4 Pt.4 || Lelah

Ada saatnya kau lelah dengan kebiasaanmu, entah itu hanya perasaan bosan atau benar-benar lelah,maka dari itu pahamilah dirimu sebaik mungkin,cintailah dirimu

-Yoon Inha,21 Mei-

"Uwahh,ada wahana baru ternyata!"

"Kamu seperti anak kecil"

"Cih,dasar tua!"

Sungjae membulatkan matanya

"Kajja!"Inha menarik Sungjae masuk ke dalam pasar malam

"Pelan-pelan"ucap Sungjae

"Aku tidak bisa pelan-pelan,terakhir aku kesini saat kelulusanmu tahu!"

"Benarkah?"Sungjae menatap Inha tak percaya

Inha hanya mengangguk

"Lalu kamu ngapain saja tiap hari?"

"Belajar"

"Kalau aku jadi kamu mungkin aku sudah bolos setiap hari"

Inha mengajak Sungjae membeli tteokbokki

"Tteokbokki disini paling enak,setelah buatan halmeoni "ucap Inha sambil makan tteokbokki

"Menurutku kurang enak,lebih enak buatan halmeoni"jawab Sungjae

"Aku tidak suka tteokbokki yang pedas,kalau aku makan pedas biasanya perutku akan sakit"

"Oh jadi waktu itu kau tidak masuk karena sakit perut"

"Kapan?"

"3 tahun lalu,waktu aku ajak makan ramen pedas di kedai sebrang sekolah"

"Enak sih ramennya,tapi pedas,aku tidak suka"

"Ada kok yang tidak pedas"

"Kenapa kau baru bilang sekarang?!"

"Kau tidak bertanya"

"Ah ternyata kau sangat menyebalkan"Inha menatap Sungjae jengkel

"Omong-omong,kenapa kau selalu memakai kaus oblong dan celana panjang?bukankah di lemarimu banyak baju yang lebih bagus"

"Aku tidak bisa menilai penampilanku semdiri,tapi anehnya aku bisa menilai penampilan orang lain"

"Huh?"

"Ah sudahlah,ayo coba makanan yang lain"

"Kamu tidak takut gendut?"

"Kalau gendut tinggal diet apa susahnya"

"Bocah"

9.15Pm

"Sudah?"tanya Sungjae

"Sudah,ayo pulang sudah jam 9 lewat 15"

Merekapun pulang

"Oppa,menginaplah,aku masih kangen"

"Ini benar Inha?"tanya Sungjae tak percaya

"Ya"nada bicara Inha tetap datar

"Oh benar"

"Ayolahh,lagi pula besok kau pulang kan?"

"Aeg.."belum selesai Sungjae berbicara Inha sudah memotongnya

"Mukaku terlalu lelah untuk aegyo"

"Hahhh,masuklah duluan"

"Yess"

Inha masuk kerumahnya lalu mandi

"Ya!setidaknya gantilah bajumu"

"Bisakah malam ini kita berdamai?"tanya Sungjae dengan mata tertutup

"Ani"

"Wae?"

"Karena kau belum mengganti bajumu"

"Kenapa kau sangat bawel?"

"Karena kau menyebalkan"jawab Inha

"Kenapa aku menyebalkan?"sungjae membuka matanya lalu menatap langit-langit kamar Inha

"Karena kau jelek"

"Kenapa aku jelek?"

"Karena kau malas seperti babi"

"Kenapa aku seperti babi?"

"Karena kau sering mengejekku pendek"

"Kenapa aku mengejekmu?"Sungjae menatap Inha

"Karena kau jahat"

"Kenapa aku jahat?"

"Karena kau menyebalkan"

"Oke"Sungjae melanjutkan tidurnya

"Ah bisa tua sebelum waktunya jika kau terus berada di dekatmu"

"Tidurlah Inha,besok kau sekolah"

"Bawel"Inha berjalan ke kasurnya

"Karena gulingnya kau pakai,kau jadi gulingku"Sungjae menjadikan Inha guling

"Aku mau marah tapi malas"

"Yasudah tidur saja"

Tak lama kemudian Inha tidur

20 menit kemudian

Sungjae membuka matanya lalu melirik ke arah Inha

"Inha?kau sudah tidur?"Sungjae memastikan

Tidak ada respon

Sungjae berdiri pelan-pelan dari tempat tidur Inha lalu menatap Inha lama

"Selamat malam,aku pergi dulu"Sungjae mengusap kepala Inha lalu keluar kamar Inha

"Halmeoni,aku pulang dulu ya"

"Hati-hati di jalan Sungjae-ah,sering sering kesini"

"Iya halmeoni"

.

"Harabeoji,mana Sungjae oppa?"tanya Inha

"Tidak tau,coba tanya halmeoni"jawab harabeoji sambil meminum kopinya

Inha berjalan ke dapur

"Halmeoni,mana Oppa?"

"Sudah pulang"

"Hah?kapan?"

"Tadi malam"

"Kok aku tidak tau?"

"Kau sudah tidur"

"Dia pergi saat aku tidur?"

"Mungkin,tolong bantu bawakan galbitang dan kimcinya"

Inha membawa sepanci galbitang di tangan kirinya dan sepiring kimci di tangan kanannya

Sarapan pagi itu Inha hanya memakan sedikit nasi dari biasanya

"Kenapa kau makan sedikit sekali?"tanya Harabeoji sambil menatap cucunya bingung

"Biasanya kau makan 2 porsi Inha,apakah kau sakit?"tanya halmeoni khawatir

"Aku hanya tidak selera makan,kemarin malam kan aku makan banyak"jawab Inha bohong

"Ohhh yasudah,kalau sudah selesai jangan lupa bawa buku prmu dimeja"

"Ne"

.

"Inha-ya!ayo ke kantin"ajak Areum

"Aku sedang tidak selera makan Reum-ah"

"Apa kau sakit?"

"Ani,aku sedang sedih"

"Wajah kau tidak terlihat sedih"jawab Areum

"Benarkah?padahal aku sangat sedih

"Wae?"

"Dia pergi tanpa pamitan padaku"

"Woah,orang itu benar-benar"

"Sudahlah,aku mau latihan upacara"

"Upacara apa?"

"Kan ini tahun terakhir,mana mungkin aku tetap menjadi ketua osis"

"Benar juga,sudah sana"usir Areum

"Haish"

Inha pergi meninggalkan Areum

"Jang Areum?"panggil seorang Sonsaengnim

"Ah,ne?"

"Kamu liat Kang Inha?"

"Ah,dia baru saja latihan upacara serah terima jawabatan ketua osis"

"Ah begitu,nanti kalau sudah selesai suruh dia ke ruang guru menemui saya"

"Baik Sonsaengnim"

.

Tok..tok..tok

"Permisi"Inha masuk ke ruang guru,berjalan menuju meja Ko Sonsaengnim

"Ada apa ya pak?"tanya Inha

"Ah kamu sudah datang,ikut saya ke ruang kepala sekolah"

Inha-pun berjalan ke ruang kepala sekolah

"Permisi pak,ini Inha-nya"

"Ah kalian sudah datang,silahkan duduk dulu"ucap kepala sekolah itu

Kepala sekolah itu mengambil 2 map lalu duduk berhadapan dengan Inha

"Jadi begini,kamu ingat kan kamu mengambil beasiswa di Seoul Nasional University?"

"Tentu saja aku ingat,kenapa?"tanya Inha

"Jadi kami dapat info dari pihak kampus bahwa bangku yang tersisa tinggal 1,dan ada 1 orang lagi yang menginginkan bangku itu"

"Lalu?"tanya Inha tak paham"

Pak kepala sekolah menarik napas panjang

"Nilaimu belum cukup untuk mengambil bangku itu"

"Jadi maksud bapak,saya harus bersaing dengan orang itu?"tanya Inha

"Iya,kalau nilaimu masih dibawah orang itu maka kamu hanya mendapat beasiswa 60% atau beasiswa dari universitas lain" ucap pak kepala sekolah

"Boleh saya tau siapa orang itu?"tanya Inha penasaran

"Ki Jisung"

"A..ah begitu,terima kasih"Inha keluar dari ruang kepala sekolah

"Ki Jisung,rupanya kau masih dendam denganku,baiklah otakku sekarang belum bekerja,tapi akan kugunakan otakku saat ujian kelulusan"

tiba-tiba ada chat dari Sungjae,lalu Inha-pun membalasnya

"Kenapa orang ini?"Inha menyatukan alisnya bingung

"Inha-ya!"panggil Areum

"Reum-ah!"Inha melambaikan tangannya

"Kau tahu?!aku juga akan berkulaih di Seoul!"ujar Areum semangat

"mwo?!jinjja?!"Inha memeluk Areum kencang

"Lep..askan!aku...tidak bisa....napas!"

"Mian,kau tidak bohong kan?!"

"Tidak,aku serius"

"Aaaaa!reum-ahhh!"Inha memeluk Areum kali ini pelan

"Hehehe,tapi ekspresi dan nada bicaramu datar sekali"

"Mungkin memang sudah begitu,padahal aku sangat senang loh!"

"Mungkin memang kau orangnya datar,tapi kau harus membantuku,aku tidak dapat beasiswa sepertimu"

"Untuk apa?kau kan sudah pintar?"

"Tapi aku belum sepintar kamu Inha-ya"

"Makanya isi buku soal dari Ko Sonsaengnim" ucap Inha

"Kau bercanda?!itu 100 halaman!"

"Tapi itu bermanfaat"

"Baiklah baiklah"

avataravatar