7 7

Hari ini, adalah hari yang ditunggu oleh aleya disaat semua orang tidak menginginkan nya aleya dengan semangat merayakan hari ini.

Setelah libur panjang yang diberikan pihak sekolah, akhirnya kini dia kembali kesekolah. Bukan menjadi sok rajin yang menginginkan sekolah, namun aleya Sudah sangat bosan berada dirumah.

Memang hukum alam, saat disekolah kita akan jenuh dan ingin cepat pulang , namun jika sudah dirumah ingin rasanya kembali sekolah, mengeluarkan kembali tawa yang tersimpan rapat saat dirumah.

******

"bang leo cepetan. Aku dah telat" teriak aleya dari ruang keluarga yang sedang mengenakan sepatunya.

Leo yang sedari tadi belum juga keluar dari kamarnya, entah apa yang dilakuinnya di dalam sana

"BANG LEO!!" teriak aleya yang semakin keras membuat suara yang dikeluarkannya bergema di seluruh ruangan

"Sabar dek sabar" ujar kafka yang mempercepat langkahnya menuruni tangga

Aleya melihat penampilan leo dari ujung rambut hingga ujung kaki. Betapa terkejutnya aleya melihat dandanan abang nya tersebut

"Bang, perasaan lo tadi siap-siap  sejam yang lalu. Tapi ngapa masi belum mandi dan gak ganti baju" ujar aleya yang merasa kesal

"Yaelah, gue kek gini aja udah keren kok" jawab leo santai sambil melangkah menuju pintu depan melewati aleya

"Ya tapi kan..."

"Udah cepetan berangkat" potong leo.

Dengan perasaan kesal aleya mengikuti langkah abangnya, tak lupa dia mengunci pintu rumahnya.

*****

"Masi 6.20 loh dek, lo aja masuk  07.30. ngapa lo desak gue cepet-cepet" ujar Leo sambil menyetir

"Yaa karna ini kan hari pertama sekolah bang, jadi aku pengen datang cepet. Gak sabar liat teman-teman dan sekolah ku tercinta" jawab aleya dengan semangatnya

"Kemarin aja lo mau perpanjang libur, sekarang malah pengen cepet sekolah. Gak jelas lu"

"Ya beda bang. Kan gue mau lihat adek-adek kelas baru bang. Secara gue udah jadi kakak kelas gitu lohh"

"Ihhh jadi lo ke sekolah niat nya cuman tebar pesona sama adek kelas? Gue aduin papa lo ya"

"Apaan sih bang. Kan itu sebagai penyemangat untuk datang kesekolah. Kayak gak pernah ngerasain aja lo bang"

"Sorry ikan dorry ya. Gue gak pernah ngejar-ngejar cewek, cewek aja yang ngejar-ngejar gue"

"Idihhh pd lo tingkat tinggi banget ya bang"

Tak terasa mereka sudah tiba di sekolah Aleya. Sekolah yang begitu megah dan luas dengan gerbang nama bertuliskan GUSTAVO HIGH SCHOOL

Begitu banyak mobil berjejer mengantar para murid sekolah ini di perkarangan sekolah yang begitu rapi mengantri untuk masuk.

"Leya pamit bang" ujar Aleya sembari menyalami abang nya yang duduk disebelahnya

Leo cuman menerima salaman dari aleya tanpa ada sepatah katapun keluar dari mulutnya.

Aleya dengan senyum bahagia keluar dari mobil. Saat hendak melangkah pergi meninggalkan abangnya langkah aleya pun terhenti karna mendengar seseorang memanggil namanya

"Leya. Lo pulang nanti di jemput atau jalan kaki" ujar Leo dari dalam mobil hanya membuka kaca mobilnya

Aleya sedikit membungkuk melihat kedalam mobil

"Di jemput lah bang. yakali gue jalan kaki. Bisa bengkak kaki gue. Ntar kaki gue jalan sendiri lagi" jawab aleya

"Oke lo jalan kaki aja ya" jawab leo enteng sembari memakai kacamata hitamnya dan meninggalkan aleya

"Ihh untung abang gue. moga aja dia gak serius nyuruh gue jalan" gerutu aleya yang melihat mobil berwarna putih milik abangnya itu mulai meninggalkan perkarangan sekolah.

"Lo kenapa?" ujar seseorang dari arah belakang Alega dengan wajah begitu bingung

"Kejhdirvhdjs" kaget aleya yang spontan dikarenakan orang itu tiba-tiba muncul dari arah belakang

"Lah lo ngomong apaan" ujar orang itu dengan santainya

"Lo yang ngomong apaan!" Jawab aleya dan berlalu meninggalkan orang itu dengan perasaan begitu kesal. Lelaki itu hanya menatap heran Aleya yang pergi begitu saja

"Gini amat hari pertama sekolah gue" gerutu aleya di dalam hati dengan langkah yang begitu dihentakkan ke lantai

"Lo ngapa ren?" Tanya seorang lelaki yang tiba tiba muncul di belakang Daren

"Jejdbdhdvsjsja" kaget daren yang entah mengapa ekspresi yang sama dengan Aleya tadi.

"Jejdbdhdvsjsja" ulang Akla yang mencoba mengejek ekspresi kaget Daren dan tertawa puas. Daren hanya menatap Akla dengan kesal

"Ayo masuk" lanjut Akla merangkul Daren dan melangkah masuk koridor.

Semua siswa sudah berbaris menurut kelas masing-masing. Upacara kembali dimulai dan hari Senin menjadi hari yg paling menakutkan lagi bagi siswa dimana harus upacara serta mata pelajaran yang sangat menguras dan membosankan ada disana.

Aleya berada dibarisan nomor 3 tepat dibelakang Dilla. Matanya menangkap rombongan akla yang baru memasuki lapangan dengan pakaian yang terbilang rapi.

"Tumben si akla rapi?! Mau caper sama adek kelas pasti" ujar aleya saat melihat untuk pertama kali akla dengan  pakaian rapi dan lengkap.

Aleya mengubah arah pandangnya berubah kearah pria yang berada tepat di belakang Daren teman sekelasnya. Pria itu mengenakan gelang yang aleya jumpa saat ditoko buku kemaren. Namun lagi aleya tak bisa melihat jelas wajah pria itu, topinya terlalu menutupi wajahnya.

"Dia anak baru disini? Demi apa?!!!" Batin aleya.

Saat aleya terus melihat kearah pria itu, akla muncul secara tiba-tiba dihadapan aleya.

"Jangan liat-liat teman gue, liat gue aja!" Ujar akla sambil memegang kepala aleya.

"Akla eopseoyo!Jauhin tangan Lo ya, ga guna gue liat Lo!" Ujar aleya kesal.

"Nanti gue kenalin deh, tapi traktir gue Silverqueen yang jumbo dulu"

"Enggak, udh sana Lo! Ganggu pemandangan aja!" Usir aleya, membuat akla pergi meninggalkan aleya dengan tertawa kecil.

*****

Bel istirahat pertama berbunyi, waktu yang paling ditunggu oleh semua siswa, termasuk aleya.

10 menit sebelum bel berbunyi aleya dan kedua temannya sudah lebih dulu duduk rapi dimeja kantin dan memesan makanan kesukaan mereka.

"Udah lama banget nggak makan ini" ujar Dilla melahap bakso acinya. Dara hanya menggelengkan kepalanya melihat cara makan Dilla yang terkesan tidak kalem. Ditambah lagi ini sudah mangkoknya kedua Dilla.

"Sumpah ya Dil, aleya yang gila makan aja, ngga kayak Lo banget" protes dara hanya dianggap angin lalu oleh Dilla.

"Bodo amat sih"

Aleya tak peduli dengan perdebatan kedua temannya. Aleya hanya menyantap makanannya dan arah pandangannya tak luput dari pintu masuk menuju kantin, berharap orang yang dia lihat tadi kembali aleya lihat.

Dan benar saja, tak lama dari harapannya, rombongan akla memasuki kantin dan duduk ditempat biasa mereka. Pandangan aleya tak luput dari orang yang berdiri tepat disamping akla.

"Dia benar temannya akla?" Batin aleya.

******

"Sumpah ya pak Darmo, baru juga hari pertama masuk udh belajar, dimana mana hari pertama tu kagak ngapa-ngapain!!" Protes akla dengan gaya yang cukup berlebihan.

"Kalo mau ngomel jgn sekarang, tadi pas ada pak Darmo! Sekarang ngga ada gunanya" ujar Daren jengah.

"Ya kali gue berani ren!" Jawab akla yang membuat 2 temannya yang lain, Dejun dan Arsen tertawa melihat tingkahnya.

"Gimana jun kesan pertama lo di sini? Tanya Akla

"B aja" jawab dejun enteng

"Kan belum ada ngapa-ngapain kla, mana ada dapet kesan" ujar Arsen.

"Gue fikir lo bohongan bakal pindah ke sekolah gue. Eh ternyata benar" ujar Akla

" Lo kan emang nggak pernah percaya sama gue!" jawab Dejun

"Iyaa dia percaya nya cuman sama diri dia sendiri dan mama nya" ujar Daren

Kriinggggg krriingggg

Bel pertanda jam istirahat sudah berakhir pun berbunyi. Semua murid yang berada dikantin pergi menuju kelas mereka masing-masing begitu juga dengan rombongan Akla.

Saat berjalan menuju kelas seseorang menyenggol bahu Aleya dari arah belakang yang membuat buku yang di tangannya jatuh.

Sejenak aleya melihat bukunya yang jatuh ke genangan air. Ya, itu buku yang berisikan lukisan wajah pria dengan inisial DJN saat pertama kali Aleya bertemu dengannya, dengan hati yang begitu berbunga bunga aleya melukis wajah lelaki yang begitu misterius itu. Buku tersebut mulai basah keseluruhan.

"Ma maaf, gue gak sengaja" ujar lelaki yang berada di belakang aleya

Aleya begitu sangat emosi. Aleya membalikkan badannya ingin melihat siapa orang yang telah menyenggolnya itu.

"LO KA..." betapa terkejutnya aleya dengan apa yang di tangkap oleh kedua mata nya. Ucapan aleya punterputus setelah melihat orang tersebut.

avataravatar
Next chapter