Sambil menunggu mahasiswa keluar untuk istirahat, Jaka pun melayani anak-anak muda, bahkan Ibu-ibu juga anak-anak yang lewat lalu lalang dijalan sekitar kampus itu.
"Mas beli esnya, rasa coklat satu, rasa cappucino satu" ucap Ibu yang menghampiri Jaka sambil menggandeng anaknya.
"Siap Bu, ditunggu" jawab Jaka langsung menyiapkan es yang dipesan Ibu itu, tak berapa lama esnya sudah selesai dibungkus
"Ini Bu esnya" ucap Jaka sambil menyodorkan es yang dipesan Ibu itu.
"Jadi berapa mas?" Sahut Ibu itu sambil tersenyum ke Jaka
"10 ribu Bu, abis dari mana Bu? ngajak anaknya" celoteh Jaka sambil tersenyum melirik anak yang digandeng Ibunya, lalu Ibu itu pun menyodorkan uang 10 ribu ke Jaka sambil berkata
"Habis nganter anak beli sepatu mas.." ucap si Ibu sambil menjulurkan tangan anaknya untuk menyapa Jaka.
"Ayo nak sapa om itu" ucap sang Ibu kepada anaknya, lalu anaknya menyapa Jaka
"Halo om, aku Bagas" ucap anak itu yang umurnya 9th, Bagas lalu tersenyum sambil menjabat tangan si anak itu dan mengusap kepalanya
"Hai juga anak ganteng" lalu Jaka melirik kearah Ibu anak itu
"Ayahnya gak diajak Bu?" Tanya Jaka sambil tersenyum, lalu Jaka menyerahkan esnya ke Ibu itu, tak disangka tangan Jaka dan tangan si Ibu itu saling menempel, lalu Ibu itupun melirik ke Jaka sambil tersenyum
"Aku sudah bercerai mas sama ayahnya Bagas, kalau boleh tau nama mas siapa nih?" ucap si Ibu sambil menjulurkan tangannya untuk berkenalan
"Maaf ! oh udah cerainya ya Bu, namaku Jaka" balas Jaka sambil menggaruk kepalanya yang gak gatal
"Aku Dewi mas, udah gak papa lagian kami udah bercerai 2 th yang lalu, oh ya makasih ya udah mau kenalan, dan makasih esnya" lalu Ibu dan anak itu pamit untuk pulang.
"Hati-hati Bagas ! jaga Ibu kamu yah" celoteh Jaka sambil tersenyum, Dewi ikut tersenyum, lalu Dewi dan anaknya pergi meninggalkan Jaka.
Tak lama kemudian didalam kampus bel pun berbunyi menandakan bahwa jam istirahat, para mahasiswa dan mahasiswi berjalan keluar dari ruang kelas masing-masing menuju ke kantin, Jaka berjalan sehabis mengantarkan pesanan ke salah satu mahasiswa, sambil berjalan tiba-tiba " brugh....auwwwh.." Jaka dan mahasiswi itu pun jatuh bertabrakan...
"Kalo jalan pakek mata dong ! brengsek...!!!" ucapan gadis itu dengan judesnya ke Jaka sambil melototkan matanya
"Maaf non, gak sengaja" sahut Jaka sambil meringis kesakitan, karena tangannya memar kena batu kerikil waktu jatuh.
"Maaf, maaf, jualan es aja belagu amat lu, jalan pakek nabrak segala, minggir..!!!" cerocos gadis itu lalu meninggalkan Jaka yang masih duduk memegang tangannya yang masih sakit Jaka pun bangkit menuju dagangannya "sabar, sabar, gadis Kok jutek amat sih" gerutu Jaka yang masih berjalan kearah sepeda motornya.
Tak jauh dari situ ada sepasang mata yang mengamati Jaka berjalan, ditempat meja kantin ada segerombol mahasiswi yang lagi asyik menyantap makanan
"Kenapa muka lu? datang-datang muka ditekuk gitu" ucap Sinta ke Meli yang masih cemberut dan kesal.
"Tuh tadi gue abis ditabrak sama orang aneh" sahut Meli yang masih kesal
"Hah ! orang aneh ? maksud lu?" ucap Sinta yang penasaran ingin tahu apa yang membuat temannya kesal "cerita dong? ada apa sampai kamu kesal gitu?" sahut temannya lagi yang bernama Suny.
"Tuh orangnya yang nabrak gue ampe jatuh" gerutu Meli sambil menunjuk kearah Jaka yang mengantar pesanan kemeja yang tak jauh dari rombongan Meli, Sinta, dan Suny.
"Apa ! orang ganteng gitu lo bilang orang aneh? lo sakit? apa lom minum obat sih?" cerocos Sinta yang juga melihat kearah Jaka.
"Awas jangan marah-marah ntar malah jatuh cinta hahaha, jatuh cinta baru tau rasa lo..." ledek Suny ke Meli yang masih cemberut.
"Gila lo pada ! masa gue jatuh cinta sama pedagang es..no...no...no..!!" sahut Meli yang tak senang melihat temannya ngeledek terus, sambil melotot kearah temannya, menurut Meli dirinya gak level jatuh cinta sama penjual es, sedangkan dirinya anak dari juragan tanah
"Udahlah, yok makan, keburu masuk kelas" ucap Sinta, lalu mereka pun makan dengan lahap sambil mengobrol dengan asyiknya
*Bersambung*