1 Dia

Yah betul Dia...

Dia yang selalu mengangguku

Dia yang sering menjahiliku

Dia yang sering mengejekku jika aku kalah taruhan dengan dia

Tapi dibalik semua itu....

Dia juga menemaniku dan menyemangatiku dikala aku sedih

Memberiku nasihat dan teguran dikala aku sedang bimbang atau berbuat sesuatu yang salah.

Tapi itu hanya kisah dulu yang aku lalui dengan dia...

Kini aku berada diatas altar pernikahan...

dia dan...

Orang yang dia cintai

yaitu kakak kandungku sendiri...

Dan kenapa aku bisa diatas altar?

Yah.. Karena akulah pendeta yang akan memberkati kedua insan ini menuju kehidupan baru yaitu sebagai suami dan istri.

Bayangkan saja, kalau kalian jadi aku, gebetan menikah sama kakak kandung sendiri lagi.

Ironis sekali ya...

Orang yang aku kagumi, dan sukai

Bahkan....

Ah...

Sudahlah tanpa bicara pun pasti kalian sudah tau.

Sedih?  Tentu saja, tapi aku ingat perkataan dalam kitab suciku, di alkitab.

apa yang telah diikatkan/dipersatukan oleh takdir dihadapan Tuhan jangan pernah diputuskan oleh manusia, kecuali maut.

maka dari itu aku iklas dan akan menghapus perasaan ini secara perlahan.

Tuhan masih menyayangiku.

lebih baik dia menikahi kakakku dari pada nikah sama orang yang tak kukenali.

Aku iklas dia dengan kakakku walau sedikit tak rela.

Sebenarnya aku tau alasan dia yang selama ini mendekati ku hanya ingin aku sebagai perantara supaya dekat dengan kakakku.

Awalnya aku biasa saja dan membantunya untuk dekat dengan kakakku, tapi lama kelamaan....

tumbuhlah perasaan nyaman yang berujung menjadi, cinta.

Ya cinta.

Aku tau ini salah, tapi apa daya perasaankan tidak bisa disalahkan...

Bagaimana tidak terbawa perasaan kalau dia selalu ada didekatku, walau cuman ingin menanyakan hal tentang kakakku....

Hahah lucu sekali hidupku ini...

Satu kenangan yang aku ingat tentang dia adalah bahwa perjuangannya mendapatkan cinta kakakku, akhirnya terbalaskan.

Dan dia sangat berterima kasih kepadaku.. Yah, karna...

aku juga membantunya kan...

Tapi itu adalah kenangan yang tak aku lupakan, karena wajah bahagianya itu membuatku tersenyum kalo terus mengingatnya, senyumannya...

ah menyenangkan sekali.

Apalagi saking bahagianya dia sampai memelukku dan bilang banyak terima kasih kepadaku.

Aku hanya senyum dan berdeheman saja, padahal jantungku berdetak kencang, bagaimana tidak gugup bayangkan saja orang yang kamu sukai, kagumi, serta cintai memelukmu dengan erat.

Hanya saja sekali lagi aku ucapkan itu hanya sebuah kenangan aku lalui dengan dia...

Lebih tepatnya perjuangan mendapatkan cinta kakakku lewat perantaraku.

Biasa saja bagi kalian tapi sangat penting untukku.

kenangan yang tak akan pernah kulupa dan akan kuingat,bahkan dia dan kakakku tak tau perasanku ini, hanya Tuhan dan aku yang tau perasaan ini.

Dan sekarang lihat, dia sangat amat bahagia dengan pernikahan ini, bisa kulihat senyum bodohnya yang selalu mengembang itu.

setelah acara pernikahan selesai para tamu undangan sedang berbaris menyalami mereka.

Tiba sekarang giliranku menuju pasangan pengantin itu.

"selamat ya kak, semoga diberikan berkat yang tak pernah berakhir dan Tuhan memberkati kalian, ditunggu ya ponaan uculnya"kataku dan Kakakku hanya tertawa.

dan lihat wajahnya dia yang memerah itu

Hahha... Lucu banget, pasti dia malu saatku bilang ponaan.

"Amin, terima kasih atas doanya adekku sayang"ucap kakakku sambil mengelus pipiku.

Aku hanya senyum dan setelah itu pergi meninggalkan mereka.

Dan pergi ke tempat makan, biasa perut tak bisa dikompromi jika masalah lapar.

Mungkin Tuhan punya rencana yang terbaik untukku, cukup jalani kehidupan ini dan bersyukur apa yang diberikan, bernafas saja udah bersyukur banget apalagi rejeki yang lain.

Aku harap semua orang terdekatku selalu bahagia, dan sehat senantiasa.

Oiya, aku ini memang seorang pendeta tapi aku juga punya kisahku cintaku sendiri😆

Tamat

hanya cerita ngarang2, yang ingin saya publikasikan😂

Maafkan bila ad kesalahan dalam cerita seperti typo dan lainnya..

See you😊

Sampai jumpa cerita lain selanjutnya

avataravatar