11 CHAPTER 11

-[]-[]-[]-[]-[]-[]-[]-[]-[]-[]-[OKUCHI]-[]-[]-[]-[]-[]-[]-[]-[]-[]-[]-

author : azukane

created by : zusukane

Collab with : AniSenki team

genre : fantasy , action , adventure , comedy , slice of life , school , ecchi , romance

Chapter : 11

O»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»O

Judul : Permasalahan

O«««««««««««««««««««««««««««««««««««O

------Bahan------|----tempat----

air suci | kolam suci ✓

Sisik naga | tebing naga

Angel wing | tanah suci

Tanduk api | volcano

Bubuk peri | angel castle

Daun ajaib | leafool

Buah keto | hutan kuso

Liur golem | padang batu

Bubuk batu | padang batu

Bubuk besi | kota luke

Maaf lama ga update ya hehe dan disini ada beberapa nama yang diganti

Asscentik => Rokuden

"Ah, akhirnya kita dapat air suci nya,"ujar Tomori.

"Iya, tapi kita masih kekurangan 9 bahan,"ujar Akemi.

"Benar kata Akemi sebaiknya kita lanjutkan perjalanan,"ujar Aiko.

"Ayo, kita lanjutkan perjalanan,"ucap Sakata dengan semangat.

Mereka pun melanjutkan perjalanan nya menuju tebing naga.

"Hey bukankah disini kita harus mengumpulkan sisik naga?"tanya Akemi.

"Iya, memang kenapa?"jawab Tomori.

"Kalau begitu lawan kita adalah naga, ini tidak akan mudah kan,"ucap Akemi.

"Eh, iya juga musuh kita adalah rokuden jenis naga,"ujar Tomori.

"Ah, itu mudah tau," ujar Sakata sombong.

"Kita harus berhati-hati"ujar Aiko.

Merekapun mencari rokuden naga itu dan mereka pun menemukan rokuden naga jenis api.

"Jika kita ingin sisiknya maka kita harus membunuhnya,"ujar Akemi.

"Lalu?"tanya Tomori.

"Berhubung ini adalah rokuden jenis api maka element angin tidak akan menguntungkan bagi kita dan jika dengan serangan fisik damage nya tidak akan terlalu besar,"Akemi menjelaskan.

"Berarti damage yang besar adalah air tapi di kelompok kita kali ini tidak ada yang memiliki element air,"ujar Tomori.

"Ya, kamu benar,"ucap Akemi.

"Berarti skill ku tidak bisa dipakai,"ucap Aiko.

"Belum tentu,"ucap Akemi.

"Ayo kita pikirkan strateginya,"ucap Sakata.

Setelah dipikirkan hanya ada satu jalan yaitu menggunakan sebagian air suci yang mereka dapat sebelumnya.

"Sepertinya tidak ada jalan lain selain kita gunakan air suci itu," ujar Sakata.

"Baiklah kita akan gunakan air suci itu sebagian dan sihir angin Aiko akan membawa air itu agar dapat dikendalikan, dan akan diikuti panah dari Tomori dengan element daun," ucap Akemi.

"Perintah dimengerti!" ucap Tomori dan Aiko.

"Sakata kau gunakan skill pedang jarak jauh mu," ucap Akemi.

"Baiklah!" ujar Sakata.

"Dan aku akan menggunakan senjata tipe ledakan air," ujar Akemi.

Sihir Aiko mulai mengambil sebagian air di tong dan mengarahkanya kepada rokuden naga itu dan diikuti dengan panah daun milik Tomori.

Sakata menggunakan skill badai pedang ke rokuden tersebut.

Terakhir, Akemi menggunakan senjata tipe ledakan.

"Apa itu berhasil?" tanya Tomori setelah menggunakan skill.

Dari balik asap hasil ledakan terlihat sosok naga yang mendekat.

"LARI!" teriak Akemi.

Mereka pun bersembunyi.

"Hey, apakah kalian tidak menyadari sesuatu?" ujar Aiko.

"Memang ada apa?" tanya Tomori.

"Naganya berubah menjadi baik," ucap Aiko.

"Kau tahu darimana?" tanya Akemi.

"Lihatlah kebelakangku," ujar Aiko.

Mereka kaget setelah melihat naga itu berada dibelakang Aiko.

"Dia menjilatimu," ujar ketiga temanya.

"Ya, dia menjilatiku dan liur nya mulai menutupi tubuhku," ujar Aiko dengan air liur naga yang mulai membasahi seluruh tubuhnya.

"…."

"Hey, bisakah kalian menyingkirkan naga ini sebelum air liur nya membasahi seluruh tubuhku," ujar Aiko.

"Sepertinya dia hanya dapat diperintah olehmu," ujar Akemi.

"Naga berhenti menjilat!" ucap Aiko.

Naga itupun berhenti menjilati Aiko.

"Kurasa dia menjadi pet mu Aiko," ucap Tomori.

"Kurasa tidak, karena di daftar pet ku kosong," ucap Aiko.

"Mungkin dia menyukaimu," ujar Sakata.

"Heh, itu tidak mungkin bahkan wujud kami saja beda, bercandamu jelek tau!" ucap Aiko.

"Hehe iya maaf aku hanya bercanda," ucap Sakata sambil tertawa.

"Eh, kalo begitu coba kau minta sisiknya," ujar Tomori.

"Eh iya ya, naga beri aku sisikmu,"ujar Aiko sambil meminta sisik naga.

Naga itu langsung pergi dan datang kembali membawa sisik naga yang sangat banyak.

"Ini kebanyakan," ujar Akemi.

Mereka mengambil 1 tong sisik itu dan melanjutkan perjalanan.