5 CHAPTER 5

-[]-[]-[]-[]-[]-[]-[]-[]-[]-[]-[OKUCHI]-[]-[]-[]-[]-[]-[]-[]-[]-[]-[]-

author : azukane

created by : zusukane

genre : fantasy , action , adventure , comedy , slice of life , school , ecchi , romance

Chapter : 5

O»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»O

Judul : ayo semangat

O«««««««««««««««««««««««««««««««««««O

**Ke esokan paginya**

"Ayo kita pergi ke pandai besi," kata raja.

"Baiklah kami akan bersiap siap dulu," kata Zusukane.

Setelah bersiap-siap.

"Ayo, kita berangkat," kata Zusukane dan teman temanya.

"Baiklah aku akan tunjukan pandai besinya," ujar raja.

**Setelah sampai di pandai besi**

"Pilihlah zirah dan perlengkapan yang kalian suka," kata raja.

"Baiklah," kata Zusukane dan temanya.

**Zusukane dan temanya pun memilih zirah dan perlengkapan**

"Aku bingung mau memilih apa," ucap Zusukane.

"Kayaknya kamu cocok jadi penyihir Zu chan," ucap Tomori.

"Yasudah kalo gitu ku ambil tongkat sihir saja, oh iya kalian sudah ketemu?" kata Zusukane.

"Belum ketemu," ucap Tomori dan Aiko.

"Kami juga belum nemu yang pas nih," ucap Sakata dan Akemi.

"Sepertinya kami akan memilih yang sama seperti Zu chan," jawab Tomori dan Aiko.

"Ya, kita bisa menjadi trio penyihir," kata Zusukane.

"Aku akan ambil jam sakti ini saja," kata Akemi.

"Apa kekuatan jam itu?" tanya Zusukane.

"Kemampuan dasar jam itu untuk menghentikan waktu namun jika pengguna nya punya skill lain maka bisa mengundurkan/memajukan waktu," kata pandai besi itu.

"Wah, bapak tau ya," kata Zusukane.

"Ya, jam itu sudah diisi kekuatan sihir jadi aku tahu," jawab pandai besi tersebut.

"Lalu, Sakata kau mau memilih apa?" tanya Zusukane kepada Sakata.

"Sepertinya ku akan memilih perisai dan pedang ini lagipula kita butuh penahan juga kan," jawab Sakata.

"Eh, betul juga kita tidak akan bisa bertahan karena sihir itu menggunakan waktu untuk mengaktifkanya," ucap Zusukane.

**Mereka pun ber rencana pergi ke tempat latihan namun diperjalanan Zusukane ingin ke perpustakaan dulu**

"Hey, aku akan ke perpustakaan dulu," ucap Zusukane.

"Ngapain ke perpustakaan Zu chan?" tanya Tomori.

"Ku ini kan penyihir jadi ku ingin mencari buku sihir dulu," jawab Zusukane.

"Eh, betul juga ya aku dan Aiko juga penyihir ayo kita ke perpustakaan," ujar Tomori.

"Eh, Zu chan hebat langsung bisa berpikir," kata Aiko.

"Baiklah kami akan menunggu di luar," kata Sakata.

"Hmm… karena ku menggunakan jam sakti sepertinya ku juga harus masuk," kata Akemi.

"Yah, sudahlah ku ikut sekalian cari cara menggunakan pedang dan perisai dengan benar," kata Sakata.

**Di dalam perpustakaan**

Setelah beberapa saat mencari.

"Aku menemukan buku mantra sihir," ujar Zusukane.

"Aku juga menemukan buku tentang sihir waktu," kata Akemi.

"Yah, aku juga sudah menemukan buku ku," jawab Sakata.

"baiklah ayo kita keluar," kata Tomori.

**Setelah keluar mereka pergi ke tempat latihan**

Di tempat latihan.

"Aku akan coba mempelajari mantra api dulu," kata Zusukane.

"Aku akan mencoba mantra air," kata Tomori.

"Sepertinya aku akan mencoba mantra angin," ujar Aiko.

"Aku akan mencoba mantra menghentikan waktu," kata Akemi.

"Yah, aku akan mempelajari cara menggunakan pedang dan mencobanya di monster yang ada disana," kata sakata sambil menunjuk ke arah monster di luar area latihan.

"Sebaiknya kamu jangan macam macam Sakata," jawab Zusukane.

"..." Sakata tidak menjawab.

**Beberapa saat kemudian**

Zusukane berhasil menciptakan api meski dengan sekala kecil dan Aiko berhasil menciptakan pusaran angin namun Tomori tidak berhasil menciptakan sihir air nya.

"Kalian berhasil tapi kenapa aku tidak berhasil," kata Tomori.

"Jangan menyerah ku yakin kau bisa," Zusukane memberi semangat.

Sementara itu Akemi dan Sakata.

Akemi berhasil menghentikan waktu meski masih dengan area kecil dan sakata sudah bisa menguasai pedang nya dan berniat mencobanya pada monster secara diam-diam.

"(hmm… aku akan mencobanya pada monster)" kata Sakata dalam hati.

Tiba tiba Sakata berteriak minta tolong sambil berlari.

"Tooooolloooooooooonggg," teriak Sakata sambil lari.

Seketika itu mereka semua lari karena dikejar monster itu.

"Kau itu sudah kubilang jangan macam macam," kata Zusukane sambil berlari.

"Maafkan aku, aku hanya mencobanya sedikit," kata Sakata meminta maaf.

"Aiko gunakan sihir angin mu ku akan gunakan apiku," kata Zusukane.

"Baiklah!" jawab Aiko.

Aiko menggunakan sihir angin dan Zusukane menggunakan sihir apinya jadilah topan api dan monsternya hangus seketika.

"kita berhasil," kata Zusukane.

"Huh… untung saja," kata Sakata.

"Hei, ini semua salahmu tau," kata Zusukane.

"Iya-iya maaf," kata Sakata minta maaf.

"Sepertinya sudah sore sebaiknya kita pulang sebelum malam," ujar Zusukane.

"Iya, sebaiknya kita pulang," kata Akemi.

Mereka pun pulang ke istana.

BERSAMBUNG

avataravatar
Next chapter