3 (Menembak Aqila)

Hari kian berjalan dan telah mengiangatkan dua remaja bahwasannya hari sudah menenggelamkan mereka. Sebulan terasa begitu cepat bagi mereka berdua, hari hari yang mereka lalui cukup asik dan menyenangkan hingga pada akhirnya keduanya merasa saling nyaman.

Saat malam itu mereka berdua sedang asik telponan dan membincangkan obrolan yang abstrak tetapi lucu dan tidak membuat bosan, hingga pada akhirnya si Fajrin menembak Aqilla .

"Aqila, lu mau ga jadi pacar gua, " tanya Fajrin

"Mau ga ya? Hahaha, " jawab Aqila

"Iyadeh gua mau"

"Gagaga, gua cuma bercanda doang hahahaha", Fajrin

""Hi gajelas, galucu banget bercandaanya", Aqila

Entah apa yang ada di pikiran Fajrin pada saat itu, padahal sebenarnya Aqilla mau saja menerima cintanya Fajrin tetapi sayangnya Fajrin bilang bahwa itu hanya bercandaan nya saja. Ternyata, Fajrin masih belom siap berpacaran dengan Aqila, karena dirinya masih ragu dan malu apabila berpacaran dengan Aqila. Bagi dirinya Aqila adalah wanita yang memiliki wajah cantik nan mempesona, maka dari itu Fajrin jadi merasa minder apabila berpacaran dengan Aqila, karena Fajrin merasa dirinya itu jelek dan tidak pantas untuk Aqila, apalagi sosok Aqila sendiri merupakan anak yang cukup famous di lingkungan sekolahnya.

Walaupun jarang bertemu di sekolah, tetapi mereka berdua selalu berbincang dengan hangat lewat whatsapp yang mampu membuat keduanya merasa senang dan tenang bila keduanya saling berkomunikasi.

Walaupun sering berkomunikasi Fajrin kadang-kadang merasa netink terhadap Aqila.

avataravatar
Next chapter