3 3

Once upon a time

Louis itu anak baik. Anak penurut. Anak yang cantik dan pintar. Dulu ia adalah pria imut yang lemah lembut, semua orang menyukai haechan. Dia anak kesayangan keluarga park.

Louis yang berumur sembilan tahun itu sedang duduk dibangku taman dekat rumahnya, sambil mengunyah beberapa kukis yang ia bawa untuk bermain di taman. Louis melihat banyak sekali anak sebayanya yang bermain di taman ini. Tapi ada satu anak yang duduk disebelahnya dengan tenang dan sembari membaca bukunya.

Louis memperhatikan anak itu dengan diam, tanpa sadar ia tersenyum melihat anak itu. Aktifitas itu hanya berlangsung selama 30 menit karena ada suara dari wanita yang berdiri jauh dari kursi yang ia dan anak itu duduki. Memanggil anak disebelah louis untuk pulang, haechan kembali menatap lurus dan melirik sekilas. Anak itu merasa terpanggil dan mendongakkan kepalanya dan berjalan kearah wanita itu.

Louis yang melihat itu hanya menunduk sedih, bahkan ia belum tau nama anak itu. Apakah ada kesempatan bertemu lagi? Ya sudah louis hanya bisa menunduk dan mulai berjalan bersama kotak kukisnya untuk pulang kerumahnya.

■■

5 tahun kemudian, di tahun terakhir junior school kelas louis mendapatkan teman baru yang baru saja pindah dari canada. Louis yang tidak tertarik hanya menatap pelajarannya, saat itu seungmin sebagai teman sebangku louis cukup antusias kepada anak baru itu sehingga membuat neberapa kegaduhan yang lumayan mengganggu. Louis yang pada dasarnya tidak peduli sekitar ketika sedang belajar jadi tak memperhatikan anak baru itu duduk tepat dibelakangnya.

Waktu istirahat adalah waktunya louis tidur karena lelah berpikir.

"Louis mau menitip? Aku akan kekantin" seru seungmin disebelahnya ketika kelas mulai sepi.

"Terimakasih mini ah, aku sendiri saja nanti. Nikmati makan siangmu ya!" Ujar louis yang langsung diangguki seungmin yang tersenyum dan berjalan keluar.

Louis hanya menatap jendela disampingnya sembari menaruh kepalanya di meja. Ponsel louis bergetar menandakan ada yang memanggilnya.

"Ya bu? .."

"...."

"Ani.. "

Louis yang malas memegang ponselnya, kemudian panggilan ia loudspeak untuk membuatnya bicara tanpa memegang benda itu.

"Luwi-ya.. ibu membawakanmu bekal ditas. Jangan lupa dimakan!" Nada riang ibunya terdengar di ruangan kelas.

"Ya bu.. terimakasih" ujar louis masih menyandarkan kepalanya di meja dan tersenyum kecil.

"Hey bocah! Jangan terlalu sering belajar. Nanti kau tak pernah punya kekasih tau!" Sahutan kakanya terdengar dari panggilan ibunya.

"Tenang saja! Sunmi noona akan menjadi kekasihku!" Kalian tau sunmi bukan? Penyanyi wanita yang seksi dan cantik itu sedang ada di puncak karirnya dengan lagu gashina nya sehingga ia menjadi role model baru di kalangan anak sebaya haechan.

"Mimpi kau!..

"Cukup hendery. Adikmu harus belajar! Sanah!" Ibu mengusir kakanya.

"Sayang, kau jangan terlalu keras belajar yaa.. ibu tak ingin kau jadi kutu buku seperti ayahmu. Iiih" kengerian ibunya membuat louis tertawa

"Ibu ini apa sih, tidak jelas. Baiklah aku mau makan siang dengan bekal ibu dulu. Kututup ya! Bye" louis mengangkat kepalanya untuk mematikan sambungan telponnya dan meraih box bekal ibunya dan mulai makan dengan tenang sembari menonton youtube music cover seperti biasa.

Louis benar benar tak menyadari keberadaan seseorang.

"Wah wahh lihat siapa ini," ujar salah satu anak urakan yang berjalan kearah louis. Kelas yang mulai ramai mulai memperhatikan interaksi itu.

Louis? Tidak peduli. Ia masih menonton youtube chanel music cover itu. Setelah selesai makan ia langsung meminum minuman yang ia bawa tapi belum sempat ia menyentuhnya minuman itu tumpah di bukunya.

"Mengacuhkanku jalang?"

"Katakan lagi" louis berdiri. Pertengkaran itu benar benar menjadi pusat.

"Kataku, kau mengacuhkanku jalang!" Eric memperjelas kalimatnya, yang mana membuat louis tersenyum miring.

"Kau mengusik orang yang salah, eric ya" kata louis menjawab.

10 menit adalah waktu yang lama untuk louis menghabisi eric dengan pukulan kuat yang bar bar dari tangannya di kelas saat itu, sentuhan akhir. Haechan melempari eri dengan kursi seungmin.

"Kau tau? Jalang sepertiku ini memiliki banyak relasi. Kejadian ini akan menghilang seakan tak pernah terjadi, karna apa? Kasta kita berbeda, kau hanya tikus yang akan mati ditangan anjing pemburu sepertiku.

.. aku sarankan, hiduplah tenang setelah ini Kalau kau ingin lulus, Kuhancurkan hidupmu jika sekali lagi kau menyentuhku" ujar louis benar benar tajam dan menusuk, menekankan seolah olah jalang sepertinya bahkan lebih berkuasa dibanding sih sampah ini dàn louis yang setelahnya bangkit dari posisi yang berjongkok melihat wajah eric yang sudah hancur babak belur olehnya.

Louis yang malas jadi pusat perhatian langsung menelpon seseorang "Kekelasku sekarang" setelahnya ia mematikan telpon itu dan munculah kepala sekolah yang melihat keributan ini.

"Luwie ya.. wae gurae?.. " kepala sekolah terguguh melihat siswa yang terkapar dengan louis yang berdiri melihatnya datar.

"Urus dia" setelahnya louis kembali ke tempat duduknya. Kekacauan itu langsung ditangani kepala sekolah dan eric sudah dibawa ke klinik terdekat.

Teman sekelas louis? Benar benar shock dengan kejadian itu. Karna bagaimanapun, louis yang mereka kenal adalah anak yang baik dan lembut serta sederhana. Tapi karna eric gila itu yang memulai insiden ini mereka menyadari satu hal. Louis adalah god! Mereka jadi tak ingin membuat masalah dengan haechan sama sekali.

Louis yang merasakan atmosfer aneh, mulai memandang sekitar. "Daripada melihatku, lebih baik kalian duduk ditempat masing masing karna jam istirahat sudah berakhir" louis berbicara dengan nada lembut sarat akan penekanan yang dilanjutkan dengan teman sekelasnya yang menurut.

"Luwie ya.." seungmin duduk dengan hati hati.

"Kau tak apa?" Louis terenyuh dengan teman manisnya ini, 'kukira ia takut'

"Semuanya sudah dibereskan, mini ah." Ujarku lembut benar benar dengan nada tulus.

"Jujur aku takut padamu, tapi memang jika aku diposisimu pasti aku akan marah sepertimu. Bedanya.. aku tidaj berkuasa sepertimu" seungmin menunduk.

"Tak apa mini ah. Aku sedang dalam mood tak baik tadi jadinya kelepasan, biasanya kudiami sih sampah itu. Kau beruntung disisi ku mini ah" ujarku sombong.

"Idih.. sombong sekali. Tetap seperti biasa ya, jangan dingin seperti tadi louis ya" louis tersenyum mendengarnya.

"Hahaha kau berlebihan. Sudah ayo belajar"

"Cih.. belajar terus, botak baru tau rasa" seungmin mencebikan bibirnya dengan imut, kalau louis dominan sudah pasti louis akan menyukai bocah manis ini. Tapi sayangnya louis pun juga submissive. Insiden awal dan sesi pembicaraan louis dengan teman sebangkunya tak pernah luput dari perhatian mark siswa baru yang duduk tepat dibelakang haechan.

'Menarik' monolog mark benar benar seperti sebuah kekaguman oleh pria cantik didepannya.

■■

Jam pulang sekolah, menjadi akhir dari belajar harian louis. Jadi ia bersiap siap dengan semangat. Dialah yang terakhir meninggalkan kelas.

"Eh..?" Ketika ia membalikan badan mengecek kelasnya ia menemukan seorang yang juga sedang bersiap pulang.

"Kau .. siapa?" Louis bertanya tanya dengan wajah polosnya.

"Jelas kau tak tahu, seharian ini kau sibuk belajar" ujar mark dengan nada santainya.

"Benarkah? Maafkan aku. Aku Park Loouis. Dan kau???" Perkenalan diri Louis memang sangat semangat dan penuh keceriaan didalam nadanya.

"Aku sudah tahu, kau cukup terkenal sedari jam istirahat tadi. Oiya namaku Mark Lee. Senang bertemu denganmu" perkenalan mark juga sama dengannya.

"Yahh begitulah, aku menyesal sudah kelepasan seperti tadi. Seharusnya aku menahannya, teman temanku jadi takut melihatku" jujur Louis dengan wajah yang menunduk.

"Kupikir itu bagus, karna jika kau diam maka semakin banyak yang menggerogoti hatimu. Mungkin rasa benci" jawab mark santai ketika keduanya sedang berjalan keluar gedung sekolahnya.

"Tapi tetap saja, tak seharusnya aku memakai nama orangtuaku untuk melakukan kesalahan. Pasti dirumah aku akan dimarahi habis habisan." Louis menunduk sedih.

"Kau pulang dengan apa?" Kata mark mengalihkan topik.

"Aku dijemput, itu dia. Kau bagaimana?" Louis kembali mendongakkan kepalanya menatap mark.

Mark menatap manik cantik itu, sungguh manik itu sungguh menghipnotis dan mark melihat lagi wajah Louis. Kenapa bocah ini sangat cantik?

".. Mark! Heyyy..dude you here?" Louis memanggil dengan melambaikan lima jari diwajah mark.

"Ah.. iya, aku naik motor louis. Pulang sanah, aku duluan ya!" Mark buru buru ke parkiran dengan berlari. Louis yang melihatnya 'dih ga danta' .

■■

Hari demi hari, bulan berganti tahun. Mark dan louis semakin dekat, dan saat kelulusan mereka dari junior school tiba waktunya louis mengungkapkan perasaannya pada mark.

Kalian mengerti bukan, orang dengan iq diatas rata rata seperti louis tidak suka berbasa basi yang basi dan memilih jujur dan menerima risikonya.

Mark yang dari awal sudah menyukai louis benar benar mendapat jackpot ketika orang yang ia sukai menyukainya juga. Dan berakhirlah mereka menjalin hubungan di saat kelulusan dan kembali bersekolah ditempat yang sama juga kelas yang sama. Sudah berjalan tiga tahun kurang hubungan mereka, dan entah sejak kapan.

Louis semakin memperhatikan mark yang kembali merayu perempuan ditahun kedua senior school mereka. Cemburu yang louis rasakan membuat alam bawah sadarnya mengatakan untuk tunjukan arogansimu, kau beda level dengan perempuan yang mark kencani. Semenjak ditahun kedua louis mendapat julukan 'Dark Primadona' karna ia sempurna untuk dikatakan laki laki, dan ia sungguh kejam karna membulli semua perempuan yang mendekati kekasihnya. Mark Lee. Itulah awal mula dari sih Dark Primadona dan Sih sempurna Mark Lee

TBC

Ini masa lalu dua main character work ini ya, mungkin kata psycho akan ada di chapter depan. Entah siapa yang nyandang kata itu, mark atau haechan?

Segitu aja ya, jangan lupa vote and comment gengs!!!

avataravatar
Next chapter