10 Aku Harus Berterima Kasih Padamu yang Menjualku?

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

"Kamu berjudi lagi?! Bukannya waktu itu kamu sudah berjanji untuk tidak pergi ke tempat judi lagi? Sekarang baru sebentar, kamu sudah berhutang 300 ribu yuan lagi!"

Qiao Mu menahan amarahnya, nada bicaranya berubah menjadi dingin, "Aku tidak punya uang, sekarang aku masih mahasiswa, dari mana aku mendapatkan uang 300 ribu yuan? Dulu aku sudah memberikan semua uang yang aku tabung selama bertahun-tahun untukmu, waktu itu kamu membutuhkan 50.000 yuan, waktu itu aku juga meminjam uang ke temanku, dan sampai sekarang masih belum lunas!"

Begitu mendengar perkataannya, orang di seberang telepon itu langsung berkata dengan marah, "Dasar tidak punya hati! Beraninya kamu bilang tidak punya uang padaku. Kenapa kamu sekarang berubah menjadi kejam seperti ini? Apa karena beberapa tahun ini Keluarga Qiao sudah membesarkanmu, lalu kamu sekarang sudah merasa hebat dan menganggap Yu Tingyun sebagai ibu kandungmu?"

"Ibu, kamu …"

"Jangan memanggilku ibu, mana ada putri yang diam saja dan tidak menolong ibunya yang hampir mati? Sekarang kamu sudah menjalani kehidupan sebagai nona kaya, dan tidak peduli dengan ibu kandungmu yang sudah melahirkan dan membesarkanmu. Kalau tidak ada aku, sekarang apa kamu bisa menjalani hidup seperti ini? Qiao Jiannan sangat kaya, kamu adalah putri kandungnya, apa susahnya untuk meminta uang jajan beberapa ratus ribu padanya?"

Hati Qiao Mu perlahan semakin sedih, dan sedikit rasa iba yang ada dalam hatinya tiba-tiba menghilang, "Jadi maksudmu, seharusnya aku berterima kasih padamu yang sudah menjualku?"

Wanita yang menelepon Qiao Mu itu adalah ibu kandungnya, orang yang sangat egois dan tega menjual putri kandungnya sendiri demi uang!

Qiao Mu menahan rasa sakit hatinya, dia mendengar suara wanita yang sekarang sedikit terisak, "Mumu, Ibu waktu itu berbuat seperti itu juga demi kebaikanmu, kalau tidak, sekarang kamu tidak mungkin bisa hidup sebagai nona kaya yang tidak perlu khawatir kekurangan sandang dan pangan. Ibu sekarang benar-benar sudah menghadapi jalan buntu, Ibu juga tidak ingin seperti ini, kali ini kamu harus membantuku, kamu tidak boleh membiarkan Ibu dipukul sampai mati oleh para lintah darat itu. Ayahmu sangat menyayangimu, asalkan kamu mau meminta, dia pasti …"

Setiap kali pasti akan seperti ini, kata-kata ini sudah didengar Qiao Mu berulang kali sampai dia mati rasa.

Qiao Mu tidak tahan lagi dan menutup teleponnya, dia lalu bersandar di dinding marmer di belakangnya, punggungnya terasa dingin, hatinya juga sedingin es.

Sepuluh tahun yang lalu, ibunya, Zhou Jieru, menjualnya kepada Keluarga Qiao. Benar, ibu kandungnya sendiri yang menjualnya dengan harga satu juta yuan.

Zhou Jieru sangat gemar berjudi, dia sering menggunakan alasan membesarkan Qiao Mu untuk memeras uang dan meminta bantuan pada Qiao Jiannan. Qiao Mu tahu kalau bagi Zhou Jieru, dia adalah tiket makan jangka panjang, dengan adanya Qiao Mu di tangannya, dia tidak takut kekurangan uang.

Kemudian suatu ketika, Zhou Jieru kalah judi dan berhutang 600 ribu yuan, anak adalah beban baginya, sehingga dia segera bernegosiasi dengan Qiao Jiannan. Dia seperti seekor singa yang begitu membuka mulut, dia langsung meminta tiga juta Yuan. Namun Qiao Jiannan tidak bersedia, tapi karena Zhou Jieru membutuhkan uang dalam waktu dekat, akhirnya dia berkompromi dan hanya meminta satu juta yuan, lalu melepaskan hak asuh Qiao Mu.

Qiao Mu sekarang berpikir kalau bukan karena ayahnya menggunakan uang satu juta yuan untuk mendapatkan hak asuh dari tangan ibunya, dia sendiri tidak tahu akan seberapa terpuruk dirinya sekarang.

Karena sikap Zhou Jieru yang sangat buruk, Qiao Jiannan tidak mengijinkan Qiao Mu berhubungan lagi dengan ibu kandungnya. Tapi Zhou Jieru malah selalu memeras dirinya dari belakang. Qiao Mu ingin sekali tidak memperdulikannya, tapi bagaimanapun juga, Zhou jieru adalah ibu kandungnya.

Qiao Mu bersandar di dinding dengan lemas, tiga ratus ribu ... mau ke mana dia mencari uang sebanyak itu?

Zhou Jieru selalu mengira bahwa Qiao Mu hidup enak sebagai nona kaya, dan memiliki uang jajan sampai puluhan ribu yuan, tapi dia sama sekali tidak tahu kalau di dalam Keluarga Qiao, Qiao Mu hanyalah orang luar, dan diperlakukan berbeda dari Qiao Ya.

Qiao Jiannan sangat baik terhadapnya, tapi dia tetaplah anak haram. Qiao Jiannan juga harus memikirkan perasaan Yu Tingyun, kalau dia terlalu baik padanya, Yu Tingyun akan keberatan. Qiao Mu bisa mengerti sikap Qiao Jiannan, sehingga sejak kecil dia sangat pengertian dan tidak mau menyusahkan ayahnya, dia berperan dengan baik dan sebisa mungkin tidak berselisih dengan Yu Tingyun dan Qiao Ya.

avataravatar
Next chapter