Itu adalah sepuluh tahun yang lalu, aku dan dia berkenalan di dunia Maya. Kami berada di grub sosial media yang sama yang bertujuan untuk mengembangkan kreativitas menulis. Kami berkenalan dengan singkat, tetapi kami melanjutkan hubungan di dunia Maya itu sampai tiga tahun lamanya, sampai aku kira aku mengenalnya dengan baik. Tentu kami tahu wajah satu sama lain lewat foto karena aku menolak untuk video call dan telepon. Aku sangat pemalu dan tidak punya tujuan hidup. Namun, dia membuatku merasa bersemangat kembali untuk menemukan tujuan hidup. Yah, aku pikir hubungan kami akan terus berlanjut selamanya, tetapi itu pikiran naif, hubungan kami terputus karena suatu alasan. Dunia setelah sepuluh tahun itu sangat berbeda, aku tidak menyangka ada teknologi super canggih yaitu super computer Herius yang dikembangkan pertama kali untuk uji coba game VR dari Soyeru Group Japan. Namun, aku tidak bisa menikmati game itu seperti orang-orang kaya yang mampu membeli bahkan alat VR Gear paling mahal. Aku tinggal di sebuah kontrakan kecil di pemukiman yang cukup kumuh di Kota Semarang, tentu saja kondisi saat ini sangat berbeda dari yang dulu, banyak pengembangan yang terjadi pada hampir seluruh wilayah Indonesia. Aku tidak akan membahas tentang politik karena hidupku sudah susah dengan bekerja seharian untuk mencukupi makan pada hari tersebut. Namun, aku sungguh-sungguh berharap ada keajaiban yang terjadi meski itu adalah khayalan semata. Namun, pada suatu hari saat aku diputus oleh pacarku dan ditendang keluar dari rumah kontrakan, aku tidak tahu apakah itu keberuntungan atau apa, seorang wanita yang sangat terkenal di dunia dengan nama akun Ruby Rose mendatangiku dan mengatakan sesuatu yang tidak terduga. "Teman, akhirnya aku bisa bertemu denganmu." Dan sejak itu hidupku berubah. ***