webnovel

strawberry shortcake

[pic]

"Silakan ..." Seseorang meletakkan sepotong strawberry shortcake ke meja Hana.

"Saya tidak memesan cake ..." Hana melihat orang yang menaruh cake ~ Mungkin salah meja.

"Min Hyuk oppa." Ternyata yang menaruh cake tadi adalah Min Hyuk.

"Ini buat aku?" Hana bertanya.

"Iya."

"Gomawo, oppa. Duduk sini." Hana menepuk-nepuk kursi di sebelah kirinya.

Hana mulai mencicipi cake pemberian Min Hyuk ~ Enakkk ...

"Eomma ..." Kiki membuka mulutnya ingin disuapi.

Hana menyuapi Kiki.

"Noona ..." Jung Kook ikut membuka mulutnya.

Hana menyuapi Jung Kook.

"Oppa sudah makan? Apa mau aku pesankan jjajangmyeon?"

"Sudah. Aku baru aja selesai makan.."

"Oppa ... kemarin aku nonton dramanya oppa. Gimana rasanya ada kissing scene?"

Noona ... Yang diingat itu alur ceritanya bukan kissing scenenya. ~ Jung Kook mulai melihat Hana yang antusias.

"Biasa aja. Mengikuti scenario yang ada."

"Oppa suka yang deep kiss atau Popo (ciuman ringan)?"

"Kalau kamu?" Min Hyuk balik bertanya.

"Deep kiss. Noona suka yang very very deep kiss. Terus lanjut ke 17+." Jung Kook yang menjawab. Ia mulai cemburu. Ia ingin menunjukkan Hana itu miliknya.

"Bukannya kamu yang suka very very deep kiss?" Hana menjawab dengan fakta.

"Biasanya kamu juga yang ngajak duluan." Hana berkata lagi.

"Aku lebih suka Popo." Hana menjawab pertanyaan Min Hyuk.

"Oh ... Iya ... Ada audisi buat filmku berikutnya untuk anak seumuran Kiki. Ceritanya kurang lebih tentang single Daddy. Kalau Kiki lulus audisi, ia jadi anakku. Aku kirim syarat-syaratnya." Min Hyuk berusaha mengalihkan pembicaraan ~ Sebelum mereka berperang dengan kata-kata di sini.

Hana mengecek pesan masuk dari Min Hyuk.

"Noona ... Aku ke toilet dulu." Jung Kook mencium aroma tidak sedap dari Kiki.

Jung Kook segera membawa Kiki ke toilet untuk membersihkan Kiki.

"Oppa ... Apa ada tips supaya Kiki bisa lolos audisi dan dapat peran?"

"Semuanya tergantung dari yang casting. Biasanya mereka mencari yang benar-benar sesuai dengan karakter. Tapi kalau untuk anak kecil biasanya juga dilihat apakah ia tidak takut kamera atau dengan banyak orang asing intinya ia harus bisa cepat beradaptasi."

"Kiki sudah sering melakukan pemotretan dengan banyak staff. Ia juga tidak takut dengan orang asing. Malah biasanya Kiki duluan yang deketin."

"Baguslah kalau begitu. Good luck buat Kiki. Aku harus pergi lagi. Ada jadwal syuting "

"Good luck buat oppa juga."

Jung Kook melihat Min Hyuk yang pergi ~ Syukurlah Noona nggak lama-lama ngobrolnya. Tapi tetap aja aku kesal. Sudah berusaha menjauhkan Noona dari Min Hyuk Hyung tapi malah ketemu di sini.

Jung Kook yang menggendong Kiki berjalan menuju mejanya.

Satu orang pria yang tidak ia kenal menghampiri Hana. Membawa segelas kopi buat Hana.

Siapa lagi ini? ~ Jung Kook buru-buru menuju ke mejanya.

"Maaf ... Saya tidak suka kopi." Hana menolak dengan halus.

"Minum aja dikit. Nggak ada racunnya, kok." Pria itu memaksa Hana ~ Tapi ada obat tidurnya.

Orang ini kenapa? Maksa banget. ~ Hana mulai curiga.

"Yeobo ..." Jung Kook memanggil Hana.

"Eomma ..." Kiki ikut-ikutan memanggil Hana.

Pria asing itu buru-buru beranjak dari meja Hana sambil membawa kopi yang sedianya untuk Hana.

Untung Jung Kook datang tepat waktu ~ Hana merasa lega. Ia merasakan ada niatan tidak baik dari pria asing itu.

Jung Kook segera menggandeng Hana dan berjalan keluar.

"Kookie ... Untung tadi kamu cepat datang. Orang tadi itu agak aneh."

"Noona langsung tolak aja. Kalau ada orang aneh, teriak aja biar ia tahu rasa."

Hana merasa terlindungi saat berada di sisi Jung Kook.

Kookie ...

Kau memang paling bisa kuandalkan.

Next chapter