11 lamaran junhao

Esok hari,

Lio Fey datang ke hotel Guanmei.

Dia masuk ke kamar Tai Chu dan juga menutup matanya, ia takut kejadian seperti kemarin terulang lagi, dimana dia masuk ke kamar itu secara tiba-tiba dan menyaksikan Tau Chu yang baru saja mandi dan telanjang dada. Kini sebaiknya dia lebih berhati-hati dan bertanya terlebih dahulu.

"Hai, permisi... Apa kah kini kau memakai baju mu??"

" Hei....kau harus membuka mata mu agar kau tau apakah kini aku pakai baju atau tidak" jawab Tau Chu dengan tersenyum. Lio Fey langsung ngintip dari sela-sela jarinya, lalu membuka matanya setelah memastikan Tai Chu memakai baju.

"aku datang untuk memberikan kopi untuk mu, karena kau sudah membantu ku kemarin"

Tai Chu menerima dan meminum kopi itu. Tapi, Lio Fey bukannya langsung pergi, malah masuk dan senyum-senyum. Dia bertanya kepada nya "apa kau mau jalan-jalan? Aku bisa menjadi tour guide mu"

"Aku lebih suka jalan-jalan sendiri," ujar Tai Chu.

"Kau boleh jalan-jalan dulu denganku. Untuk biaya transportasi nya akan aku berikan secara gratis, ini sebagai balasan terimakasih ku" ucap Lio Fey.

(Namun bukan berarti biaya sebagai pemandu juga gratis....)

Tai Chu senang mendengar kata 'gratis' dan memberitahu lebih lanjut kalau dari dulu dia tidak pernah memberikan tip untuk pemandu. Mendengar itu, Lio Fey langsung mengambil kopi dari tangan Tai Chu dan berkomentar kalau Tai Chu sangat pelit.

Tai Chu tertawa kecil mendengarnya. Dia akhirnya mau di ajak jalan dengan Lio Fey.

Lio Fey senang dan langsung mengembalikan kopi ke tangan Tai Chu dan bahkan menawarkan tambah gula.

Qianyu senang, karena dia mungkin bisa dapat tip dari Tai Chu karena sudah ajak keliling desa Guanmei.

--

Ziqian dan Yunyi datang ke hotel Guanmei menemui tn.Tang.

Para pekerja hotel Guanmei (cuma 3 orang) jadi kepo karena mereka mengenali Ziqian dan Yunyi yang dari Senwell.

Tujuan Ziqian dan Yunyi datang untuk memberikan dokumen dan penjelasan kompensasi yang akan tn.Tang terima dari Senwell. Tn.Tang meminta maaf atas apa yang di lakukannya kemarin, akan tetapi, dia melakukan itu bukan untuk uang, dia melakukan itu hanya karena ingin melindungi hotel Guanmei.

"Bos Tang, aku mengerti perasaanmu pada hotel ini. Tapi, kau sekarang tidak punya pilihan lain. Sesuai perjanjian, setelah pemberitahuan tertulis secara formal, Senwell boleh saja membongkar paksa. Tapi, kami tidak melakukannya," jelas Yunyi.

"Termasuk kompensasi 2 juta yuan juga harga tertinggi yang bisa dikasih dari Senwell. Kau boleh mengambil uang ini untuk membayar seluruh gaji karyawanmu yang terhutang. Dan juga bisa membeli rumah baru lagi. Jika kau benar-benar tidak bisa melepaskan Guanmei, tunggu Senwell selesai membangun tempat tinggal, kau boleh membeli tempat tinggal di sekitaran desa Vandan ini," jelas Ziqian.

Para karyawan hotel Guanmei yang menguping, semangat dan senang mendengar kompensasi besar yang akan di terima.

Tapi, tn.Tang tidak seperti mereka. Baginya, hotel Guanmei adalah segalanya, tidak seperti rumah yang akan di bangun Senwell, tidak memiliki cerita dan nyawa, hanyalah campuran baja dan semen.

Yunyi membahas mengenai desa Vandan yang tertinggal dan jika tn.Tang memang peduli pada desa ini, tn.Tang harusnya memikirkan cara membuat Guanmei lebih baik.

"Kalian beri aku waktu. Biar aku memikirkan baik-baik hal ini," minta tn.Tang.  

Ziqian setuju memberikan waktu 1 minggu lagi. Setelah 1 minggu, walaupun tn.Tang tidak menandatangani perjanjian ini, hotel Guangmei tetap akan di bongkar.

Setelah Ziqian dan Yunyi pergi, para pegawai langsung menemui tn.Tang. Mereka senang karna tn.Tang akan menerima 2 juta yuan dan akan jadi kaya. Dan dengan begitu, mereka akan dapat pesangon yang besar bukan.

"Aku tidak akan menerima uang ini!" tegas tn. Tang.

--

Junhao pergi ke toko perhiasan untuk membeli cincin. Pegawai toko menyarankan sebuah cincin yang bernama 'Cinta Sejati'. Konon, cincin itu akan mengikat erat jari hanya pada saat cinta sejati sungguh datang.

"Benarkah?" tanya Junhao, tidak percaya.

Pegawai itu tertawa, karena tahu Junhao tidak percaya. Walaupun tidak percaya takhayul tersebut, tapi Junhao menyukai design cincin itu. Pegawai itu berujar kalau Junhao suatu hari akan percaya apa yang di ucapkannya.

Junhao hanya tersenyum dan memesan cincin itu.

Ia membeli cincin itu bukan karena ia percaya akan hal takhayul itu, melainkan karena ia memang menyukai warna dan design nya.

--

Ziqian membawa Yunyi berjalan-jalan di sekitar pantai. Tapi, walau begitu, Yunyi tetap saja bekerja, memotret dan mencatat di buku catatannya mengenai desa Vandan.

Dia ingin lebih mengerti desa nelayan Vandan, dengan begitu akan lebih cepat mengerti mengenai proyek mereka dan bisa membantu Junhao.

Dan saat itu, Junhao muncul di hadapannya. Dia datang tanpa Dawei, sekretarisnya. Dan secara blak-blakan bilang pada Ziqian kalau dia datang untuk kencan dengan Yunyi.

Yunyi terkejut mendengar itu. Tapi, kemudian Junhao mengartikan kata kata nya itu.

"Ah... maksud ku adalah bahwa aku ingin memeriksa kerjaan sekalian kencan, begitu....."

"Dia hanya ingin berkencan denganmu. Pria kaku, malu untuk mengatakannya," ujar Ziqian membantu Junhao.

Dan karena itu, Ziqian pamit pergi duluan agar tidak mengganggu mereka berdua.

--

Junhao dan Yunyi berjalan di sekitar pantai. Junhao melihat ada balon udara dan Yunyi terus memandangi balon itu. Junhao tahu kalau Yunyi ingin naik balon udara, jadi dia menyewa balon tersebut.

Yang menjaga adalah Shengzhe. Dan cara bayarnya canggih euy, pakai scan barcode. Harga sewa untuk dua orang, 1000 yuan, tidak kurang dan dilarang untuk menawar!.

(Maklum aja ya....nama juga satu keluarga ama Lio fey, jadi sifat pelit nya itu lho.....sama aja😂)

Junhao pun tidak membantah, karena yunyi terlihat benar-benar ingin menaikinya. (Apalagi kan dia orang kaya seh.....😏 1000 Yuan GK ada apa apa nya guys....)

Junhao sudah membayar, tapi Shengzhe nyuruh antri. Junhao heran karena tidak ada orang sama sekali, apa yang mau di antri? Shengzhe yang sibuk main kubus rubik, menjawab kalau harus tunggu terkumpul 4 orang baru terbang. Jika mau terbang sekarang juga boleh, tapi bayar 1000 yuan lagi.

Dengan kesal, Junhao membayar 1000 yuan lagi. Yunyi tersenyum melihatnya. Kemudian Shengzhe pun menunjukkan balon terbang yang bisa dinaiki.

--

Lio Fey membawa Tai Chu melihat rumah kincir angin. Ia menjelaskan tentang sejarah masing masing-masing tempat wisata yang ada disitu.

"Rumah itu baru dibangun baru-baru ini dan dulunya di sana ada kincir angin. 100 tahun lalu, ada seorang misionaris Spanyol yang mengunjungi desa nelayan Vandan. Dan untuk membuat hidup lebih mudah bagi nelayan, misionaris itu mencari orang dan membangun sebuah kincir angin di sini. Semua orang sangat berterimakasih padanya. Meskipun sekarang warga tidak perlu lagi menggiling padi, tapi, semua orang sangat merindukannya. Untuk mengenangnya, mereka sengaja mendirikan rumah kincir angin di sini. Bukankan sangat spesial dan cantik bukan?"

Usai bercerita, Lio Fey bertanya apakah Tai Chu haus? Dia menawarkan minuman pada Tai Chu dan setelah Tai Chu minum, Lio Fey baru menagih uang nya. Wkwkwwk. Tai Chu langsung melotot padanya. Lio fey langsung meralat ucapannya, kalau kali ini, minumannya gratis.

--

Yunyi berada di balon udara bersama Junhao. Dia berkomentar kalau hari ini, Junhao berbeda dan bahkan mau naik balon udara bersamanya. Junhao menjawab "kalau kau suka, aku akan selalu menemani mu"

Di saat mereka sedang asyik menikmati balon udara, tanpa sadar, ternyata salah satu tiang yang mengikat balon udara, mulai terlepas dari tanah.

Junhao mengeluarkan kotak cincin dari saku celananya. Dia menujukkan cincin bermotif 'mahkota' yang telah disiapkannya.

"Cincin ini dinamakan 'Cinta Sejati'. Dikatakan hanya jika cinta sejati yang datang baru akan mengikat erat jarinya. Yunyi, menikahlah denganku," lamar Junhao.

Yunyi tersenyum bahagia, "Kamu harus meletakkannya di tanganku untuk membuktikannya."

Junhao meraih tangan Yunyi dan bersiap memasangkan cincin itu pada jemarinya. Dan tepat di saat itu, salah satu tiang penahan balon udara, lepas dari tanah dan membuat balon udara menjadi hilang keseimbangan. Junhao langsung memeluk Yunyi, melindunginya dan membuat cincin terjatuh ke bawah.

Shengzhe masih belum sadar dan masih asyik memainkan kubus rubiknya. Salah satu penjual yang ada di sebelah Shengzhe yang sadar dan lansung memberitahunya.

Melihat hal itu shengzhe panik dan langsung menelepon Lio Fey dan memintanya untuk segera datang.

Dan balon udara itu, jatuh ke sisi lain pantai.

--

Lio Fey masih bersama Tai Chu. Saat itu, dia mendapat telepon dari Shengzhe yang melapor kalau tambatan balon terbang putus, dan ada dua orang di balon itu. Lio Fey panik dan bergegas ke sana. Dia meminta maaf pada Tai Chu karena dia ada urusan mendadak, jadi harus meninggalkan Tai Chu.

"Dan oh ya, jika kau sudah selesai minum, ingat kembalikan gelasnya. Rumahku ada di Toserba dekat hotel Guanmei."

Tai Chu jelas bingung, dia ditinggal sendirian. 

--

Junhao dan Yunyi untungnya selamat dan tidak mengalami luka apapun. Hanya saja, mereka kehilangan cincin itu. Walau sudah hampir celaka, Yunyi masih bisa tertawa. Dia merasa ini petualangan teromantis dan terheboh.

"Yunyi, nyawa kita berdua hampir saja hilang, kau malah bilang romantis."

Mereka jalan bersama di pinggir pantai. Yunyi terus tersenyum pada Junhao.

"Junhao, menurut kamu apa ini kesempatan dari Tuhan untuk membuktikan hati sebenarnya kita berdua? Saat balon terbang jatuh, aku merasa diriku sangat di lindungi olehmu," ujar Yunyi bahagia dan memeluk Junhao dengan erat. "Junhao, aku merasa kamu mencintaiku. Aku setuju."

"Kamu setuju apa?"

"Aku setuju menikah denganmu."

Junhao tersenyum mendengarnya. Akan tetapi, Junhao teringat dengan cincin-nya yang sudah hilang. Yunyi tidak peduli dengan cincin itu karena baginya, cincin itu sudah ada di dalam hatinya. Dia sudah tidak ragu lagi. Dia mencintai Junhao.

Karena angin bertiup cukup kencang, Junhao khawatir kalau Yunyi akan kedinginan, jadi dia menyuruh Yunyi untuk pergi ke mobil dan menunggu. "Yunyi, kau pergi lah dulu ke mobil, udara nya cukup dingin, jangan sampai nanti kau masuk angin. Aku ingin menemui bos balon udara itu dulu. Aku akan segera menyusul mu nanti."

Yunyi mengerti dan langsung kembali ke mobil.

--

avataravatar
Next chapter