webnovel

berpisah?

"Jika memang Hana masih mencintai Yoon Gi, relakan dia." Ucapan ibunya membuat Jung Kook sangat terkejut.

"Apa maksud ibu? Merelakan Noona dengan Yoon Gi hyung. Itu artinya aku dan Noona akan berpisah." Jung Kook tidak mengerti perkataan ibunya.

"Betul ... Sebagai ibu, tentu saja ibu ingin kalian tetap bersama. Tapi ... Ibu juga ibu Hana. Ibu ingin Hana bahagia."

Jung Kook datang ke rumah ayah ibunya untuk mendapatkan support moril. Tapi ternyata ibunya malah mendukung hubungan Hana dan Yoon Gi.

"Tapi ... Sebelum kau merelakan Hana. Kau harus berjuang. Kau seorang petarung, kan. Kau pasti tahu cara menaklukan hati Hana. Lagipula kalian sudah tinggal bersama sejak kau lahir. Kalian juga sudah menikah selama hampir dua tahun. Ingat ... Kalian punya Kiki. Kiki alasan Hana memilihmu, kan? Sekarang ... Kalian kemungkinan besar akan punya anak lagi. Ibu akan mendukungmu." Ibu Jung Kook memberikan buku tabungannya ke Jung Kook.

"Ibu sudah menabung selama ini. Ajak Hana bulan madu. Senangkan hatinya. Tapi mengingat kemungkinan Hana hamil, mungkin hanya bisa yang dijangkau dengan jalur darat atau laut. Ke Jeju, mungkin? Kiki bisa dititipkan ke ibu."

"Ibu sampai sekarang masih merasa bersalah saat ibu hanya diam melihat ayah menampar Hana dan mengusirnya. Sekarang rumah tangga anak-anak ibu terancam. Ibu tak akan tinggal diam."

"Ibu ... Aku tidak bisa menerimanya." Jung Kook menyerahkan kembali buku tabungan ibunya.

"Anggap aja pinjaman. Terserah mau dibayar kapan. Ini untuk ibu juga. Dulu saat ibu tak kunjung hamil, keluarga ayah sudah menyuruh ibu dan ayah untuk bercerai. Keluarga ayah menginginkan keturunan dari ibu. Ibu hanya bisa berdoa dan berusaha. Ibu sudah sangat tertekan saat itu. Saat ibu ke panti asuhan, Ibu melihat Hana yang masih berusia satu tahun. Ia tersenyum manis ke ibu. Ibu langsung jatuh hati dengan Hana. Mendapatkan Hana untuk diadopsi tidak mudah. Salah satu syarat yang diajukan adalah ayah dan ibu tidak boleh bercerai sedangkan ibu dan ayah hampir berpisah karena keluarga ayah. Tapi setelah perjuangan panjang karena ada beberapa keluarga lain yang menginginkan Hana akhirnya kami mendapatkan Hana. Dan tak lama kemudian ibu hamil."

"Tapi keluarga ayah tidak menyukai Hana, mereka bahkan meminta ibu untuk mengembalikan Hana ke panti asuhan karena Hana bukan darah daging ayah. Tapi ibu tidak rela berpisah dari Hana. Ia sumber kebahagiaan ibu saat itu dan juga sampai sekarang. Ibu yakin kebahagiaan Hana adalah bersamamu. Perjuangkan Hana. Ibu hanya bisa berdoa dan membantu sebisa ibu."

"Ibu ..." Jung Kook hendak meneteskan air mata karena terharu. Tapi ia melihat Kiki terbangun. Ia tidak mau Kiki menyebutnya cengeng lagi. Walaupun tidak masalah seorang pria menangis.

"Appa ..." Kiki memanggil Jung Kook.

"Kiki sudah bangun? Ganti baju dulu." Ibu Jung Kook langsung menghampiri Kiki dengan membawa baju ganti untuk Kiki.

Kiki menenggelamkan kepalanya masuk ke dalam kaos sehingga kepalanya tidak terlihat lagi.

"Hi ... Hi ... Hi ..." Kiki berpura-pura menjadi hantu.

"Kiki di mana? Halmi takut ..." Nenek Kiki ikut bermain dengan Kiki.

"Di sini ..." Kiki memunculkan kepalanya. Mereka pun tertawa.

Nenek Kiki mulai melepas kaos over size yang dipakai Kiki. Dan memakaikan baju bersih ukuran Kiki.

"Kiki ini persis serupa denganmu saat masih kecil. Sebentar ... Ibu ambil album photo." Ibu Jung Kook mengambil album foto Jung Kook saat masih kecil.

[pic]

"Kiki ..." Kiki menunjuk gambar Jung Kook kecil.

"Bukan Kiki. Ini appa. Appa masih kecil. Seumuran Kiki kalau nggak salah." Ibu Jung Kook mencoba mengingat-ingat lagi.

"Ibu ... Posisi ini?" Jung Kook bertanya. Ia melihat posisi yang tidak asing. Persis saat Kiki pup di panggung catwalk.

"Iya ... Saat itu ibu bingung kenapa kamu tiba-tiba jongkok. Ternyata ..."

Next chapter