webnovel

Waktunya Meminta uang.

Matahari telah tinggi di atas langit menandakan bahwa sudah siang hari.

Saat ini di pinggiran kota, tempat yang awalnya kosong kini di penuhi dengan orang yang berjalan kesana-kemari.

Kita juga bisa melihat beberapa toko pajangan, aksesoris dan juga makanan berbaris di sana sini, yang juga di penuhi dengan orang-orang.

Tetapi di antara masing masing, ada sebuah panggung besar dan megah.

Panggung inilah yang akan di tempati untuk pertunjukan yang di nanti oleh orang orang.

Karena bukan hanya mereka mungkin bisa membeli beberapa yang menarik minatnya, bisa juga untuk mengenal pembuat untuk membuatkan sesuatu untuk mereka.

Bahkan mungkin saja mereka mendapatkan inspirasi dari pertunjukan ini.

...

..

.

Di pelabuhan pulau terlihat banyak kapal berlabuh, baik itu dari kapal pedagang bahkan beberapa terlihat adalah bajak laut.

Melihat itu kita bisa menyimpulkan bahwa acara ini akan menjadi sebuah acara yang kacau nantinya.

Apalagi di pulau ini juga ada sebuah pangkalan angkatan laut yang menentukan akhir kacau nantinya.

Belum lagi mereka yang masih bersembunyi dalam bayang bayang menunggu kesempatan untuk muncul.

Di pelabuhan ini terlihat hanya beberapa orang yang tinggal untuk menjaga kapal mereka seandainya hal yang tidak di inginkan terjadi.

Tetapi karena penjaga kapal ini memiliki mentalitas pembajak yang membuatnya sombong dan angkuh sehingga memiliki pemikiran ' kira kira siapa yang memiliki keberanian menyebabkan masalah dengan bajak laut, hal itu praktis mencari kematian'.

Jadi mereka hanya melakukan permainan kartu sambil meminum sake mereka.

...

..

.

Ray saat ini sedang berjalan jalan karena bosan sampai mati karena acara yang di tunggu belum juga dimulai, membuatnya memiliki pemikiran untuk kembali untuk pelatihan.

Berlatih bertahun tahun membuatnya menjadi seorang maniak pelatihan karena ketertarikannya kepada hal hal mistis.

Belum di ketahui apakah dia akan menjadi maniak pertarungan jika dia telah mengalami sensasi pertarungan.

Saat ini Ray berjalan ke daerah pinggiran kota dekat dengan laut.

Di sekitarnya terlihat mesin dimana mana membuat suasana tambah membosankan.

Melangkah lebih jauh dia kemudian akhirnya sampai di sebuah pelabuhan.

Di pelabuhan dia melihat banyak bersandar kapal baik yang kecil maupun besar, semuanya berbaris rapi seolah di rangkai oleh sang tukang parkir.

Melihat banyak kapal dengan gaya gaya kuno ada juga yang memiliki seni modern, beberapa dari mereka memiliki bendera dengan lambang tengkorak.

''Hmmmmm,, sepertinya itu adalah kapal bajak laut tapi apa yang mereka lakukan di sini?? mengisi persediaan makanan?? atau jangan jangan mereka mengikuti acara itu... hehehe menarik sepertinya sebentar lagi kejadian menarik akan terjadi''

Sambil berbicara sendiri Ray kemudian membalikan badan lalu melangkah untuk pergi ke tempat acara akan di adakan.

'Tunggu sebentar'

'Bajak laut'

'Benar bajak laut ... hahahahha'

Tetapi seakan dia mengingat hal yang telah dia abaikan dia kemudian berbalik, dimana kita bisa melihat ekspresinya menjadi aneh dan juga matanya memiliki sebuah cahaya terang berbentuk dollar.

Tidak lama kemudian dia menghilang dari tempatnya berdiri lalu muncul di atas sebuah kapal bajak laut paling besar.

Di benderanya kita bisa melihat gambar emoticon tertawa dan yang paling menonjol adalah garis silang dari emoticon itu.

Tanpa menghiraukan mereka Ray kemudian melangkah masuk kedalam ruangan kapal.

Setiap kali dia melangkah dia akan melewati beberapa meter jauh.

Di sebuah ruangan terlihat seorang anak yang hampir seumuran dengan Ray, anak itu mengenakan sebuah pakaian berwarna hijau gelap yang di hiasi dengan garis garis hijau muda.

Dia juga memakai topi baseball yang memiliki tanduk, beserta di telinganya tergantung sebuah anting anting.

1/2-3

Siapakah dia??

Apakah dia adalah lawan pertamanya di dunia ini???

Ataukah dia tidak akan di temukan dan berhasil membawa lari banyak uang untuk itu???

Ikuti terus perjalanannya ke barat mencari kitab suci.

Bab selanjutnya akan menyusul .. nanti

Noob_Kingcreators' thoughts
Next chapter