Anggota Kru Baru .... Busujima Saeko

Saat ini Ray dan kawan kawan sedang melakukan latihan seperti biasa.

Sudah seminggu berlalu setelah konflik yang terjadi sebelumnya.

Yuuko yang awalnya tertekan karena kekalahannya kini tampak bersemangat dan melakukan pelatihan dengan giat.

Tidak jauh dari Yuuko, momoi, yagami, dan juga tabane sedang berdiskusi.

Adapun Ray saat ini sedang berhadapan dengan seorang wanita, wanita itu terlihat sebagai wajah baru karena baru saja terlihat.

Namanya adalah Busujima Saeko.

Dia adalah pemain pedang yang awalnya bekerja sebagai pemburu bajak laut atau siapapun yang memiliki harga untuk kepalanya.

Dia mengikuti Ray setelah bertemu dengannya pada saat konflik dengan bajak laut berakhir.

Pada saat itu, Busujima Saeko berusaha untuk membunuh atau menangkap Ray agar mendapatkan uang.

Tetapi apa yang tidak dia harapkan adalah dia yang menjadi tawanan dan di bawa oleh sekelompok orang aneh.

Dan anehnya lagi, orang yang menangkapnya adalah satu satunya lelaki dan hal itu juga membuatnya waspada.

Tetapi melihat bahwa para wanita terlihat masih memiliki perawan masing masing akhirnya melonggarkan sedikit kewaspadaannya.

Mirip dengan Tabane dia di bawa dengan paksa tetapi bedanya dia bertarung dengan Ray setelah di bawa ketempat asing ini.

Sayangnya dia di kalahkan dengan cepat bahkan sebelum lawannya serius,hal itu membuatnya tertekan.

Busujima Saeko tidak memiliki keluarga.

Dia adalah seorang anak yang tinggal di panti asuhan sejak kecil.

Dan pada saat dia berumur 13 tahun dia mendengar kepala panti asuhan memiliki masalah keuangan dia mendengar dan memutuskan untuk membantu.

Banyak pekerjaan yang dia kerjakan tetapi masih belum cukup dan tidak meringankan beban yang ditanggung kepala panti asuhan.

Karena itu dia terus merenungkan pekerjaan apa yang harus dia kerjakan agar dengan cepat mendapatkan uang.

Di tengah perenungannya dia kemudian mendengar bahwa seorang pemburu bajak laut berhasil membunuh bajak laut dan telah mengambil hadiahnya sebesar puluhan juta berry.

Mendengar itu dia menjadi bersemangat dan ingin menjadi pemburu bajak laut sesegera mungkin.

Tapi menjadi pemburu bajak laut tentu membutuhkan kekuatan, karena tidak mungkin seorang bajak laut akan menawarkan kepalanya sendiri.

Menentukan pikirannya dia kemudian memutuskan untuk pergi kesebuah dojo tidak jauh dari desanya.

Di dojo dia belajar banya tentang pedang, tetapi dia tidak terlalu di perhatikan karena dia adalah seorang wanita.

Hingga akhirnya dia melihat seorang wanita yang sangat hebat menggunakan pedang, karena sesama wanita dia dan wanita itu terkadang berlatih bersama.

Belakangan di ketahui bahwa nama wanita itu adalah kuina putri master dojo.

Ada juga seorang pria dengan rambut hijau yang sangat terobsesi dengan pedang dan pertarungan.

Dia berlati di dojo selama enam tahun.

Pada tahun tahun yang di lewatinya memiliki banyak suka dan duka.

Misalnya kematian kuina.

Dia sangat sedih karena itu.

Tetapi kesedihannya tidak bertahan lama karena efek dari masalah keuangan kepala panti asuhan.

Dan setelah enam tahun berlatih pedang dia kemudian melangkah pergi untuk berburu bajak laut.

Dan usaha pertamanya menghasilkan buah manis karena dia berhasil dan membawa pulang hadiahnya.

Dia memberikan kepada kepala panti asuhan dan di terima tanpa penolakan sama sekali.

Dan setelah satu tahun berburu, dia kemudian di kejutkan oleh pembicaraan kepala panti asuhan dan biarawati yang mengatakan bahwa dia hanya alat untuk mencari uang.

Bahkan di ujung dia menyadari bahwa anak anak yang pergi bukan karena dia di adopsi melainkan di jual menjadi budak.

Hal itu membuatnya marah dan seketika membantai semua orang yang bertanggung jawab.

Setelah melakukan pembantaian itu untung baginya tidak di ketahui siapa yang melakukan pembantaian itu, dan bajak laut menjadi kambing hitamnya.

Seminggu berlalu setelah meningggalkan desa dia kemudian menyadari bahwa dia kehabisan uang.

Dia kemudian berniat untuk kembali berburu bajak laut tetapi bukannya menangkap bajak laut tetapi situasi berbalik dia yang di tangkap.

Dan karena dia tidak memiliki tujuan hidup lagi, dan tampaknya mereka semua hampir seumuran dengannya dan terlibat bersenang senang.

Setelah menerima undangan dia kemudian setuju bergabung dengan kelompok tampa tujuan ini yang hanya bersenang senang.

Dan setelah beberapa hari bersama dia juga merasakan bahwa semua itu tidaklah buruk dan lambak laun dia kemudian menerima identitasnya.