1 Apa ini?!!

"kamu tidak apa apa? "

tanya pria dengan mata emas sambil mengambil beberapa kertas yang berhamburan dilantai

"I-iya gak apa apa, ma-maaf merepotkan anda "

jawabnya gugup sambil sibuk mengambil kertas disisi lain, wajahnya tertutup rambut merah namun tetap dapat memancarkan wajah cantiknya di setiap sela kosong rambutnya.

"Lain kali hati-hati "

memberikan kertas yang telah dikumpulkannya

"i-iya... Terimakasih" mengambil kertas diikuti anggukan sopan.

Nafasku seketika tertahan melihat adegan ini tepat di depan mataku,benarkah ini?apa yang sedang terjadi!! kenapa semua siswa bertingkah biasa saja? mereka Jassie dan Aundrey dari komik romansa When Flowers Grow In Your Heart bukan? benar aku yakin 100% itu mereka.Lihatlah bagaimana Jassie mempunyai rambut merah menyala nyala dengan kulit yang bersih bagaikan dia telah mandi susu tiap harinya,pipi merahnya dan matanya agh...tidak mungkin ada mata yang begitu indahnya bagai bulan purnama di malam hari, ayolah... bukankah itu terlihat jelas .Lihat Aundrey sang protogonis utama, bukankah badannya terlalu bagus untuk anak berusia 15 tahun.Rambut hitamnya begitu gelap namun berkilauan setiap terkena serpihan cahaya mentari.mata emasnya seakan magnet yang menarik semua orang untuk melihatnya. Itu benar benar mereka.Apa yang mereka lakukan disini?

"Sin Sin... aku bermimpi ya? "

tanya ku pada gadis disebelah yang asik dengan handphonenya.

"aw.... apaan sih sakit! " Sambil memegang tangan ku yang memerah di cubit gadis tomboi ini.

"lah tadi nanya mimpi atau enggak, gak jelas kamu li"

"Gila kenapa mereka bisa ke dunia nyata loh Sin...!!! "

"lah ya bisalah orang dilahirin ma ibunya.Emang mereka ngapa sih li, kamu kayak lihat artis masuk sekolah kita aja"

"Woi Sin... sadar gak si mereka itu karakter komik when flowers grow in your heart kan kamu fans juga masa gak sadar sih! "

"karakter komik? when flowers grow in your heart? Li ke UKS yuk"

sambil menyeret tanganku menuju UKS. Berusaha menahan badan agar tidak tertarik oleh Sinta yang memegang dengan sangat khawatir.

"lah lah.... komik favorit kita itu loh Sin kok bisa lupa sih, lagian ni kok orang biasa biasa aja juga itu kan komik best seller, lihat deh mereka punya fisik yang wadidaw mana ada siswa siswi kita yang bisa se cantik itu wajahnya"

Setelah mendengar hal itu, Sinta menambah kekuatan tarikannya membuat lengan ku nyeri akan kekuatan gadis ini 'buset ni orang atau badak sih kuat bener' .melihat wajahnya yang sangat khawatir aku hanya bisa mengikutinya tanpa berkata lagi, karena terakhir kali ia menyaksikan Sinta marah dia persis seperti gorila besar yang mengamuk dengan secara teriakan yang sudah bagaikan raungan bahkan saat itu satu kelas kami sudah bagaikan pasien anemia yang kekurangan darah merah mereka.

'yah mungkin ngehalu sih aku tadi malamkan begadang baca komik sampe jam 2 malam dan lupa kalau pagi harus sekolah.

Ketika sampai di UKS

"mau dibuatin teh manis gak li? "

"oh gak usah deh Sin, emang kamu bisa buat teh manis Sin? " ejek ku sambil terkekeh melihat wajahnya yang merengut kesal.

"Woi gini gini juga bisa buat teh manis lah ya! " Sambil mengalihkan wajah nya menuju jendela yang terbuka lebar menghadap lapangan

"haha.... ku kira kamu cuman bisa masak mie instan doang Sin"

DING Dong (bel masuk sekolah berdering)

"cih... sudahlah kayaknya hari ni kamu lagi ngigau ke sekolah li, aku mesti ada masuk kelas nanti ku kasih tau buk guru kalau kamu sakit"

"okeh... makasih Sintaku~"

Sinta pun meninggalkan ku di ruang serba putih ini.Sambil membenahi bantal dan membaringkan tubuhku aku berpikir sejenak. Jelas yang kulihat tadi itu mereka karakter komik favoritku. Apa benar ya aku ngigau? tapi sepertinya enggak deh orang Sinta juga lihat tapi mengapa dia biasa aja?

tau deh mumpung dapat waktu buat tidur mending nikmati dulu tidur pagi ekstra ini

avataravatar