Berjalan dari parkiran, melewati loby, menaiki lift, kini Sean dan Reva sudah berada di depan pintu apartemen. Berhubung Sean mempunyai kunci cadangannya, dia langsung membuka tanpa menurunkan Reva dari gendongannya.
Sesampainya di dalam kamar, dengan perlahan Sean membaringkan tubuh Reva ke atas ranjang. Melihat pipi Reva yang bersemu merah membuat Sean gemas sendiri. Niat hati mau berdiri, tetapi dia lebih tertarik merangkak naik ke atas tubuh Reva.
Dikecupnya tiap inti wajah Reva, lalu kecupannya terus turun menyentuh leher. Gigitan kecil Sean berikan, lalu dia menghisapnya dengan kuat. Leher Reva sudah putih kembali, maka dari itu dia ingin memberikan tanda merah yang merona.
Hisapan kuat di lehernya membuat Reva mendesah pelan. Kecupan Sean kembali naik, menyapu bersih bibir Reva. Tidak perlu memberi kode, karena Reva dengan senang hati memberi akses. Kedua tangan yang sudah tergelantung rapih di tengkuk membuat pangutan keduanya semakin dalam.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com