webnovel

Namsan Tower part 2

Hana turun dari punggung Jung Kook.

"Kookie ... Kau capek?"

"Nggak," ucap Jung Kook. Walaupun ia sebenarnya sangat capek. Ia malu mengakuinya. Tapi peluh-peluh yang menetes di pelipisnya menunjukkan hal sebaliknya.

Hana mengeluarkan tisu dari dalam tasnya. Mengelap keringat yang menetes dari dahi dan leher Jung Kook.

Hana mengatupkan kedua telapak tangannya di sekitar bibirnya. Menaruhnya di atas pipi Jung Kook.

"Cup ... " Bibir Hana mendarat di pipi Jung Kook. Ia terlalu malu mencium di bibir Jung Kook secara banyak orang di sekitar mereka. Walaupun banyak juga pasangan yang bercumbu di sekitar mereka.

Seketika itu juga rasa lelah Jung Kook hilang.

Kekuatan ciuman.

Aku harus sering-sering dicium Noona.

"Kiki mau digendong?" Yoon Gi melihat Kiki yang sudah menaiki ratusan anak tangga.

"Kiki kuat. Kiki Iyon Men."

"Kiki Iyon Men?" Yoon Gi tidak mengerti maksud Kiki.

"Maksudnya Iron Man, oppa. Karakter superhero favorit Kiki." Hana menjelaskan.

"Oh ... Iron Man."

"Kookie ... Aku pengen beli gembok. Kita belum pernah pasang gembok di sini." Hana menggandeng tangan Jung Kook menuju toko gembok.

"Bagusnya yang warna apa, ya?" Hana bingung. Ada banyak warna yang menarik.

"Yang kuning aja, Noona." Jung Kook menyarankan.

Hana pun memilih gembok warna kuning. Membawanya ke kasir dan membayarnya. Mencari meja untuk menuliskan namanya, Jung Kook dan Kiki.

Lalu memasangnya di tembok cinta.

"Ki ... Kuncinya masukkan ke sini." Jung Kook menggendong Kiki untuk memasukkan kunci ke box berdesain Namsan tower.

"Kookie ... Aku lapar ..."

Jung Kook pun mengajak masuk ke dalam menara. Menuju ke N Burger di lantai 1/F. Lalu memesan 3 set burger.

Kenangan Hana kembali ke masa lalu saat ia memasang gembok cinta bersama Tae Tae lalu makan burger di N Burger.

"Rasanya nggak berubah dari dulu. Selalu enak."

Jung Kook melihat Hana. Tentu saja ia juga tahu. Dulu ia saat itu merengek ikut bersama Hana dan Tae Tae pergi ke Namsan tower. Melihat mereka memasang gembok cinta dengan harapan cinta mereka akan langgeng.

"Oppa mau apa lagi?" Hana bertanya ke Yoon Gi.

"Aku sudah kenyang."

Mereka bersantai sejenak. Menunggu makanan dicerna perut mereka.

Lalu berjalan-jalan di dalam Namsan Tower.

[pic]

"Eomma ... Peymen ..." Kiki tersenyum senang saat melihat toko yang menjual permen.

"Kiki mau yang mana?"

"Ini ... Ini ... Ini ..." Kiki tak berhenti memilih. Ia ingin membawa pulang semua permen di toko.

"Satu aja, Ki. Nanti gigi Kiki habis. Jadi kayak kakek-kakek ompong," ucap Hana.

"Kakek ..." Mata Kiki menuju ke Yoon Gi.

"Samchon bukan kakek, Ki." Yoon Gi mengoreksi Kiki.

"Mungkin karena oppa sukanya berebah aja."

"Kalau gitu kau juga jadi nenek. Karena kita suka rebahan."

"Aku sudah sering dikatai nenek-nenek sama Jung Kook gara-gara ubanku."

"Ini ..." Kiki menentukan pilihannya. Ia memilih lolipop. Hana pun membelikan permen untuk Kiki.

Kiki mengambil satu dan memberikannya ke Yoon Gi.

"Gomawo ..."

Ia lalu mengambil satu lagi untuk Jung Kook. Jung Kook membuka kemasan lolipop. Memberikannya ke Kiki.

"Appa ..." Kiki memberikan loli itu untuk Jung Kook.

"Gomawo ..."

Lalu ia minta dibukakan satu lolipop untuk dirinya.

Mereka memandangi pemandangan Seoul dari Namsan tower lalu pulang.

Sebelum menuruni anak tangga, mata Yoon terarah menuju ke lantai atas Namsan tower, tempat di mana restoran Perancis berada. Tempat di mana ia hendak melamar Hana saat ia dan Hana sudah cukup dewasa.

Akankah suatu saat nanti hal itu akan terwujud?

Next chapter