1 Bab 1: Selamat datang di kelas 11

Jasmina berusaha membawa badannya yang chubby melewati beberapa koridor sekolah sambil membawa formulir menuju ruang OSIS. Hari ini terakhir pengumulan formulir bagi para siswa yang ingin mendaftar menjadi anggota OSIS Periode mendatang. Kali ini, Jasmina yakin ia akan terpilih. Ia menyerahkan formulirnya ke kak Tyas sang sekretaris Osis sambil berdoa. Kak Tyas memasang senyum tulus. "Good luck ya kali ini Jasmin! kamu pasti bisa", semangat Tyas. Jasmin sumringah sambil menari kecil di depan senior kesayangannya itu.

Tahun lalu, ketika ia mejadi murid baru atau istilah kerennya Freshmen di SMA 1001, ia tidak terpilih menjadi anggota OSIS. Tentu saja. Tentuuuuu saja. Ia masih anak baru, belum banyak yang mengetahui potensi dan prestasi yang bisa dia ukir. Kakak kelas pastinya akan melihat dari penampilan luar atau melirik sekilas ketika orientasi siswa di awal tahun ajaran. Padahal dibanding teman-temannya, Jasmina adalah anak yang memiliki banyak kelebihan. Lebih pintar, lebih supel dan lebih berat badan 10kg dari rata-rata. Hemm....

Ya, Jasmina belum sepenuhnya berhasil membuang lemak masa kecilnya. Ia berhasil menurunkan 15 kg selama 3 tahun di SMP dan membuang jerawat pubertasnya. Saat ini wajahnya sudah putih mulus namun pipinya masih saja gembil. Ia masih harus menurunkan 10kg lagi agar ia terlihat normal. Ya, normal untuk anak SMA. Sebuah standar yang sangat sulit sebenarnya. Tapi ya jujur saja, bila ingin bertahan 3 tahun tanpa bully sana sini, kita harus menjadi normal. Dapat menggunakan baju-baju ala Kpop dengan ukuran M, memiliki bff yang cukup solid dan terpilih menjadi anggota OSIS, salah satunya. Kira-kira begitulah kehidupan normal yang sedang Jasmina tuju.

Apakah salah? Ya terserah masing-masing aja sih standar hidup kita apa. Walau di hati lain, apa yang Jasmina pancarkan berbeda. Ia terkenal sebagai seorang Siswa yang walaupun tambun, tapi bisa kelihatan menarik. dengan tinggi 175 dan berat 75 kg, Jasmina cukup meraksasa. Tapi ia penuh rasa percaya diri sehingga bisa menginspirasi para chubbier lainnya untuk masa bodo dengan berat badan mereka dan tetap happy. Big is Beautiful, begitu kesan yang ingin dia pancarkan. Tidak ada yang tahu bahwa Jasmina diam-diam berharap lemak-lemak ini bisa menguap suatu hari di sisa-sisa masa SMA ini. Kakak Jasmina berjanji akan membantu.

Tapi Jasmina kali ini lebih percaya diri. Selama setahun belakangan ini, ia telah menunjukkan eksistensinya di bidang kesenian. Walaupun ia tidak bisa berpartisipasi dalam aneka tarian karena tidak ada baju sewaan yang muat, ia menjadi produser yang handal dalam mempersiapkan pertunjukkan tersebut. Mulai dari mencari siswa sebagai penari, mencari kostum, make-up, sampai desain panggung dan memastikan pertunjukkan tersebut terdokumentasi dengan baik dan di upload ke Youtube sekolah. Ia juga menjadi manajer untuk 2 bank sekolah dan cukup handal.

Belum lagi prestasinya dalam lomba debat bahasa inggris atau lomba pidato mewakili sekolahnya. Yes. Kali ini ia pasti berhasil merebut jabatan impiannya di OSIS. Ketua bidang kesenian. Ia akan menunjukkan kalau ia bisa mengembangkan lebih hebat lagi prestasi sekolah di bidang kesenian, sebuah cikal bakal karir impiannya. Gerbang menuju enterpreneur di bidang entertainment akan terbuka lebar. Haloooo para idol semua! Jasmina akan mewujudkan mimpimu menjadi penyanyi, artis drama atau apapun itu.

"Hey, apa kamu masih suka jadi celengan?"

Jasmina tercekat mendengar suara di belakangnya. Ia tak perlu menoleh ke belakang untuk tahu siapa yang berkomentar pedas begitu...

avataravatar
Next chapter