7 Sikap cuek

"Oh Alhamdulillah kalau begitu biarkan dia istirahat dulu, nanti aku mau main sama dia Bunda!" seru Luna kepada Bunda Merlin mendengar Luna selalu saja berbagi cerita dengan anak gadisnya itu dan selalu ingin mengetahui bagaimana perkembangan dia di kampus barunya.

Sementara itu Syam yang terkenal menjadi sahabat dari Brian itu belum pulang dari kampus.

Ketika itu Brian dan juga Syam cerita dan duduk berdua di taman kampus.

"Aku mau tahu dong sebenarnya siapa sih anak baru di kelas kita! aku belum tahu dan tadi ingin aku melihatnya tapi sama sekali tidak sempat!" seru Brian kepada Syam.

"Oh itu namanya si Luna dia itu pindahan dari kampus apa gitu tadi dia bilang tapi aku lupa, memangnya kenapa sih tumben banget kamu nanyain siapa mahasiswa baru yang ada di kelas kita?" tanya Syam yang bingung dengan pertanyaan sahabatnya itu karena selama ini Brian sama sekali tidak memperdulikan siapapun yang ada di kelas dan juga selalu bersikap cuek.

"Ya memangnya aku salah ya kalau aku mau bertanya seperti itu, aku juga ingin tahu saja sih dan kalau aku tidak tahu mungkin aku bakalan biasa saja sama dia," ucap Brian dengan nada yang sangat cuek.

"Tapi dia cantik loh! baik lagi dia berbicara sangat lembut dia seperti orang yang sangat polos gitu loh," ucap Syam menceritakan tentang Luna kepada Brian.

"Ah masa sih aku saja yang tidak pernah bergaul dengan anak-anak di kelas ya makanya itu tidak tahu bagaimana watak-watak mereka!" tegas Brian kepada Syam.

"Ya makanya itu kamu harus berbaur dengan anak-anak di kelas, kamu harus menghilangkan sifat-sifat kamu yang jelek seperti itu kan tidak enak kalau satu kelas membicarakan kamu tentang kecuekan kamu! padahal kamu mempunyai paras yang tampan," ujar Syam kepada Brian.

"Halah kamu bicara apa sih kamu malah berbicara yang tidak-tidak kepada aku! oh iya nanti kamu main futsal atau tidak?" tanya Brian kepada Syam.

"Kayaknya tidak sih! kamu saja ya karena aku rasanya capek banget, oh iya, kalau kamu mau berkenalan dengan mahasiswa baru itu besok saja aku kenalin, gampang itu soalnya aku sudah berkenalan dengan dia tadi," ucap Syam kepada Brian.

Brian pun tersenyum kepada Syam dengan sangat sadis.

"Ih, kok kamu senyum seperti itu sih, memangnya kamu tidak mau ya berkenalan dengan mahasiswa baru itu? sumpah demi apapun dia itu sangat cantik dan juga lembut! kalau kamu kenal dia mungkin kamu bakalan jatuh cinta deh, hahaha," ucap Syam dengan tersenyum kepada Brian.

"Halah kamu apaan sih! sudahlah jangan dibahas, aku tidak mau membahas itu ya nanti kalau ada waktu aku akan berkenalan dengan dia melalui kamu," ujar Brian kepada Syam.

Setelah mereka asyik ngobrol tidak lama kemudian mereka pun hendak pulang ke rumah.

Tetapi Syam telah dijemput oleh kekasihnya dan Brian ditinggal begitu saja

"Itu sudah datang cepet banget dia jemput aku! aku dijemput dengan pacar aku jadi kamu di sini saja ya sendirian, nanti kamu kan pulang sendiri kan sudah gede haha," ujar Syam kepada Brian.

Syam pun meninggalkan Brian sendirian di taman itu dan pergi pulang ke rumah bersama pacarnya.

"Sialan bisa-bisanya dia pergi meninggalkan aku begitu saja, aduh ya sudahlah aku di sini saja dulu,"

ujar Brian dengan pelan.

Tak lama kemudian Brian memesan ojek online untuk dia pulang ke rumahnya

Malam pun tiba dan di kamarnya, Luna selalu saja merenung dan juga Masih memikirkan banyak hal tentang apa yang dia rasakan di hari pertama dia masuk di kampus barunya.

"Alhamdulillah aku mempunyai teman yang baik dan juga kenalanku disana sangat baik semua dan dosen-dosen di sana juga sangat menghargai aku aku jadi orang yang sangat beruntung di hari ini," gumam Luna dengan pelan.

Luna kala itu sedang berada di kamar sendirian dan dia selalu banyak-banyak bersyukur kepada Allah karena sudah mempunyai teman yang sangat baik dan membantu dirinya untuk beradaptasi di lingkungan yang baru.

Ketika Luna sedang merenung dalam kamarnya tiba-tiba Ayah Rian mengetuk pintu kamar anak gadisnya itu.

"Tok tok tok," suara ketukan pintu dari luar.

"Iya siapa ya? masuk saja tidak dikunci kok!" tegas Luna yang berada di dalam kamar.

Akhirnya Ayah Rian pun membuka pintu dan menanyakan keadaan dari anaknya itu.

"Kok di kamar terus sih memangnya sudah makan malam?" tanya Ayah Rian kepada Luna dengan tersenyum kepada nya.

"Belum Ayah, aku sedikit lagi mau salat dulu habis itu aku makan malam," ucap Luna kepada Ayahnya.

"Ya sudah kalau begitu Ayah, bunda dan juga Lina sudah menunggu kamu di meja makan ya, kamu salat saja dulu nanti kamu langsung gabung kita makan bersama-sama," ucap Ayah Rian dengan lembut kepada anak gadisnya.

Luna pun tersenyum manis kepada Ayahnya yang selalu saja memperhatikan dirinya.

Akhirnya Ayahnya pun keluar dari kamarnya dan Luna bersiap-siap untuk menunaikan ibadah salat Maghrib.

Luna pun bergegas pergi mengambil air wudhu dan setelah itu dia menunaikan ibadah salat.

Setelah beberapa saat Luna pun Selesai salat dia langsung saja bergabung untuk makan malam bersama Ayah, Bunda dan juga adik kecilnya.

Ketika Luna bergegas pergi menemui keluarganya di dapur dia sangat terlihat bersemangat.

"Tuh kan lihat Ayah! betapa senangnya anak jadi semua itu senyum sendiri hehehe," ucap Bunda Merlin kepada Ayah Rian dan sangat terlihat dari wajah Luna yang tersipu malu ketika mendengarkan perkataan dari Bundanya itu.

"Ihh Bunda Ini apaan sih kan katanya Bunda aku harus beradaptasi di lingkungan baru ini dan aku sekarang sudah mempunyai teman yang baik-baik banget di kampus, padahal aku baru pertama kali masuk di kampus," ujar Luna kepada keluarganya.

Luna pun duduk dikursi dan bersiap untuk makan malam bersama keluarganya.

"Ya begini, Ayah kan suka kalau kamu bersemangat seperti ini ayah juga tidak sia-sia pindah di sini kalau kamu bahagia seperti itu!" tegas Ayah Rian kepada Luna.

"Iya ini ayah, Alhamdulillah aku sangat bahagia banyak yang sayang sama aku ketika aku masih di kampus baru itu," ucap Luna dengan tersenyum sangat bahagia kepada Ayah Rian.

"Ih sama dong! sama Lina juga bahagia ketika masuk sekolah pertama kali di sekolah Lina semuanya baik-baik banget guru-gurunya juga baik-baik semua loh," ucap Lina.

Semua terlihat bahagia ketika berpindah di tempat belajar yang baru.

"Nah kalau semuanya bahagia seperti ini kan kita enak semuanya ngumpul dan semua makan bersama seperti ini menceritakan kesenangannya masing-masing," ujar Bunda Merlin kepada anak-anak sangat terlihat wajah Bunda Merlin sangat bahagia ketika mendengarkan cerita dari anak-anaknya itu.

Dia merasa menjadi Ibu yang sangat bangga kepada anak-anaknya, begitu pula dengan Ayah Rian yang selalu saja memuji Bunda Merlin bisa mendidik anak dengan cara yang baik.

bersambung

avataravatar
Next chapter