webnovel

smooth like butter

Di mobil dalam perjalanan pulang ...

"Eomma soyi (sorry)" Kiki meminta maaf.

"Iya ... Eomma maafin Kiki."

Jung Kook yang mendengarnya ~ Kiki langsung dimaafin?

"Noona ... Maaf ..." Jung Kook segera meminta maaf. Berharap Hana akan segera memaafkannya. Tapi tidak ada respon dari Hana.

Noona kok diam aja? Gawat ini. ~ Jung Kook mulai cemas. Ia membayangkan hukuman apa yang akan ia terima nanti di rumah.

Cubit, jewer, tendang, handstand, atau yang lebih ekstrem lagi headstand?

Jung Kook mulai merasakan sakit di kepalanya.

Hana hanya diam karena ia sedang memikirkan hukuman untuk Jung Kook.

Hana ...

Ingat ...

Sekarang statusmu bukan kakak Jung Kook lagi tapi istri Jung Kook.

Tak baik bila terlalu keras.

Saat ini kedudukanmu setara dengan Jung Kook. Tidak lebih tinggi.

Saat mereka tiba di rumah ...

Kiki mulai meletakkan kedua tangannya di lantai. Ia berusaha melakukan handstand seperti Jung Kook saat dihukum Hana.

Tapi tentu saja tidak berhasil. Kaki Kiki hanya loncat-loncat di tempat.

"Kiki kenapa?" Hana bertanya ke Kiki.

"Beydiyi pake tangan."

Apa karena Kiki pernah melihat aku menghukum Jung Kook dengan menyuruhnya melakukan handstand?

"Eomma udah maafin Kiki. Eomma nggak marah lagi ke Kiki."

"Kookie ... Aku minta dibuatin makan malam. Aku lapar."

Noona nggak hukum aku? ~ Jung Kook terkejut. Ia sudah membayangkan hukuman yang ektrem. Berdiri dengan kepala di lantai mungkin?

[pic]

Jung Kook menuju ke dapur. Melihat isi kulkas. Memikirkan apa yang bisa ia masak untuk makan malam. Ada daging burger, tomat, selada, timun, keju, dan roti tawar.

Bikin burger toast with cheese aja.

"Noona ... Aku mau bikin burger toast pake keju."

"Boleh. Tambahin telur mata sapi." Hana menjawab.

Kiki mendekati Jung Kook. Ia ingin membantu ayahnya.

"Kiki mau bantu appa?"

Kiki menganggukkan kepalanya.

"Cuci tangan dulu." Jung Kook mengangkat Kiki mendekati wastafel. Kiki mencuci tangannya.

Jung Kook mulai mengoles butter di atas wajan. Setelah mendengar bunyi desis, ia memasukkan roti tawar.

Kiki mendapat tugas membuka kemasan keju slice. Kiki kesulitan. Jung Kook mengajari Kiki.

"Kiki lihat ada plastik yang terbuka ini. Tarik plastiknya ke atas terus ke bawah."

Kiki akhirnya berhasil membuka kemasan keju slice. Tapi ia malah memakannya.

Jung Kook menaruh roti panggang di atas piring. Meminta Kiki menambahkan irisan tomat dan timun yang sudah ia iris-iris tadi dan juga selada. Jung Kook mulai membuat telur mata sapi dan memanggang daging burger.

Kiki membuka lagi kemasan keju slice yang kedua. Ia hendak memakannya lagi. Keju sudah berada di depan mulutnya. Tapi ia ketahuan Jung Kook.

"Ki ... Kejunya sisa tiga aja. Nanti Kiki nggak dapet keju di burger toastnya." Jung Kook mengingatkan Kiki.

Kiki menaruh keju slice di atas daging burger yang sudah matang yang sudah diberi mayonaise dan saus tomat. Kiki kemudian menutupnya dengan roti tawar panggang.

"Panggil eomma, Ki." Jung Kook menurunkan Kiki dari kursi. Kiki menuju ke kamar tempat ibunya berada.

"Eomma ... makan ..."

Hana menuju ke meja makan. Memakan burger toast buatan Jung Kook.

Enakkk ...

Burger toast buatan Jung Kook langsung habis.

Semua yang pake butter memang enak.

"Kookie ... Aku mau nambah lagi."

"Nggak pake keju, nggak pa pa? Kejunya habis."

"Nggak pa pa. Pake bahan yang ada aja."

Jung Kook mulai memasak lagi.

Noona ...

Nafsu makanmu sekarang tambah besar.

Jung Kook melihat Hana yang sedang menonton TV. Ia menyadari sesuatu. Akhir-akhir ini ia perhatikan porsi makan Hana lebih banyak dari biasanya. Juga waktu tidur Hana lebih lama dari biasanya. Seperti saat sebelum mereka mengetahui ada Kiki di dalam perut Hana.

Jangan-jangan ...

Jangan-jangan ...

Noona hamil?

Next chapter