2 2. // Grup

"AKH!!"

B-bunda?!

Gua langsung menuju ruang tv tempat dimana bunda berada.

"Bunda,kenapa?!" Tanyaku panik.

"Biasa,nonton sinetron terus karakter cewenya jatuh ke jurang. Jadi teriak," jawab Lielaㅡadik pertama gua yang barusan keluar dari dapur sebelah sambil membawa beberapa sosis goreng.

"Ah,kirain apaan. Gua lagi ganti baju jadi kaget,"

"Maaf ya,Kak." Kata bunda sambil cengengesan.

Gua hanya diam lalu ikut melihat sinetron itu bersama bunda dan Liela.

"Gak belajar?" Tanya bunda tiba tiba.

"Ntar bun,aku lagi makan." Jawab Liela sambil memakan sosis gorengnya satu per satu.

"Kak Niel?"

"Hah? Iya?"

"Gak belajar?" Tanya bunda lagi.

"Eum, 'kan belum dikasih buku SMA dari sekolahnya." Jawab gua mengeles.

"Gugel 'kan ada?"

"Eum..nanti aja lah bun! Masa baru pulang langsung disuruh belajar," jawab gua kembali mengeles.

"Heh, Kak Niel. Baru dapet ranking 7 pas kelulusan aja udah sombong," cibir bunda.

Gua cuma diem,gatau gimana balesnya.

"Udahlah bun,aku mau ke kamer ya?" Pamit gua lalu pergi ke arah kamar.

><><><><><><><><><><

Setelah sampai di kamar,gua langsung melayangkan diri gua ke kasur.

Padahal,ini belum sekolah loh. Baru MPLS,masa sekarang harus belajar?

Gua menatap ke arah laptop yang ada di meja sebelah kasur ini.

Gua harus belajar kah?

Tapi gua terlalu males untuk belajar.

Hmm..

Gua perlahan duduk lalu mengambil laptop itu dan menyalakannya.

"Daripada belajar,mendingan gua nulis atau gak baca cerita. Lebih enak,"

Ya,menulis dan membaca cerita itu adalah hobi gua sejak kelas 7,menyanyi dan belajar bahasa inggris juga.

Gua mulai membuka aplikasi cerita dan mulai menambahkan chapter pada work gua dan menulisnya.

"Kalo kayak gini,bunda pasti taunya gua lagi belajar bukan nulis cerita."

Oh god,cerdiknya gua.

1 jam berlalu,akhirnya gua bisa nambahin satu bab.

Gua pun memutuskan untuk ikut menonton sinetron bersama bunda dan Liela di ruang TV.

"Liela mana?" Tanya gua ke bunda gara-gara gak nemu Liela di ruang TV.

"Disiniii~"

Liela yang barusan keluar dari dapur sebelah sambil membawa beberapa sosis goreng.

"Ih lu gak ngajak ngajak kalau mau goreng sosis,"

"Maaf ya,Kak." Katanya sambil cengengesan lalu duduk di sebelah bunda.

Gua hanya diam lalu ikut melihat sinetron itu bersama bunda dan Liela.

"Gak belajar?" Tanya bunda tiba tiba.

"Ntar bun,aku lagi makan." Jawab Liela sambil memakan sosis gorengnya satu per satu.

"Kak?"

"Iya?" Sahut gua.

"Nanti abis sinetron ini selesai,bunda mau ke rumah omah. Nitip rumah,ya?" Suruhnya.

Gua pun langsung membalasnya dengan jari yang berbentuk 'ok'

Tak lama kemudian,sinetron itupun habis. Dan bunda akan bersiap siap pergi bersama Dityaㅡadik kedua gua yang masih berusia 5 tahun.

"Jaga rumah ya,kak!" Pesan bunda.

Dan,mereka pergi.

Aaah! Rasanya enak sekali bisa me-time di rumah iniㅡmeskipun ada Liela.

Gua mulai membuka yutube pada tv dan mulai menonton channel channel kesukaan gua.

Tanpa sadar gua tertawa sendiri ketika itu lucu.

"Oi,kak! Liat ini," kata Liela secara tergesa-gesa.

Gua pun langsung melihat video yang Liela tunjukkan ke gua.

'sekolah 8 jam'

'les 2 jam'

'pulang pulang,main hp dimarahin mamah'

'katanya "main hp mulu bukannya belajar" '

'lah itu aku 10 jam ngapain? jualan pecel? ahahahaha'

"Tunjukkin ke bunda boleh lah ya?"

"Gila aja,lu!" Sahut gua.

"Yang ada,bunda marah,salahin siapa? Gua. Lu liat itu pasti dari status temen gua 'kan?" Tanya gua ngegas.

Liela hanya nyengir,"iya iya!" jawabnya lalu kembali ke kamarnya.

Astaga..

Gua langsung melanjutkan acara nonton tv gua.

'yeoboseyo! yeoboseyo? haechanni watteoyo~!'

Ringtone hp gua terus berdering dari arah kamar.

Gua pun langsung menuju ke kamar untuk mengambil Hp.

Letta

Answer Don't answer

Letta?

Ada apa?

Gua langsung mengangkat telefon dari Letta.

"Halo?"

"Ah,Niel. Lu punya grup kumpulan kelas 10 SMA Bakti,gak?" Tanya Letta di seberang.

"Gak,gua bahkan baru tau kalau ada grup-nya." Jawab gua.

"Yah,yaudah deh. Thx ya!"

"Iya,"

Letta pun memutuskan panggilan tersebut.

Aneh.

Broom!

Suara mobil,bunda udah pulang? Cepet banget?

Gua langsung pergi ke arah jendela lalu mengintip siapa yang datang.

Yap,itu bunda,ayah dan Ditya.

Gua pun langsung membukakan pintu yang berada di sebelahnya.

"Kak Niel!!!" Seru Ditya sambil lari menuju kearah gua.

Gua langsung menangkapnya lalu menggendongnya.

"Aku tadi beli pedang pedangan," kata Ditya.

"Oh ya? Mana?" Tanya gua.

"Ada,di belakang." Jawabnya.

"Nih,pedangnya!" Seru ayah.

Gua pun menurunkan Ditya dari gendongan gua dan Ditya langsung mengambil pedang yang ada di tangan ayah.

"Woah,keren ya!" Puji gua.

"Yaudah,masuk yuk!" Ajak gua.

><><><><><><><><><><

Sekarang,gua lagi main hp di kamar.

"Kak,tadi omahnya gaada di rumah,jadi bantuin bunda yuk!" Kata bunda.

Gua pun menuju kearah dapur.

"Boleh,bantu apa?" Tanya gua.

"Siapin telor sama garem,daun bawang juga."

Gua mulai membuka kulkas lalu mengambil beberapa bahan yang bunda sebutkan.

Bunda emang gak pinter masak,tapi mungkin lagi pengen,jadinya masak.

"Udah,"

"Yaudah,makasih. Udah segitu aja,"

What? Tumben dikit.

Gua langsung balik ke kamar lagi dan melanjutkan untuk bermain hp.

Ketika membuka aplikasi chat,mata gua tertuju pada satu chat dari satu nomor yang tak dikenal.

Siapa?

####?@###

Hi? Save ya,gua Daisy dari grup SMA Bakti.

Siapa?

Daisy,kamu Leniel 'kan?

Iya.

Save,ya!

O..k.

Kamu kayaknya gak sadar deh.

Kamu udah masuk grup SMA Bakti yang kumpulan itu!

Setelah ngeliat pesan dari Daisy gua langsung mencari grup 'SMA Bakti' itu.

Daaan...

SMA NEGERI BAKTI 100

W-what?!

Siapa yang masukin gua..

Tanpa basa basi,gua pun membuka grup itu.

'Letta telah menambahkan anda'

Letta ternyata..

Ngagetin aja.

Gua pun langsung ke kolom chat Daisy lagi.

Tapi sebelum itu,gua save dulu kontaknya.

Daisy

Hi? Save ya,gua Daisy dari grup SMA Bakti.

Siapa?

Daisy,kamu Leniel 'kan?

Iya.

Save,ya!

O..k.

Kamu kayaknya gak sadar deh.

Kamu udah masuk grup SMA Bakti yang kumpulan itu!

Iya,ternyata.

Aku udah save kontak kamu,ya!

Thx! Salam kenal,Leniel!

avataravatar