38 Ia Benci Fu Tingyuan

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Luo Nanchu tidak akan pernah bisa melupakan siapa yang menyebabkan keluarganya menjadi seperti ini. Ia sangat membenci Fu Tingyuan. Tapi, ia lebih membenci dirinya sendiri. Ia hanya hidup untuk menebus dosa-dosa pada keluarganya, jika ia mati… namun ia tidak bisa mati sampai kondisi keluarga Luo membaik.

Luo Zhiying masuk untuk mengunjungi Luo Juntian. 

Saat itu Luo Nanchu bersandar pada dinding di luar kamar rawat inap dengan pikiran yang linglung. Pikirannya terasa kacau, debu seolah sedang berterbangan di dalamnya. Ia ingat bahwa pada hari keluarga Luo bangkrut, ayahnya yang awalnya masih sehat tiba-tiba langsung jatuh sakit dalam semalam. 

Kartu ATM-nya membeku, rumahnya disita, dan kepemilikan perusahaan tiba-tiba saja berubah nama. Luo Nanchu pergi ke rumah sakit untuk membayar biaya pengobatan, tapi ia tidak memiliki uang sepeserpun. Pada saat itu, ia benar-benar menghadapinya hanya seorang diri.

Adik laki-lakinya masih sangat kecil, dan adik perempuannya juga masih sekolah. Semua kerabat yang dulu berdatangan juga satu per satu pergi seperti seekor ular. Ia hampir hancur ketika keluarganya hancur seperti itu.

Luo Nanchu mengangkat tangannya untuk mengusap pelipisnya yang berkeringat karena merasa gerah ketika sedang mengingat kenangan pahit itu.

Untungnya, ayahnya masih bisa diselamatkan. Meski masih dalam keadaan koma, tapi dokter berkata bahwa ayahnya masih memiliki kemungkinan untuk sadar, hanya perlu untuk menunggu waktu saja.

Pada malam ketika ayahnya keluar dari ruang operasi, ia menangis keras di sudut rumah sakit. Ia bersumpah bahwa harus tetap hidup, dan bahkan jika ia jatuh ke neraka, ia tetap akan melindungi keluarganya.

"Kakak." Luo Zhiying keluar dari ruang rawat ayahnya, kemudian ia mengulurkan tangannya untuk menggenggam tangan Luo Nanchu sembari berkata, "Kakak, tanganmu dingin sekali, ada apa?" Ia langsung membawa kakaknya ke tempat terbuka yang terdapat banyak sinar matahari, dan berkata, "Apa Kakak sedang tidak enak badan?"

Luo Nanchu tersadar dari lamunannya, ia menggelengkan kepalanya, lalu melihat ke arah ruang rawat inap ayahnya, dan bertanya dengan suara rendah, "Bagaimana keadaan Ayah?"

"Masih seperti itu." Jawab Luo Zhiying, "Tapi wajahnya terlihat lebih baik. Terlihat lebih cerah daripada ketika bertemu denganku terakhir kali."

Luo Nanchu tersenyum sembari berkata, "Baguslah kalau begitu." Ia melihat ke arah luar dan melihat matahari sudah hampir terbenam, "Ayo, aku akan mengantarmu kembali ke sekolah."

"Baiklah." Jawab Luo Zhiying sambil memeluk lengan Luo Nanchu, "Terima kasih, Kak."

Luo Nanchu menoleh dan meliriknya, lalu mengulurkan tangannya dan menjentikkan jarinya ke kening Luo Zhiying sembari berkata, "Gadis bodoh."

  *

Luo Nanchu naik taksi untuk mengantarkan Luo Zhiying kembali ke sekolahnya. Ia keluar dari mobil, merapikan rambutnya, dan berkata dengan hangat, "Masuklah."

Luo Zhiying berdiri di depan pintu dan merasa ragu, "Kakak…"

Luo Nanchu memandangi wajah adiknya, "Ada apa?"

Luo Zhiying menggelengkan kepalanya, lalu mengangkat wajahnya dan tersenyum, "Bukan apa-apa. Aku masuk dulu."

Luo Nanchu meraih tangan Luo Zhiying sambil mengerutkan keningnya dan berkata, "Ada sesuatu yang disembunyikan dariku?"

Luo Zhiying tersenyum lalu ia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tidak ada Kak, aku masuk dulu."

Luo Nanchu mengerutkan keningnya dan menatapnya dengan enggan untuk melepasnya.

Luo Zhiying memandangi wajahnya yang tegas, kemudian ia menundukkan kepalanya dan mendesah pelan, "... Kakak, aku belum membayar uang sekolah untuk semester ini."

Hati Luo Nanchu rasanya seperti ditusuk.

Luo Zhiying menggigit bibirnya sambil menundukkan kepalanya, dan berkata dengan rasa bersalah, "Kakak, aku sangat tidak berguna. Aku tidak menghasilkan banyak uang dari pekerjaan paruh waktu yang aku kerjakan, dan aku baru saja ditipu. Aku menjadi model dan mereka tidak membayarku untuk itu."

Mata Luo Nanchu tiba-tiba menjadi merah, ia perlahan melepaskan tangan Luo Zhiying, napasnya gemetar. Kemudian ia melangkah maju untuk memeluknya sambil mengusap rambut Luo Zhiying dengan kuat, "Gadis bodoh. Kamu kekurangan uang. Kenapa kamu tidak memberitahuku?"

"Karena Kakak sudah bekerja keras untuk biaya berobat Xiao Yi dan Ayah." Luo Zhiying mengangkat kepalanya dan menatap Luo Nanchu, "Aku seumuran denganmu, jadi bagaimana aku bisa meminta uang padamu."

---

Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan.

Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya.

Terimakasih atas pengertian Anda.

avataravatar
Next chapter