingnya adalah, Li Yan juga menghinanya dengan mengatakan kalau dia tidak tertarik dengan tubuh anak kecil!

Kalau Li Yan tidak tertarik padanya, maka siapa pria yang seperti harimau semalam?

Baiklah …pria bagai harimau itu hanyalah imajinasi Qiao Mu saja, karena sebenarnya dia sama sekali tidak ingat prosesnya, yang dia ingat hanya rasa sakit.

Qiao Mu diam-diam mengepalkan tangannya, "Paman, kalau orang lain tahu kamu tidur dengan keponakanmu sendiri, hal itu pasti akan berpengaruh buruk pada citramu. Bukankah uang tutup mulut 300 ribu yuan tidak terlalu banyak?"

Lagi-lagi uang!

Apa Qiao Mu begitu menginginkan uang sampai sudah jadi gila?

Li Yan terlihat mengerutkan mulutnya, seluruh tubuhnya mengeluarkan aura dingin, "Sepertinya otakmu tidak cerdas, kamu memakai uang tutup mulut untuk membuka harga, kamu ini sedang mengancamku atau mengancam diri sendiri? Aku tidak keberatan kalau kamu mau menangis di depan ibu tirimu, dan bilang kalau sudah ditiduri oleh adik sepupunya sendiri, kalau kamu memang berharap seperti itu, aku bisa membantumu mengatakannya."

"..." Bibir Qiao Mu langsung terkatup rapat, kenapa dia merasa kalau dirinya seperti jatuh ke lubang sendiri?

Kalau membiarkan Yu Tingyun mengetahui hubungannya dengan Li Yan, ibu tirinya itu pasti akan menggunakan hal itu sebagai kelemahannya, dan akibatnya tidak bisa dibayangkan!

Qiao Mu tertawa memecahkan kecanggungan, kenapa ancaman darinya tidak berguna saat menghadapi Li Yan!

Li Yan menunduk melihatnya, "Semua biaya sekolah dan hidupmu adalah tanggungan Keluarga Qiao, untuk apa kamu butuh uang 300 ribu yuan?"

Qiao Mu menunduk, nada bicaranya terdengar memelas, "Aku ingin membeli barang mewah, berbagai baju, tas, dan perhiasan. Qiao Ya memiliki semua barang-barang seperti itu, aku sangat iri padanya."

avataravatar
Next chapter