WE HAVE FATE BUT NOT DESTINY
Dunia merupakan tempat yg indah, setiap tempat memiliki keunikan dan keindahannya sendiri. Sama dengan manusia, laki laki atau perempuan, muda maupun tua, tinggi maupun pendek, dan walaupun berbeda negara dan budaya sekalipun setiap insan memiliki keunikannya tersendiri. Di setiap tempat, setiap orang memiliki takdirnya sendiri sendiri, dan tidak setiap orang bisa menerima takdir mereka dengan baik. Namun manusia merupakan mahkluk yang misterius, walaupun mereka sudah tersiksa, terlantar, sendiri, terasingkan, dan menderita sepanjang hidupnya namun mereka bisa tetap berdiri tegak walaupun kaki dan tangannya sudah lecet dan berdarah karena jatuh berkali-kali.
Namun, setiap insan memiliki alasannya masing-masing, mengapa mereka masih berdiri dan tidak menyerah, 85% orang akan menjawab hal yang membangun dan memotivasi. Seorang lelaki dengan ekspresi yang tak dapat dijelaskan menjawab, "Karena Tuhan memberikan hidup kepada kita untuk melihat dunia tak hanya dari satu sisi. Setiap orang akan memiliki jalan mereka sendiri. Dan ending mereka sendiri, if you keep walking ... The World is yours."
Lalu bagaimana dengan 15% nya?
Seorang wanita yang tak terlihat matanya menoleh, tersenyum kecil dan menjawab, "Cause we dont have a desire to end it and neither to continue living" itu adalah jawaban wanita tersebut, bagaimana dengan kalian? Apa kalian termasuk dalam 15% orang tersebut? Atau 85% sisanya?
Di dalam cerita ini, tidak semua bisa dijelaskan dengan kata kata, hanya dengan tatapan mata semua dapat tersampaikan. Karena rasa sakit tidak bisa dirasakan orang lain tanpa mengalaminya sendiri.
Dapatkah kalian tahu, bagaimana rasanya menjadi orang yang tersesat dan berada di antara kerumunan yang ramai?
Note, ini hanyalah cerita pendek yang author tuliskan berdasarkan apa yang ia rasakan, dengan sedikit perbedaan tempat dan jalan cerita. Perhatian ;) Endingnya tidak akan indah kawan. Because the world never allows it. Prepare your heart ;)
Akako_Q · Teen
