12 Merasa gugup

Ketika di jalan hendak pergi ke kantin Brian pun berbicara sesuatu kepada Syam.

"Eh kamu tahu enggak sih tadi waktu di toilet aku melihat dengan jelas wajah mahasiswa baru itu!" tegas Brian kepada Syam.

"Ya terus memangnya kenapa kamu kayak tidak pernah melihat wanita saja sampai berbicara seperti itu kepadaku!" ucap Syam kepada Brian.

Tiba-tiba Brian pun berhenti melangkah dan memegang pundak Syam.

Brian memandang wajah Syam dan berkata lebih tegas kepada Syam.

"Kamu tahu kan aku seperti apa orangnya? kamu menyangka tidak sih, kalau aku bisa memandangi dia dengan dekat, waktu di hukum tadi!" seru Brian kepada Syam.

"eh, apaan sih kamu kok megang pundak aku seperti itu santai sajalah kenapa sih memangnya kalau kamu seperti itu, kan aku juga lebih senang soalnya kamu kelihatan seperti orang yang sangat cuek dan tidak mau ber

campur dengan perempuan jadi ya biasa saja sih menurutku kalau kamu bisa memandang wajah mahasiswa baru itu," ucap Syam kepada Brian.

"Tapi aku bingung sebenarnya dia itu siapa ya kok sepertinya aku pernah melihat dia tapi di mana," ucap Brian kepada Syam.

"Halah-halah lagu lama memangnya apa yang kamu mau bilang kamu pernah bertemu dia di mimpi, hahaha kamu ini bisa saja! ya sudahlah kita terus membahas itu katanya kamu capek ingin makan dan minum," ujar Syam kepada Brian.

Mereka pun melanjutkan perjalanannya dan bergegas untuk pergi ke kantin, sesampainya di kantin siang dan juga Brian bertemu dengan Gadis dan juga Luna.

"Eh ketemu di sini, bagaimana tadi rasanya dihukum pertama kali," ucap Syam kepada Luna yang sedikit meledek Luna.

"Ih kamu jangan bilang seperti itu aku jadi enggak enak dan aku juga baru pertama kalinya masuk di sini, eh malah sudah dapat teguran seperti itu," ujar Luna kepada Syam.

"Apa sih kamu jangan bicara seperti itu lah kasihan Luna dia sedih nanti kalau dia mengingat dia di hukum seperti itu," ucap Gadis kepada Syam.

"Hehehe maaf lah aku kan cuma bercanda, lagian kamu pergi sana kan tidak sendirian nih ada Brian kan juga yang dihukum oleh Pak dosen hahaha," ucap Syam kepada Luna.

"Ya sudahlah jangan di bahas kamu malah membahas itu di depan Gadis dan juga Luna di tempat pesan makanan dan minuman, aku tunggu di sana," ujar Brian kepada Syam.

Akhirnya Brian pun meninggalkan mereka dan duduk di meja di kantin.

"Apaan sih sama lah berbicara seperti itu di depan Luna, aku hanya takut kalau Luna sedih karena dia tadi terlihat sangat capek dan juga dia tidak pernah dihukum di kampus lamanya tetapi ketika dia pindah dia malah dihukum," batin Brian yang melihat wajah Luna sangat sedih.

Brian selalu saja memandangi Luna dari kejauhan tetapi Luna sama sekali tidak memperhatikannya.

"kamu jangan seperti itu Syam dia kan anak baru di sini mana dia tahu yang seperti itu jadi harus di support, diam saja daripada kamu malah berbicara seperti itu," ujar Gadis kepada Luna.

"Luna aku minta maaf ya kalau perkataanku membuat kamu sakit hati, tapi aku tidak bermaksud seperti itu, aku hanya bermain saja kok," ucap syam kepada Luna.

"Tenang saja aku tidak masuk kan semua di dalam hati, yang kamu bicarakan biasa saja kok," ujar Luna dengan lembut menjawab perkataan dari Syam.

Akhirnya mereka pun memesan makanan dan juga minuman dan gadis dan juga Luna pun mencari tempat untuk duduk dan juga makan.

"Sudahlah kamu jangan memikirkan semuanya yang sudah terjadi itu dijadikan sebagai pelajaran dan jangan kamu ulangi lagi!" tegas Gadis kepada Luna.

Gadis ingin menjadi teman baik Luna dan juga ingin selalu ada dan menyemangati Luna di saat Luna sedang terpuruk seperti saat ini.

"Sebenarnya aku Tidak memikirkan apa-apa Gadis, Tapi aku hanya takut mengecewakan kedua orang tuaku Sebenarnya aku bisa mengerjakan tugas itu dengan bantuan kamu kan tapi kenapa aku teledor banget Sampai aku tidak ingat kalau ada tugas itu dan aku harus bertanya kepadamu!" tegas Luna kepada Gadis.

"Sudahlah jangan merasa bersalah seperti itu kan masih ada Kesempatan lali dan kamu juga harus memperbaiki semuanya, kejadian ini yang harus dijadikan pelajaran jangan kamu malah merenung seperti itu," ucap Gadis yang selalu saja menyemangati Luna untuk bangkit dan tidak bersedih lagi.

"Iya aku tidak terlalu memikirkannya lagi yang penting aku juga kan sudah dihukum dengan Pak dosen dan juga aku Insya Allah banyak-banyak belajar lagi dan juga tidak mengulangi kesalahan yang sama," ucap Luna dengan tersenyum manis di bibirnya.

Setelah mereka makan dan juga minum Luna pun banyak bercerita kepada Gadis tentang Brian.

Daritadi aku dengan Brian banyak berbicara juga loh di sana," ucap Luna kepada Gadis, Gadis yang sedang itu pun langsung terkaget ketika mendengarkan perkataan dari temannya itu.

"Serius kamu Brian ngomong banyak dengan kamu, sedangkan yang aku tahu Brian itu adalah orang yang sangat cuek dan dia berbicara itu mungkin paling mentok dengan itupun aku tidak tahu lagi kalau tidak dengan Syam dia berbicara dengan siapa lagi!" ujar Gadis kepada Luna.

"Tapi aku benar-benar berbicara dengan dia dan dia orangnya baik kok dia juga perhatian dengan aku mungkin dia juga orang yang sangat penyayang tapi dia tidak terlalu kelihatan kalau dia adalah orang yang baik!" tegas Luna kepada Gadis.

Gadis pun terheran-heran ketika mendengarkan perkataan dari temannya itu.

"Kamu mau aku ceritakan tidak tentang dia?" tanya Luna kepada Gadis yang sedang makan di sampingnya itu.

Gadis pun memandang wajah temannya itu dan terlihat dari wajah Luna yang sangat bersungguh-sungguh ingin menceritakan semua yang terjadi ketika mereka sedang dihukum bersama.

"Haha ya sudah kamu cerita saja aku dengarkan kok, memangnya dia ngapain ketika di toilet?" tanya Gadis kepada Luna.

"Iya dia tuh orangnya sangat baik ya ternyata dia adalah orang yang sangat perhatian kan waktu aku membersihkan toilet di situ aku melihat kecoa dan aku orangnya paling takut dengan kecoa tiba-tiba dia membantu aku dong untuk mengusir kecoa itu!" seru Luna kepada Gadis.

"Ah kamu yang serius dia perhatian itu dengan kamu padahal dia kepada cewek-cewek lain dia sangat cuek loh! sumpah demi apapun dia sangat cuek!" tegas Gadis kepada Luna.

"Kalau menurut aku dia tidak cuek mungkin dia tidak terlalu banyak bicara makanya itu dia di cap cuek di kampus ini," ketus Luna kepada Gadis.

"Ya kalau soal itu aku tidak tahu ya yang aku tahu dia sih orangnya emang cuek, tapi ya bersyukurlah kamu kalau kamu tidak mendapati kecuekannya?" tanya Gadis itu.

"Hahaha," ujar gadis kepada Luna.

"Ya awalnya aku tahu kalau dia itu cuma kan kamu dengan Syam berbicara tentang dia karena kecuekannya kan jadi aku penasaran dengan dia tapi ternyata dia sama sekali tidak cuek kepadaku!" ujar Luna menceritakan semuanya kepada temannya itu.

"Ya mungkin dia sedang berbaik hati dengan kamu makanya itu dia tidak cuek kepadamu!" ucap Gadis kepada Luna.

"Tapi dia tadi memandangi aku lho, entah kenapa dia memandangi aku seperti itu, tapi kayaknya dia tertarik deh kepada aku," ucap Luna kepada Gadis.

Gadis pun yang sedang makan langsung batuk ketika mendengarkan perkataan dari Luna.

"Uhuk uhuk, kamu ini berbicara apa Hahaha, aku langsung ngakak dong ketika aku mendengar

perkataan kamu seperti itu, ya ampun kamu ini serius berbicara seperti itu!" seru Gadis yang sedang berbicara kepada Luna yang membuat dirinya tertawa.

bersambung

avataravatar
Next chapter