2 KITAA

Selamat siang.....

Hari ini Kita genap sebulan bekerja bersama Bos Hyun Bin. Alhamdulilah, walaupun sempat memiliki keinginan untuk resign, tapi Kita memilih bertahan dan memperbaiki keadaan.

Karena dia tau, dia mampu.

Berapa ya kira-kira gaji bulanannya Kita?. Duh,kepooo.

Soalnya gini, Sandia Family ini termasuk perusahaan manufaktur yang bonafide. Perusahaan ini baru berdiri tiga tahun lalu. Namun sudah menjalin kerjasama dengan para perusahaan lokal. Bahkan sudah ada beberapa investor yang tertarik untuk investasi di perusahaan ini.

Pendirinya? ya...siapa lagi kalau bukan Sandia.

Dulu sebenarnya memang, Sandia pernah menyeletuk,

"Mending pas selese wisuda, lo daftar perusahaan gue aja. Sandia Family"

"Waah,mau tuuh. Biar aku ngga nganggur mas."

"jadi pembuka gerbang"

*hening...

Dikira beneran mau langsung kerja di perusahaan Sandia Family, eh malah taunya gitu ....

Tapi calm down. Itu dulu, sekarang alhamdulilah Kita jadi sekretaris.

-----

Tok..tok..tok..

"Masuk"

Kita berjalan menuju meja kantor pak Sandia. Namun, ada hal ganjil. Ponsel merah yang tergeletak di meja panjang itu... wallpapernya foto gadis. Eh tapi kok ga jelas gitu ya.

"Ada apa? Ponsel saya mahal. Gambarnya anggur."

"Maaf boss.."

What? jadi bos udah punya cemceman ni!

Tapi kan dari dulu bos jarang banget deket sama cewe. Wait, buang fikiran negatif dulu. Ini beneran. Karena sejauh ini, ngga ada kabar mengenai kedekatan bos dengan gadis manapun ya kecuali untuk urusan perkerjaan. Logika aja ya jeng, mana ada gadis yang kuat sama orang perfeksionis ini. Kalo ada brarti hebat di wanita itu.

Tu kannn.. jadi ghibah.

"Ini"

Sandia menyodorkan amplop putih bertuliskan nama Nikita Salsabila diatasnya.

"Terimakasih bos"

"Kerjanya ditingkatkan lagi.

Jangan lelet. Saya hanya mau bekerja dengan orang yang satu frekuensi dengan saya. Paham?"

"Baik bos.."

Huuh. Deg deg an si. Setiap masuk dan keluar dari ruangan si bos emang gitu. Seolaha-olah suhu AC berubah menjadi sangat dingin.

HARUS SATU FREKUENSI!

Kita penasaran. Sudah dua hari Ka Asa tidak pernah kelihatan. Akhir-akhir ini memang dia sibuk sekali. Keadaan memaksa Kita terus bekerja disamping Bio dan Bos. Banyak kerjasama baru dan project yang harus segera digarap.

"Bos... Saya mau bertanya. Ka Asa sudah dua hari absen ke kantor. Dihubungi juga tidak pernah bisa."

"Asa dipecat."

"Ha? Kok bisa? Kenapa.. kenapa bos ngga kasih tau Kita?"

"Bukan urusanmu. Yang perlu kau urus adalah project terbaru kita. Deadline-nya dua hari kedepan."

"Maaf bos, saya lancang. Tapi Ka Asa salah apa? dia sangat baik bos."

"Jangan pernah menilai orang hanya dari sisi luarnya saja. Jangan pernah langsung percaya pada orang baru. Kelemahanmu hanya itu : menerima siapapun yang mendatangimu tanpa rasa waspada."

Bicara dengan bos hanya membuang waktu. Walaupun ada benarnya juga penuturannya, namun pertanyaanku belum terjawab. Ka Asa teman pertamaku di sini. Di Sandia Family.

Dia kemana?

Ada yang tau?

Tolong jawab.

" Asa menggelapkan dana pengeluaran perusahaan. Perusahaan merugi karena ulahnya. Terlebih lagi kinerjanya yang selalu ngaret deadline membuat bos menjadi marah."

Kita kaget. Ternyata Ka Asa tidak seperti yang ada dipikirannya. Mendengar penuturan pak manager tadi membuat Asa bingung. Ini sebuah pelajaran untuk berhati-hati dengan orang baru.

Tapi, bagaimana dengan Bio?

Ada hal ganjil yang Kita temui sejak kenal dengan dia.

Apakah Kita perlu berhati-hati juga?

Kita termenung.

Ia sedang memikirkan kata-kata Bos tadi.

Jangan pernah menilai orang hanya dari sisi luarnya saja. Jangan pernah langsung percaya pada orang baru. Kelemahanmu hanya itu : menerima siapapun yang mendatangimu tanpa rasa waspada.

99,9% otaknya menerima pernyataan tersebut. Beberapa orang yang ia kenal, pada awalnya kelihatan baik namun sekarang ingin menjatuhkan.

Apa karena Kita mudah beradaptasi bersama orang-orang?

Ia menerima siapapun yang datang...

Sudahlah jangan terlalu dipikirkan.

Yang terjadi saat ini biarlah jadi panduan agar kelak takkan terulang.

-----------

Siang ini ada sedikit insiden. Bio dan Bos terlihat sedang cekcok. Kita yang tadinya berniat masuk ke ruangan Bos menjadi batal. Ia ingin menyerahkan rekap administrasi.

Karena penasaran, Kita mengintip dari lubang pintu. Tapi tidak kelihatan. Akhirnya dia mencoba mendekatkan telinganya rapat-rapat ke pintu ruangan.

Didalam semakin tegang. Bos Sandia beberapa kali melontarkan nada tegas dengan suara tinggi. Bio pun sama. Mereka berdua sama-sama emosi. Dan hanya ada satu pertanyaan.

Ada apa?

Semenit kemudian ruangan itu hening. Dan terdengar suara,

Aww,

Saat Bio membuka pintu ruangan, Kita tak sengaja jatuh ke lantai. Berkasnya berjatuhan. Sikunya memerah karena terhantam ke lantai.

" Kamu ngapain disini?. Oo, aku tau nguping ya kamu."

Bio bicara tidak seperti biasanya. Bio yang manis sekarang berubah menjadi asin. Gaya bicaranya kasar. Dia tidak membantu Kita. Bio langsung pergi menuju lobby.

Sebelumnya, Kita samasekali tidak mendapati Bio seperti ini. Positif thinking saja, mungkin Bio sedang kesal.

Kita diberi kotak P3K oleh Bos. Tapi dia juga tidak mau membantu, Kitalah yang mengobati lukanya sendiri. Ia menuangkan sedikit obat merah ke sikunya. Tidak akan ada agedan romantis bos dan sekretaris nya. Tidak sama dengan FTV hei.

"Makanya, jangan suka nguping jadi orang. Kualat kan"

Hari ini aku malu. Beruntung keadaan kantor sepi. Jadi,tidak banyak yang tau kalau aku habis apes.

Syukurlah.

Ini sudah jam pulang. Kita biasa memakai jasa ojek online untuk pulang pergi ke kantor. Sayangnya, ponsel Kita lowbat dan dia lupa membawa charger ataupun power bank.

Akhirnya dia memutuskan untuk pulang bersama angkot. Sepuluh menit menunggu, tak ada satupun angkot yang melaju ke arah rumahnya. Padahal langit sudah mendung. Sama mendungnya dengan mood Kita sore ini.

Sudahlah. Berjalan saja pulang kerumahnya. Daripada nunggu yang ngga pasti yakan.

Yakin?

Mau jalan kaki sejauh itu?

avataravatar
Next chapter