1 Orientasi Siswa Baru

Pagi,11 juli 2016

Shun yang masih kelelahan karna kemarin baru datang dari liburan harus terpaksa bangun karna hari ini adalah masa orientasinya sebagai siswa SMA

"waduh aku harus cepat karna hari ini adalah hari orientasi"

shun pun langsung berangkat  menuju sekolah barunya

Sesampainya di sana ada seseorang menghampiri shun

"pagi, sepertinya anda terlambat" dengan wajah sedikit angkuh shun menjawab

"hah mana mungkin aku terlambat kalian saja yang terlalu cepat masuknya"

dengan sedikit marah orang tadi langsung mengeluarkan hp dari sakunya

"lihat jam berapa sekarang"

di hadapan shun adalah kakaknya shun sendiri yaitu shin

"maaf ya shun gue juga baru tau tadi dan juga ternyata pengumumannya di kirim ke grup wa dan gue lupa kalo hp loe jatuh ke laut kemarin "

shun pun langsung pergi menuju aula tanpa sepatah kata pun

Dalam hati shun sedikit kesal

"dasar kakak yang bodoh" sesampainya di pintu aula ternyata upacara pembukaan telah usai dan shun pun bingung karena seluruh siswa telah terbagi jadi beberapa kelompok dan ia pun sendirian "waduh bagaimana ini gue sendirian apa yang harus gue lakukan"

tiba-tiba ada seorangan wanita yang berlari dan kemudian terjatuh dihadapan shun dan tanpa sengaja shun melihat daleman wanita itu

"pink"

tak sengaja shun berkata begitu wanita itu langsung malu dan memukul perut shun dan wanita itu pun memarahi shun

"dasar cowok cabul hentai dan tak tau malu"

shun pun membela diri

"apa loe bilang, loe aja yang jatuhnya di depan gue jadi gue reflek aja gitu dan juga emang bagus sih daleman loe"

wanitu itu marah lagi dan memukul perut shun lagi, kemudian wanita itu melihat jam dan langsung pergi "waduh udah jam segini gue harus pergi ,ok untuk hari ini loe gue maafkan gue mau pergi dulu"

shun yang masih kesakitan karna di pukul tadi juga bergegas pergi untuk mencari kelompok

"oy, shun ke sini"

ada seorang cowok yang memanggil shun

"ah jun ternyata gue sekolompok sama loe"

jun bingung dengan perkataan shin dan ia pun mencoba untuk menjelaskan

"loe itu bego atau gimana sih mana ada kelompok para siswa di sini orientasinya nggak pake-pake kelompok"

dengan wajah terkejut sekaligus bingung shun pun mulai melihat-lihat ke sekitarnya

"heeeeeeh, jadi nggak ada kelompok-kelompok gitu jadi dari tadi gue salah lihat ya"

jun pun memukul pundak shun "ternyata benar kebodohan mu masih sama seperti di smp"

kemudian seluruh siswa di minta untuk berkumpul dan membentuk barisan kemudian pembagian kelompok di mulai berdasarkan hasil ujian kemarin

"ok kalian akan di bagi sesuai hasil ujian kemarin"

begitulah kata dari salah satu anggota osis, setelah pembagian itu shun langsung memukul pundak jun "ternyata benar kebodohan mu masih sama seperti di smp"

jun pun membalas wajah tak tahu malu dan langsung menuju kelompoknya,tapi ternyata takdir tak bisa memisahkan mereka

"hah ternyata kau lagi jun"

" yah begitulah shun"

dan salah satu dari kelompok itu sudah di pilih pembimbing dari osisnya.shun pun penasaran siapa pembimbing kelompoknya

"eh jun siapa sih pembinbing kita sih" jun pun langsung mengeluarkan ponsel dan melihat chat yang ada di hpnya

"menurut senior yang ku kenal dia adalah wakil ketua osis dan dia adalah wanita yang paling populer di sekolah ini dan juga katanya anak dari pengusaha perhotelan,rumah sakit,penerbangan,kereta,dan juga ibunya adalah seorang dokter yang terkenal"

shun pun terkejut sekaligus mengejek "heeeh jadi dia orang kaya tapi biasanya yang gitu sih sombong kaya di sinetron gitu"

jun langsung membenarkan kata² dari shun

"yaa emang benar sih katanya dia sombong dan juga suka menyendiri gitu"

tiba-tiba dari belakang ada orang yang mengejutkan mereka

"eyyy kalian ini lagi ngomongin orang ya,dan katanya sombong ya" shun langsung mengiyakan

"benar sekali katanya dia sombong banget"

jun yang menyadari bahwa itu adalah wakil ketua langsung menyuruh shun untuk berbalik, shun pun terkejut setengah mati "haaaaaaaaaaa pink"

wakil pun terkejut dengan perkataan shun dan langsung memarahinya "shuuuuut, kau bisa diam atau aku akan membunuhmu"

wajah shun pun berubah menjadi takut setengah mati,dan kemudian semua anggota kelompok berbaris rapi

"ok sebagai pembimbing kelompok saya akan memperkenalkan diri, nama saya adalah diana alexandra biasa di panggil diana dan juga saya adalah wakil ketua osis itu saja sekarang kalian yang memperkenalkan diri di mulai dari yang paling kanan"

jun pun mulai memperkenalkan diri "baiklah nama saya adalah jun marcus biasa di panggil jun dan saya adalah seorang pemain voli jadi kalau ada masalah tentang voli bisa tanyakan kepada saya karna mimpi saya adalah menjadi juara voli nasional itu saja"

kemudian di sambung oleh shun dengan nada yang sedikit malas "nama saya shun william panggil saja shun atau apalah terserah kalian karna saya tidak peduli dan saya bukan siapa-siapa jadi kalau ada masalah jangan panggil saya karna saya tidak bisa apa-apa mungkin itu saja"

diana sedikit kesal di dalam hati "kok bisa ada orang kayak gini sih di muka bumi" seteleh semunya memperkenalkan diri maka mereka pun di suruh untuk masuk ke aula dan bergabung dengan kelompok lain untuk kegiatan selanjutnya

Shun yang mulai bosan di dalam aula akhirnya minta izin untuk ke toilet padahal ia tidak ingin kencing ia hanya ingin keluar saja di perjalanan ia melihat ada beberapa anggota osis sedang berkeliaran di berbagai di tempat seperti sedang mencari seseorang karna penasaran shun pun menghampiri kakanya yaitu shin "oy shin" shin dengan wajah kesal ia memukul shun "panggil gue ketua goblok" shun pun kesakitan karna di pukul "iya iya maaf, ketua sekarang ada apa kok para anggota osis berkeliaram seperti mencari seseorang" "jadi kau menyadarinya ya, katanya ada salah satu siswa yang menghilang padahal pas acara pembukaan tadi ada tapi sampai sekarang ia tidak muncul-muncul" kemudian datang salah satu anggota osis "lapor ketua katanya tidak ada siswa baru yang keluar dari gerbang sampai sekarang" shin pun mulai sedikit bingung "oh jadi begitu berarti dia masih ada di sekolah ini" shun yang biasanya sangat cuek mulai tertarik untuk mencarinya "heeeh, jadi ciri-cirinya gimana dan siapa namanya" shin pun menjelaskan ciri-cirinya dan shun pun bergegas untuk mencarinya "oy shun mau kemana loe masih ada acara di aula" walaupun di peringatkan shun lebih memilih untuk mencari siswa itu "bukankah lebih baik mencari dengan orang yang lebih banyak" shin pun pasrah saja "lakukan sesukamu tapi bila sudah ketemu langsung ke aula ya" "di mengerti"

Shun sepertinya sudah tahu di mana siswa itu bersembunyi "kalau siswa baru biasanya ia tidak menuju tempat yang menakutkan atau pun gelap karna mereka tidak terlalu kenal dengan sekolah ini jadi ia mungkin saja menuju tempat yang terang tapi bagus untuk bersembunyi,jadi mungkin saja ia ada di sana" shun pun akhirnya sampai di tempat dimana siswa itu bersembunyi yaitu di atap sekolah "heeh seperti dugaan ku kau berada di sini, keluarlah maxhill" akhirnya maxhill yang berlindung dari tong air keluar memperlihatkan dirinya "ternyata kau menemukanku ya" alangkah terkejutnya shun karna dia baru menyadari bahwa maxhill ada max si aktor muda berbakat yang berhasil debut di hollywood "haaaaah ternyata kau adalah max si aktor itu betapa bodohnya aku" saat shun masih terkejut max pun mencoba untuk melarikan diri tetapi tiba-tiba ada seseorang yang menghalangi max dan max pun terjatuh dan sampai akhirnya ia pingsan "woy pink apa yang loe lakukan" teriak shun, diana mun terkejut dengan apa yang di lakukan "sepertinya aku berlebihan" mereka berdua pun bergegas membawa max ke uks

Di uks diana dan shun saling beradu mulut "ini semua salah loe pink" "haaaah berhenti panggil gue pink, gue wakil ketua di sini, terus juga kok bisa siswa baru berada di sini" shun pun sedikit kesal dengan keangkuhan diana "terserah gue lah, gue tadi kebetulan lewat aja gitu, kalau begitu tolong jaga dia" kemudian shun beranjak pergi keluar tetapi tiba-tiba diana menarik lengan baju shun "bisa-bisanya kau meninggalkan gue sama cowok ini nanti kalau dia bangun dan balas dendam gimana bisa sajakan aku di perkosa gitu" shun pun terkejut dengan perkataan diana"haaaah, woy woy sepertinya loe sedikit berlebihan mana mungkin dia akan melalukan hal itu dan juga aku sudah berjanji untuk langsung ke aula kalu urusanku sudah selesai" diana pun menunjukkan wajah yang agak takut "tapi kan....." shun pun akhirnya mau menunggu "baiklah kalau begitu, tapi ternyata kau aneh juga" mendengar hal itu diana langsung menginjak kaki shun "apa kau bilang!?" shun kesakitan "aaargh sakit tau, tapi aneh kan loe yang biasanya bersikap angkuh ternyata bisa takut juga,tapi aku merasa senang kok loe mau minta bantuan ku" diana akhirnya mengangkat kakinya dan tersipu malu "kan semua orang punya sifatnya masing-masing" "yah begitulah" kemudian datang salah satu anggota osis dan mereka berdua pun pergi sesampainya di depan aula diana mengatakan sesuatu "makasih ya shun" "heeeh ternyata loe tau juga kata terima kasih" diana pun kembali marah dan langsung meninggal kan shun, setelah itu shun pun langsung menuju kursinya di samping jun, melihat wajah shun yang aneh jun pun mulai bingung "shun loe tadi ngapain kayak abis coli aja" "woy kata-kata loe bisa di filter nggak, mana mungkin gue ngelakuin itu" jun pun makin penasaran "terus tadi loe ngapain" "yah banyak hal terjadi" jun pun mulai bingung "yah biarin aja deh dia memang aneh sih orangnya"

Sore,11 juli 2016

"akhirnya bisa pulang juga" wajah shun yang terlihat sangat senang karna hari pertama sudah selesai,kemudian ia bergegas untuk pulang tetapi saat di perjalanan ada sebuah mobil mewah hitam berhenti tetap di dekat nya dan kaca mobil itu terbuka dan ternyata itu adalah max si aktor terkenal "woy mau ku antar pulang" ternyata max hanya ingin mengantarkan shun pulang "wah beneran nih" shun tampak tidak percaya "iya beneran cepat masuk" shun yang tidak pernah naik mobil mewah tidak menyangka bisa pulang dengan mobil mewah "oh iya perkenalkan nama gue maxhill leonardo orang² biasanya panggil gue max kalau boleh tahu nama loe siapa" shun pun masih bingung karna mobil ini sangat mewah dan ia tidak fokus dengan pembicaraan max "woy loe dengar nggak sih" shun baru sadar bahwa ia di ajak berkenalan dengan max "oh iya maaf² mobilnya sangat bagus jadi gue kurang fokus, perkenalkan nama gue shun william orang² biasanya panggil gue shun" "jadi nama loe shun, makasih ya buat yang tadi" shun pun ingin menutupi bahwa ia mencarinya "makasih buat apa tadi gue cuma kebetulan lewat dan manggil loe aja gitu katanya ada artis yang jadi siswa baru disana" max pun ingin membuktikan sebuah fakta "loe nggak usah bohong tadi gue tanya sama osis katanya loe bersusah payah buat cari gue jadi gue ingin berterima kasih aja gitu" shun pun akhirnya menyerah dan mengakuinya "iya-iya gue nyerah emang gue tadi nyari loe, jadi kenapa loe tadi sembunyi?" mobil pun berhenti di sebuah restoran mahal "nanti gue jelasin yang penting makan dulu sebagai rasa terima kasihku" shun masih tidak percaya karna itu adalah sebuah restoran yang sangat terkenal karna makanannya yang mahal² dan enak

Mereka pun duduk dan salah satu pelayan mendatangi mere berdua "selamat datang di restoran kami, silahkan mau pesan apa?" shun pun masih bingung melihat harganya yang begitu mahal "waduh satu hidangannya seharga uang jajanku seminggu" "jadi shun sudah loe putuskan mau pesan apa?, tenang aja gue yang bakal bayar" shun pun merasa lega karna tidak harus menghabiskan uang jajannya selama seminggu "gue sama kaya loe aja deh" "oh baiklah kalau begitu, jadi kami pesan 2 steak sama minumnya ice lemon green tea" " baik silahkan di tunggu ya" shun masih takjub dengan interior restauran "oy shun katanya tadi mau tau kenapa gue sembunyi" sambil melambaikan tangannya di depan wajah shun "oh iya benar juga, jadi kenapa loe sembunyi tadi?" max mulai menghela nafas panjang dan mulai menjelaskan "sebenarnya alasan gue sembunyi tadi karna gue merasa gue selalu di pandang sombong karna gue adalah seorang artis padahal gue hanya pengin jadi anak sma biasa dan ngejalanin hidup seperti anak sma biasa tetapi saat gue kenalan dengan seseorang mereka selalu kenal gue dengan sebutan max si aktor terkenal  bukan max si anak sma dan itu bikin gue tertekan dan akhirnya gue milih untuk sembunyi, gitu ceritanya" shun menanggapi hanya dengan wajah yang santai "oooooh..." max sedikit kesal dengan jawaban shun "woy loe paham gak sih" shun mengeluarkan wajah seriusnya "ok ok gue sedikit kurang paham tapi gue tau intinya, intinya loe pengin meraka Menganggap loe itu sebagai siswa biasa bukan artis gitu?" max hanya mengiyakan saja "mungkin masalah ini sedikit susah buat loe max tapi gue bakal bantu sebisa mungkin" max pun merasa lega  karna ada seseorang yang paham perasaannya "tetapi sebelum itu biarkan gue mikir dulu ya max, kalau begitu boleh gue minta nomor hp loe" max pun mengeluarkan hpnya yang mahal dan ternyata shun lupa bahwa ternyata hpnya rusak "oh iya gue lupa kalau hp gue rusak, oh iya max maaf gue lupa kalau hp gue ketinggalan bagaimana kalo gue tulis aja" max pun memperlihatkan nomor hp nya dan shun menulis di buku catatannya, kemudian pelayan menghantarkan makanan mereka setelah makan shun pun di antarkan sampai kerumahnya,mereka pun sampai kerumahnya dan shun pun turun dari mobil mewah itu " mau mampir dulu max" max pun menolak dengan halus "maaf gue setelah ini ada kerjaaan, oh iya nanti klo udah ketemu solusinya hubungi gue ya" "ok pasti akan ku kabari klo udah ketemu solusinya"

Malam,11 juli 2016

Seperti biasa shun dan shin makan malam bersama tanpa kedua orang tua mereka "kak shin boleh tanya sesuatu nggak?" wajah shin sedikit bingung karna tidak biasanya adiknya itu bertanya dengan wajah seserius itu "tidak biasanya loe nanya, jadi loe mau nanya apa? kalo masalah cewek gue nggak bakal bantu" " ya elah bukan itu, kakak tau kan max yang tadi pagi kabur pas acara?" shin pun meperlihatkan wajah terkejutnya "hah jadi loe suka sama cowok sekarang!?" shun pun menepuk jidatnya "loe itu bodoh atau bagaimana sih mana mungkin gue suka sama cowok, gue lagi serius nih katanya alasan dia kabur tadi karna dia di anggap artis padahal di hanya ingin dianggap sebagai anak sma biasa" shin pun mulai serius juga "jadi   apa hubungannya sama loe" shin pun menjelaskan kejadian sore tadi dan ia juga menjelaskan niatnya untuk membantu max "shun ternyata kau anak yang baik ya" sambil memperlihatkan wajah terharu "apaan sih, jadi kakak ada saran?" dalam lubuk hati shin ia sangat senang karna shun akhirnya peduli dengan seseorang "yah bagaimana ya mungkin loe yang lebih paham karna loe pernah di posisi kebalikan darinya" shun malah makin bingung "haaah apa maksud kakak gue makin nggak paham" shin hanya tertawa kecil dan pergi begitu saja "maaf ya kakak masih sibuk buat mempersiapkan hari esok" shun malah kesal sekaligus bingung karna ia tidak menemulan solusinya, ia pun masuk ke kamarnya dan mulai berpikir ulang tentang apa yang akan di lakukannya dengan masalah max "kebalikan dengan masalahku di masa lalu apaan sih gue makin nggak paham" shun melihat buku album kelususannya dan menyadari sesuatu "dulu gue selalu sendiri dan berusaha untuk lebih sombong tapi itu hanya mengubah sedikit tapi kalo max bisa jadi penolong mungkin ia akan di senangi  siswa lain tapi itu akan membuat dia dianggap biasa dan tapi itulah kehidupan seorang siswa biasa" shun pun mendapatkan ide dan menelepon max kemudian ia menjelaskan rencananya "tapi apa loe siap dengan resikonya" setelah itu max setuju dan mereka pun akan melakukan rencananya besok

Pagi,12 juli 2016

Hari ini shun datang lebih awal ke sekolah karna tidak ingin terlambat "hallo shun sepertinya loe nggak terlambat ya" dan ternyata shun bertemu max di gerbang "ya begitulah, jadi loe masih ingat rencana kemarin" dengan penuh percaya diri max menjawab "tentu saja" mereka berdua pun langsung menuju gedung olahraga karna hari ini acaranya adalah olahraga dan mereka berdua akan melakukan rencana itu saat olahraga nanti

Mereka pun berkumpul di gedung olahraga dan dan berbaris rapi kemudian ketua osis menjelaskan kegiatan yang akan mereka lakukan "langsung saja hari ini kalian akan di bagi menjadi kelompok baru yang berisi kan 5 orang,kalian tau kenapa jadi 5 orang ,karna hari ini kalian akan bermain basket dan tim yang menang akan mendapatkan hadiah yaitu pulang lebih awal,ok untuk mempersingkat waktu langsung saja untuk membagi kelompok saya serahkan kepada bagian olahraga" kemudian bagian olahraga membagi para siswa menjadi 5 orang perkelompok tak di sangka ternyata max sekelompok dengan shun "sepertinya rencana kita akan berjalan lancar ya shun!?" "semoga saja" jun mendatangi shun "maaf ya shun sepertinya gue bakal pulang lebih dulu dari loe" shun membalas dengan sikap yang sombong "maaf ya sepertinya gue bakal bisa tidur siang di rumah" jun hanya tertawa dan kembali kekelompoknya salah satu anggota osis membunyikan pluit tanda untuk berkumpul dan akhirnya seluruh siswa berkumpul "baiklah kelompok yang pertama bertanding yaitu kelompok 1 dengan kelompok 3 3 menit lagi pertandingan di mulai baiklah itu saja, bubar!" dan ternyata kelompok 1 adalah kelompoknya jun dan kelompok 3 adalah kelompoknya max "sepertinya kita beruntung ya max" wajah  max sangat lega mendengar kalimat itu "yah begitulah" tapi anggota kelompok 3 bingung mendengar hal itu dari mereka berdua "oy apa kalian tidak tahu jun itu adalah pemain timnas voli U-16" shun pun terlihat tidak takut sedikit pun "kami tahu kok" kemudian terdengar bunyi pluit tanda pertandingan akan segera di mulai "kalau begitu langsung saja yang bisa mencetak angka  lebih banyak dalam 20 menit  mereka yang menang" pffuuut pertandingan pun dimulai, seperti yang sudah di perkirakan kelompok jun berhasi mendominasi dan menghasilkan skor 30-12 kemudian shun pun beraksi sesuai rencana "sepertinya kalian hanya bisa mengandalkan si jun itu dan tidak bisa melakukan apa² menyedihkan sekali" mendengar kata² itu teman satu tim jun mulai tersulut amarahnya "apa yang kau bilang !?" jun mencoba untuk menenangkan mereka "sudahlah lebih baik kita perlihatkan permainan kita sebenarnya" kemudian permainan di mulai lagi tak di sangka shun dan max bermain bak seorang pemain NBA, kemudian ia mencetak banyak angka  tak di sangka angkanya berubah jadi 30-30 "sepertinya aku hanya bermain dengan sekumpulan ayam betina"  mendengar hal itu salah satu anggota tim jun tak bisa menahan emosinya "apa kau bilang" ia pun bersiap memukul shun, max yang sudah siap dengan resiko yang akan di terima pun berlari ke tempat shun, dan akhirnya max yang terkena pukulan itu max pun terjatuh tak sadarkan diri, kemudian terdengar suaru pluit pertandingan pun terpaksa di hentikan kemudian kelompok 1 dan 3 di panggil ke kantor   sedangkan max di bawa ke UKS

Max pun akhirnya bangun tapi ia terkejut karna di hadapannya sekarang adalah kelompok 1 dan 3 "kalian semua!?" kemudian mereka serentak meminta maaf "maafkan kami tadi kami berlebihan dan juga selama ini kami mengira max adalah orang yang sombong ternyata dia adalah orang baik jadi sekali lagi maafkan kami" max pun hampir menangis "terima kasih" shun yang hanya melihat dari balik pintu kemudian ia pergi "sepertinya tugasku sudah selesai"

Sore, 12 juli 2016

Hari kedua pun selesai shun yang terlihat sangat lelah ingin sekali cepat² pulang "heeeeeeh gue pengin cepat² pulang biar bisa nonton anime" dan seperti kemarin max menemui shun di pinggir jalan "oy shun sepertinya loe lelah banget gimana klo loe ikut gue kaya kemarin dan juga sebagai rasa terima kasihku" wajah shun berubah sangat bahagia "loe adalah penolongku" mereka pun ke restoran yang sama seperti kemarin, saat tiba ke sana ia melihat diana dengan seseorang "apa? Diana kencan sama om-om" diana beranjak dari tempat duduknya sambil marah kepada om-om itu, shun yang menyadari hal itu mencoba untuk mengejar diana "maaf ya max sepertinya gue harus ke toilet dulu tentang pesanannya sama kayak punya loe" shun pun berlari mengejar  diana "tapi kan toiletnya sebelah sana" kemudian shun menemukan diana di sebuah kursi taman sambil menangis "heeeh jadi loe putus sama om-om ya" mendengar itu diana sangat kesal dan menginjak kaki shun "arrrgh sakit tau" "dia itu ayahku bodoh!" shun terkejut setengah mati "haaaaaah kukira itu tadi pacarmu" diana semakin kesal dan menginjak kaki shun semakin keras "arrrrgh, jadi kenapa loe menangis?" diana hanya diam "kalo loe diam aja gue makin senang karna bisa  diinjak cewek cantik dan dekat dengannya" diana mengangkat kakinya dan pergi begitu saja "itu bukan urasanmu, dasar cabul" shun pun kembali ke restoran itu "ah biarin aja yang penting gue makan enak dulu" saat makan tiba-tiba mereka di datangi oleh ayahnya diana "max ternyata kamu makan di sini ya" kemudian max langsung berdiri dan memberi salam "pak alex sudah lama tidak bertemu ya" kemudian shun juga memberi salam kepada bapak alex "ah seragam itu sama dengan putri saya " "benarkah?" kemudian bapak alex pergi "nikmati saja makanannya saya pergi dulu " shun mulai bingung karna pak alex kenal dengan max "jadi apa hubungan kalian berdua?" max mengambil tissu dan mulai menjelaskan "pak alex adalah orang yang selama ini membantu gue buat jadi aktor dan juga ia adalah pemilik restoran ini" shun makin terkejut sampai tersedak "akh,akh jadi sekaya apa sih diana itu"

"pelan-pelan woy" kemudian mereka melanjutkan makan setelah makan shun pun di antar sampai kerumahnya "makasih ya" "sama-sama" kemudian shun masuk kerumahnya dan langsung menuju kamarnya tanpa aba-aba ia langsung menjatuhkan dirinya di atas kasur "jadi kenapa diana itu menangis gue jadi makin penasaran aja" karna kelelahan  shun tertidur dengan pulas

avataravatar
Next chapter