1 Prolouge — The Truth You Keep From Me

Tak ada yang namanya cinta sejati. Yang ada hanya kebohongan belaka. Semua yang kau katakan padaku adalah kebohongan, tak ada satupun yang kebenaran.

Kenapa kau berbohong padaku?

Kau hanya berdiam diri, tak pernah menjelaskan. Matamu hanya menatap dingin padaku, wajahmu selalu tanpa ekspresi. Seperti kau adalah orang yang berbeda dengan kau dalam ingatanku.

Apa yang sebenarnya kau sembunyikan, selain dari semua ini?

Dan, kau tetap tak menjawab, hanya memalingkan mukamu ke arah lain. Kau hanya diam, dan memasang ekspresi dinginmu.

Apakah selama ini aku hidup dalam kebohongan?

Apakah semua yang kau katakan itu memang bohong?

Termasuk perasaanmu itu?

Kau hanya berekspresi jenuh, bertopang dagu bosan.

Saat itu, aku sadar. Semuanya bohong. Dia hanya memberiku kebohongan tanpa akhir, yang tak bisa kuhitung lagi. Aku hanya hidup dalam kebohongan.

Naif. Aku benar-benar bodoh telah mempercayaimu. Aku selalu berpikir cinta sejati itu ada, dan aku telah merasakannya. Nyatanya, itu semua hanyalah kebohonganmu. Cinta sejati tak pernah ada. Itu hanyalah ilusi.

Setelah semua yang kulakukan, semua yang kukatakan dan buktikan.

Semuanya sia-sia saja. Semua yang telah kuberikan padamu, hanyalah sampah bagimu dan kau buang ke belakang.

Sekarang, aku sadar; aku hidup dalam kebohongan. Seperti kau. Seperti kakakku. Kenapa aku tak pernah sadar akan ini?

Aku terlalu mudah mempercayaimu. Dan, kau dengan mudahnya menghancurkan kepercayaanku padamu. Semuanya telah hancur.

"Itu salahmu sendiri. Kau terlalu naif, tak seperti Dia. Biar kukutip salah satu kutipan Shakespeare kesukaan temanku, 'expectation is the root of all heartaches'. Dunia ini tak pernah adil, jadi jangan pernah berharap apapun; karena kau hanya akan mendapatkan sakit hati dari kebenaran yang ada. Ray, tak ada satupun kebenaran di dunia ini. Semuanya hanyalah kebohongan, terserah kau mau percaya atau tidak. "

Kau lalu meninggalkanku di dunia kesendirianku.

Aku sendirian, terus merenungi perkataanmu dalam diam. Entah berapa lama waktu yang telah berlalu. Aku tak tahu; aku lelah menghitungnya.

Saat aku sadar bahwa kau benar, aku berlari mencarimu. Dan, yang tersisa adalah kebenaran yang menyakitkan yang kau tinggalkan.

Kau pergi, tanpa selamat tinggal ataupun kata-kata lain. Kau pergi, membawa hatiku bersamamu. Kau pergi dari dunia ini, meninggalkanku dengan penyesalan.

Aku terus menunggu, tak peduli bahwa kau tak akan pernah kembali lagi. Yang kupikirkan hanya satu.

Kau belum menjawab pertanyaanku itu, Riz.

"Aku tahu semua ini hanyalah kebohongan. Tapi, apakah perasaanku padamu ini kebohongan? Katakan padaku, Riz. "

Karena aku lelah hidup dalam kebohongan. Karena aku ingin merasakan kehangatan dunia seperti yang lainnya. Karena aku ingin bersamamu selamanya. Karena aku tak ingin berpisah darimu dan hidup dalam kebohongan lagi.

Ada banyak alasan yang kumiliki sekarang.

Tapi, aku hanya punya satu permintaan.

Kembalilah, aku ingin meminta maaf padamu atas perkataanku saat itu. Aku terlalu terbutakan oleh egoismeku, mengabaikan perasaanmu. Kau yang selalu hidup dalam kebohongan, yang selalu menderita dalam diam. Kau menderita lebih dariku selama ini; tapi aku hanya berpikir bahwa akulah yang paling tersakiti. Maafkan aku, Riz.

Aku minta maaf atas segalanya, dan aku juga memaafkanmu untuk waktu itu.

Walaupun kau memberiku seribu kebohongan, aku akan tetap mencintaimu. Selamanya.

"Aku akan mengutip Shakespeare sepertimu saat itu. 'When you depart from me sorrow abides, and happiness takes his leave. ' dan kutipan lain, 'True love will never die. Even after your death, it will exist in the air. ' Seperti yang kurasakan saat ini. "

Aku ingin kau tahu, bahwa aku akan terus menunggumu hingga waktuku habis nanti. Karena aku mencintaimu dengan segenap jiwa dan ragaku, bahkan jikapun kau hanya memberiku kebohongan. Karena cinta ini tak akan pernah pudar dan menghilang; namun tumbuh dan terus bertahan dari waktu.

"Even when you only give me thousands or millions lies, my love for you will continue exist until the end my life. Because only you, the one who i love. Nevermind about the lies, think about our love. And, thank you for save me from the world full of lies. You're my savior, the one i love, and the one reason for me to live. "

avataravatar
Next chapter