6 Aku Hamil!

"Aku hamil"

APA?

Apa-apaan ini? Kenapa hal seperti ini tiba-tiba datang? Tidak mungkin! Baru saja mereka akan memulai segalanya dari awal. Tapi apa ini? Tidak belum tentu benar. Ya pasti wanita ular ini berbohong.

"Tidak mungkin! Pasti kamu bohong. Aku tidak percaya wanita sepertimu"

"Terserah saja. Mau kamu yang mengatakan padanya? Atau aku sendiri yang mengatakannya? Aku butuh dia untuk anak ini"

"Apa maksudmu? Lancang sekali kamu datang kesini dan mengaku hamil padahal jelas-jelas aku ini istrinya! Tidak mungkin dia melakukannya" ucap wanita itu dengan wajah dingin. Amarahnya sudah di ubun-ubun saat ini.

"Kami melakukannya tepat di malam sebelum pernikahanmu"

"Tidak mungkin. Wanita ular sepertimu tidak pantas disini. Pergi dari sini." keluar sudah aura menyeramkan yang selama ini berusaha ia kendalikan. Tidak untuk kali ini. Tidak.

"Baiklah terserah padamu saja. Mari kita tunggu dia pulang dan dengarkan kebenarannya"

"Aku tidak percaya padamu. Lebih baik kamu pergi dari sini sekarang juga" ucap wanita itu hampir berteriak.

"Tidak akan sebelum aku mendapatkan apa yang aku mau"

"Apa maumu?"

"Tentu saja suamimu menjadi milikku. Lihatlah aku sedang mengandung anaknya" ucapnya sambil mengelus perutnya yang mulai membuncit.

"JAGA UCAPANMU"

Habis sudah kesabarannya. Bagaimana mungkin wanita ini menginginkan suaminya.

APA dia gila?

Bahkan dirinya pun belum disentuh sedikitpun oleh suaminya. Dan berani-beranimya wanita ini mengatakan bahwa itu adalah anak suaminya. Benar-benar tidak bisa dibiarkan!

Sementara wanita itu hanya tersenyum sinis menatap lawannya. Sudah dipastikan kali ini dia akan menang dan mendapatkan apa yang dia mau. Tetu saja. Sekarang anaknya tidak akan lahir tanpa seorang ayah.

Hingga malam pun tiba. Kedua wanita yang sejak tadi diam dengan pikiran masing-masing itu tiba-tiba di kagetkan dengan bunyi pintu berderit.

Segera Anna berlari dan menatap Fero dengan tatapan kalut.

"Ada apa sayang? Apa ada masalah?" Tanya Fero yang melihat raut aneh dari istrinya itu.

Sementara yang ditanya hanya mengarahkan pandangannya kepada wanita yang sejak tadi duduk diam di sofa dengan wajah angkuhnya. Dan betapa kagetnya Fero melihatnya. Bagaimana bisa dia ada disini. Batinnya Fero berkata.

Tiba-tiba saja wanita itu berdiri dan menghampiri Fero dengan langkah penuh keangkuhan.

"Aku hamil" ucapnya setelah sampai di hadpan Fero. Fero yang mendengarnya langsung mengerutkan keningnya.

"Lalu?"

"Kamu harus bertanggungjawab"

"Apa-apaan?"

Kemudian wanita itu melangkah dan berucap tepat di telinganya.

"Apa kamu lupa dengan malam itu?"

Seakan tersadar Fero tiba-tiba saja terhuyung kebelakang kemudian matanya beralih menatap wanita yang sejak tadi diam. Istrinya.

"Ann aku-

Ucapan Fero langsung terhenti ketika melihat wanita yang sekarang menjadi istrinya itu menggelengkan kepalanya dengan tatapan sendu dan kecewa.

"Nikahi dia"

avataravatar
Next chapter