webnovel

BAB 1

Aqila Putri Darma, gadis cantik itu mematut dirinya di depan cermin. Senyum manis mengembang di bibirnya. Sudah satu jam dia terus berdiri di depan cermin. Memastikan penampilannya pagi ini sempurna untuk hari pertama kuliahnya. Gadis yang biasa dipanggil Qila itu tersenyum puas dan menganggukan kepalanya.

"Dek! Buruan ditungguin sarapan itu! Buset deh masih berdiri aja di depan kaca dari tadi?"

"Ishhh! Ketok pintu dulu kek kalo masuk"kesal Aqila karena kakaknya tiba-tiba masuk ke kamarnya

Davo Rezky Darma, kakak satu-satunya Aqila yang berbeda dua tahun dari gadis cantik itu. Cowok ganteng yang punya tinggi 180 cm itu memutar bola matanya kesal setelah mendengar omelan adiknya itu.

"Berisik cebol! Udah buruan turun!"omel Davo yang segera pergi sebelum adiknya kembali mengomel

Aqila mendengus kesal dan segera keluar kamarnya untuk sarapan bersama kedua orang tuanya. Tidak lupa gadis itu mengambil tasnya dan segera turun ke ruang makan.

"Pagi ayah, pagi bunda"sapa Aqila

"Pagi anak bunda, aduh udah cantik aja nih"sapa sang bunda yang tersenyum manis menatap putrinya

"Iya dong, anak bunda gitu"ujar Aqila senang

"Sok iye lo cebol"ejek Davo

"Berisik ah. Lagian gue ngga cebol ya dasar tiang listrik. Tinggi gue udah 159.5 cm. Di buletin aja udah jadi 160 cm tau! Dan itu standard rata-rata cewek Indonesia!"kesal Aqila

Davo menjulurkan lidahnya mendengar pembelaan adik satu-satunya itu.

"Udah jangan berantem terus. Ayah itu loh anak-anaknya pada berantem ihh"sang bunda merajuk pada suaminya yang sedari tadi hanya tersenyum melihat interaksi kedua anaknya.

"Udah jangan berantem terus. Davo, kamu nanti berangkat sama Qila ya"

"Loh. Kok sama Davo sih yah? Kan bisa dianterin pak Ujang?"jawab Davo malas

"Pak Ujang lagi ada urusan di kampung. Dia pergi dari semalem, jadi kamu berangkat sama Qila ya. Lagian kan kamu satu kampus sama adikmu ini"pinta bunda

"Iyadeh bund. Eh cebol, nanti lo pegangan yang kenceng"ucap Davo pada adiknya

"Iya, kenapa lo khawatir gue jatuh ya? Aduh ternyata lo perhatian juga ya sebagai kakak"ucap Aqila dramatis

"Bukan! Tapi gue takut lo terbang dari motor gue nanti"jawab Davo yang diakhiri dengan tawa kencangnya

"Isshh dasar kakak kurang ajar! Awas ya lo nanti gue aduin ke kak Sisil!"ancam Aqila yang seketika membuat Davo menghentikan tawanya.

"Ehh jangan dek. Ahh ngga asik lo tukang ngadu"kesal Davo

"Biarin wleeee, siapa suruh nyebelin"ucap Aqila penuh kemenangan

~~~

Motor Davo memasuki area kampus, yang mana membuat banyak pasang mata melihat ke arah mereka. Aqila nggak heran sama sekali karena dia juga mengakui kalau kakaknya itu cowok yang ganteng. Ya walau Aqila gak bakal ngomong langsung ke Davo. Bisa-bisa cowok itu terbang ke langit begitu denger pujian dari Aqila.

"Ati-ati, nanti njungkel lagi"ucap Davo saat Aqila turun dari motor

"Ck berisik!"kesal Aqila begitu turun dari motor

"Weyy Davo, eh halo cebol. Selamat ya udah jadi mahasiswa sekarang"

Aqila menatap kesal cowok didepannya. Salah satu temen kakaknya yang paling nyebelin. Cowok yang tingginya hampir sama kaya Davo. Cowok nyebelin yang udah Aqila kenal lama sejak kakaknya masuk kuliah dulu.

"Makasih kak Bintang. Gue ngga cebol btw. Kalian aja yang kaya tiang listrik"balas Aqila yang mana membuat dua orang cowok disana ketawa ngakak.

Bintang Adhitama, sahabat Davo sejak masuk kuliah dulu. Cowok nyebelin yang sayangnya ganteng itu selalu bikin Aqila emosi setiap ketemu.

"Dasar cebol, pedes banget sih mulut lo"kekeh Bintang

"Aisshh lepasin nggak!"omel Aqila saat Bintang mengacak rambutnya yang udah dia tata sejak pagi

"Rame banget kalian bertiga"

Aqila seketika menoleh waktu denger suara cowok yang dia kenal. Senyumnya mengembang waktu liat cowok tinggi yang sekarang senyum ke arahnya.

"Kak Kevin!"

"Halo Qila, selamat ya udah jadi mahasiswa sekarang"

Kevin Galendra, cowok yang juga adalah sahabat dari Davo. Sekaligus orang yang Aqila taksir sejak dulu. Dan alasan Aqila kuliah disana juga karena cowok ganteng itu.

"Hehee makasih kak Kevin. Seneng deh jadi junior kakak disini"ucap Aqila sok manis

"Najis, nggak usah sok imut lo cebol!"

Aqila menatap galak Bintang yang kelihatan santai seolah omongannya nggak salah. Sedangkan Kevin ketawa liat interaksi Bintang dan Aqila.

"Udah-udah! Kenapa malah kaya kucing berantem sih lo berdua. Jodoh nih kayanya"kekeh Davo

"Ogahh!"

"Ciee jawabnya barengan lagi. Udah klop sehati kalian mah"goda Davo

"Ck, kak Davo berisik"kesal Aqila yang segera pergi darisana

Next chapter