2 Prolouge — The Truth I Hide From You

Hidupku hanyalah kebohongan. Diriku hanyalah topeng yang bisa dibuang. Aku tak ingat, berapa lama aku sudah hidup seperti ini. Aku sudah berhenti menghitungnya sedari... dulu mungkin. Aku tak terlalu peduli.

Tapi, suatu hari kau menyerbu hidupku, membuatku kacau. Aku tak tahu apapun saat itu, hanya berpikir untuk bermain sebentar untuk menghilangkan kejenuhanku. Namun, aku sadar aku telah melangkah melewati batas yang sudah kutetapkan.

Aku harus pergi dari sisimu, karena aku tak ingin kau tahu rahasiaku. Rahasia mengerikan yang selalu kupendam.

Apakah kau tahu? Sebenarnya, aku menyukaimu. Tidak, mungkin lebih tepat untuk menyebut perasaan ini cinta. Dan aku tidak berbohong kali ini.

Lucu sekali. Ini sangat ironi dan mengejutkan bagiku.

Selama puluhan tahun, aku belum pernah merasakan perasaan ini. Semuanya terjadi begitu saja; hanya dalam sekejap mata. Ini membuatku gila. Semua ini terasa tak nyata.

Kukira tak ada yang akan mencintaiku, yang bersedia berdiri di sisiku. Apakah monster sepertiku layak menerima ini? Aku mulai bertanya-tanya, sejak kapan aku berpikir monster sepertiku layak hidup normal?

Selama puluhan tahun ini, hanya ada beberapa orang yang ada di sisiku dan mereka monster, sama sepertiku.

Kami abadi, tak menua, mati karena sakit, ataupun lemah layaknya manusia. Singkatnya, immortal. Dan kami jarang berbaur di dunia mortal, karena mereka akan memburu kami.

Aku tak se-spesial teman-temanku yang lahir dengan sendok emas. Aku biasa.

Aku hanyalah yatim piatu dengan asal-usul tak jelas. Hidup sampai sekarang saja, aku terkejut. Sangat sulit untuk berjuang hidup di dunia ini; yang kejam dan dipenuhi bajingan tamak. Dan aku berhasil bertahan karena keberuntungan kecil.

Karena itu aku meninggalkannya. Dia tak sepertiku. Dan aku tak sepertinya. Walaupun sebenarnya, aku berharap aku sepertinya. Tapi bukankah itu hanya sebuah mimpi kosong?

Tapi, aku selalu saja memikirkannya. Walaupun aku telah meninggalkannya. Bukan dalam kata mortal 'meninggal' tapi berganti identitas. Well, identitas asliku yang baru aku tahu, dan aku sendiri juga terkejut.

"Jika kau ingin bersamanya, kenapa kau kembali ke sini? "

Entahlah, aku hanya ingin menjauh, tak ingin mengacaukan hidupnya lagi. Monster sepertiku tak layak untuk hidup normal seperti manusia. Hidup kami berbeda.

"Omong kosong apa itu? Kau menipu dirimu sendiri, Riz. Kenapa kau tak jujur padanya dan menikmati sedikit waktu bersamanya? Jika kau begini terus, aku khawatir kau menjadi gila. "

Kau benar, aku menipu diriku. Tapi, aku tak berani mengungkapan rahasia ini kepadanya. Aku telah banyak berbohong padanya, dia pasti marah padaku. Tidak. Membenciku selamanya.

Apa yang akan dia harapkan dariku? Aku monster. Aku hidup dalam kebohongan.

Dia layak mendapatkan yang lebih baik. Bukan orang sepertiku.

"Hei, Riz. "

Apakah kau ingin memberiku berita buruk? Katakan saja. Aku sudah biasa mendengar semua berita buruk ini.

"Bukan itu yang ingin kukatakan. Aku ingat siapa orang yang kau sukai itu. Dan kurasa kau harus bersiap. Dia bukan seperti yang kau pikirkan. "

Saat itu, aku belajar tentang identitas aslinya.

Sialan, dia membohongiku.

Tapi, well... Aku juga berbohong padanya. Jadi, pada dasarnya kita impas. Takdir benar-benar mengerikan, terkadang.

"Apakah kau akan menemuinya kembali? "

Tentu saja. Perasaan ini menyiksaku, dan aku yakin dia juga tersiksa. Setidaknya jika dia tak ingin aku di dekatnya lagi, aku hanya akan memberitahunya kebenaran itu. Aku hanya ingin memperbaiki kesalahan yang aku buat.

Maafkan aku, Ray. Aku dengan gegabah mengambil keputusan, aku terlalu putus asa.

Walaupun kau tak membalas perasaanku, aku akan tetap mencintaimu. Akhir mungkin tak ada di kamus kita, tapi mungkin kita bisa membuat lembaran baru tentang kisah kita.

Semua kebohongan ini, akhirnya bisa kuungkap pada orang yang kucintai. Orang yang kubagi setiap rahasia hidupku.

Aku bersyukur dia datang ke dalam hidupku, karena sekarang aku bisa hidup dalam kejujuran. Identitasku, ataupun hidupku.

"When you came to my life, you brought me a precious thing that i never will expected. Thank you for gived me a truth. You're my rays of light in the darkness of my life. I love you 'til my last breaths, I love you with mine heart and soul; and i swear in the name of my God, i will love you forever and will always protect you even if you think you should doing this instead of me. I swear in the name of the god and my real indentity, i will never give you lies again. "

avataravatar