15 Basah Kuyup

Jam pelajaran kedua sudah tiba, pelajaran yang ditunggu-tunggu oleh semua kaum Adam, karena di pelajaran itu, mereka bisa menampilkan skill yang mereka punya pada para siswa-siswi, khususnya pada orang yang mereka incar.

Sebelum mereka melakukan kegiatan olahraga di lapangan sekolah, mereka harus mengganti seragam sekolahnya, dengan kaos olahraga. Itu berlaku untuk semua siswa, termasuk Kirana, kini Kirana berjalan menuju toilet wanita untuk mengganti pakaiannya.

Kirana berjalan menyusuri koridor kelas menuju toilet, tidak disangka bahwa Vero mengikutinya dari kejauhan, karena Vero bingung harus melakukan apa jika tidak ada Kirana.

Vero berjalan mengikuti Kirana yang berjalan dengan santai menuju toilet, kemudian memasuki toilet tanpa ragu, Vero pun menghentikan langkahnya saat Kirana sudah masuk ke toilet, Vero berdiri menunggu Kirana keluar dari toilet itu.

Kirana masuk ke toilet yang entah kenapa begitu sepi, tidak ada para siswi yang mengganti pakaiannya di toilet itu, namun Kirana tetap berpositif thinking, Kirana berpikir siswi lain menggunakan toilet lain, karena begitu banyak toilet yang ada di sekolah ini.

Saat Vero menunggu Kirana cukup jauh dari toilet, Sherin masuk pula ke dalam toilet yang Kirana gunakan tadi, namun Vero menganggap itu hal biasa, karena Sherin juga seorang wanita, sehingga membuatnya membiarkan Sherin masuk begitu saja.

Namun beda kenyataan yang ada di dalam toilet, ternyata Sherin berusaha mengerjai Kirana dengan mengunci pintu toilet yang Kirana pakai untuk berganti baju.

Dan tiba-tiba…

Byurrrr!!!

Suara air yang terguyur dari atas kepala Kirana, lolos begitu saja mengenai tubuh Kirana yang sudah siap akan keluar dari toilet tersebut. Seketika kaos olahraga beserta pakaian sekolah yang Kirana pegang pun, basah kuyup karena terkena guyuran air tersebut.

"Lihat! Itu baru awalan, karena kamu sudah berani-beraninya mendekati pria yang aku suka," ucap Sherin dari balik pintu toilet Kirana.

Kirana mengusap wajahnya yang sudah kuyup dengan air itu, Kirana sudah tidak kaget jika itu adalah perbuatan Sherin yang selalu membullynya. Kirana hanya diam, tidak menjawab perkataan Sherin.

"Ingat kata-kataku itu!" ucap Sherin, kemudian meninggalkan toilet itu.

Sedangkan Kirana yang sudah basah kuyup itu pun, berusaha membuka pintu toiletnya, namun nihil, ia tidak bisa membuka pintu itu, karena Sherin tidak mungkin membuat Kirana keluar begitu saja dari sana.

"Tolong … siapa pun yang ada di luar, tolong bukakan pintu ini," teriak Kirana sambil menggedor-gedor pintu toiletnya.

"Vero … tolong aku disini," teriak Kirana, berharap Vero bisa mendengarnya.

Sementara Vero yang berada tidak begitu jauh dari toilet yang digunakan oleh Kirana pun, bisa mendengar sayup-sayup teriakan orang meminta tolong, seketika Vero terkesiap, mencoba mendengarkan suara itu dengan seksama, ia mendengar namanya dipanggil.

"Kirana…." ucap Vero, kemudian langsung berlari menuju toilet itu dengan cepat.

Vero langsung masuk ke toilet wanita itu, tanpa menghiraukan siapa pun saat itu. Ia langsung memanggil-manggil nama Kirana untuk menemukan keberadaannya.

"Vero, aku disini…." teriak Kirana dari dalam toilet.

Vero langsung mendekat ke sumber suara, ia menemukan pintu toilet itu ditali dan dililitkan pada pintu toilet sebelahnya.

Vero yang melihat itu pun, langsung melepaskan tali itu, dan saat pintu terbuka, Vero menemukan Kirana yang sudah basah kuyup beserta pakaian yang ia pegang.

"Kenapa bisa begini, Kirana?" tanya Vero kaget dengan keadaan Kirana saat ini.

Kirana tampak menggigil kedinginan, membuatnya tidak menjawab pertanyaan Vero. Vero yang melihat kaos olahraga berwarna putih yang Kirana kenakan, kini tembus pandang, karena Kirana basah kuyup.

Vero yang mengenakan jaket berwarna abu-abu pun, langsung melepaskan jaketnya, dan memakaikan jaketnya untuk Kirana.

Vero langsung mengajak Kirana untuk keluar dari toilet itu, karena wajah Kirana nampak pucat.

"Kamu harus ke UKS, aku akan mengantarmu," ucap Vero sambil memegangi pundak Kirana.

Kirana tadinya menolak, namun Vero mengancam akan marah jika Kirana tidak menuruti perkataannya. Sehingga membuat Kirana dengan pasrah mengikuti perintah Vero.

Kini Vero dan Kirana berjalan menuju UKS, mereka dilihat oleh beberapa murid yang berjalan di koridor kelas, namun Vero sama sekali tidak menghiraukannya. Sementara Kirana hanya dapat menahan malunya, di dekapan Vero.

Sesampainya di UKS, Vero langsung menyuruh Kirana untuk duduk di kursi yang ada di sana. Kirana hanya menuruti segala perintah Vero.

Karena melihat baju Kirana yang basah, membuat Vero berinisiatif untuk membelikan seragam baru untuk Kirana di koperasi, namun Vero tidak mengatakannya pada Kirana, karena jika Vero mengatakannya pada Kirana, Kirana akan menolaknya mentah-mentah.

"Tunggu disini sebentar, jangan kemana-mana," perintah Vero, kemudian meninggalkan Kirana yang masih terdiam di kursi ruang UKS.

Kirana mengerutkan keningnya bingung, mau kemana Vero disaat dirinya dalam keadaan begini.

Sedangkan Sherin yang telah berhasil melakukan rencananya, belum berhenti di sana, Sherin memberitahu jika Kirana sedang berada di UKS, sehingga membuat Levi langsung bergegas menuju UKS saat itu juga.

"Kirana…." panggil Levi yang baru saja tiba di ruang UKS.

Kirana yang sejak tadi menundukkan kepalanya pun, mendongakkan kepalanya, kemudian mengalihkan pandangannya menuju pintu UKS, dan saat itu juga, ia mendapati Levi sedang menatapnya dengan wajah khawatir.

"Levi … kenapa kamu bisa ada disini?" tanya Kirana bingung.

"Aku diberitahu oleh Sherin, dia bilang, kamu sedang di UKS, jadi aku langsung kesini," jawab Levi.

Kirana yang mendengar jawaban Levi pun, mendadak menjadi takut, ia takut jika Sherin akan meneruskan kegiatan merundungnya.

"Bisakah, kamu temani aku disini, Levi?" tanya Kirana dengan ragu-ragu.

"Tentu saja, Kirana … bahkan tanpa kamu minta pun, aku akan tetap menemanimu," jawab Levi sambil memperhatikan badan Kirana yang basah kuyup dari atas sampai bawah.

"Tapi sepertinya … di luar sedang tidak hujan, kenapa kamu bisa basah kuyup seperti ini?" tanya Levi bingung.

Kirana yang mendengar pertanyaan dari Vero pun, langsung terdiam sejenak. Karena tidak mungkin Kirana mengatakan kepada Levi bahwa semua ini adalah ulah Sherin.

"Ah, tadi … a-aku … terpleset saat akan berganti pakaian olahraga di toilet," jawab Kirana, berbohong pada Levi.

Levi hanya mengangguk percaya mendengar jawaban Kirana.

"Kalau begitu, biar ku ambilkan kamu baju olahragaku, di loker, agar kamu tidak sakit karena terlalu lama memakai pakaian basah," ucap Levi.

Kirana yang tidak bisa lagi menahan rasa dinginnya pun, hanya mengiyakan tawaran Levi. Levi langsung berjalan melangkahkan kakinya menuju loker yang tidak jauh dari ruang UKS.

Setelah beberapa menit, Levi membawa kaos olahraga miliknya yang belum ia pakai, karena ia belum masuk di jam pelajaran olahraga.

"Ini pakailah pakaian olahragaku, belum ku pakai," ucap Levi sambil memberikan paper bag berisi pakaian olahraga miliknya.

Kirana yang sudah sangat kedinginan pun, tidak bisa menolak kebaikan Levi saat itu, ia langsung menerima paper bag tersebut, kemudian segera mengganti pakaian basahnya dengan pakaian olahrga milik Levi, di toilet ruang UKS.

Beberapa menit, Kirana sudah keluar dari toilet, ia kini sudah mengenakan pakaian olahraga Levi, lengkap dengan ukuran yang kebesaran di badan Kirana, namun tidak masalah, dibanding jika harus mengenakan pakaian basah tadi, pakaian Levi lebih baik dari pada itu.

Sementara Vero yang sangat lama membelikan seragam baru untuk Kirana, karena ia tidak tahu letak koperasi, membuatnya harus berputar-putar ke penjuru sekolah, sampai ia memberanikan diri untuk bertanya dengan siswa lain yang sedang duduk di koridor kelas.

Akhirnya Vero menemukan koperasi sekolah, dan langsung membelikan pakaian baru untuk Kirana.

Kemudian Vero bergegas menuju ke ruang UKS, karena Vero yakin, Kirana sudah pasti kedinginan mengenakan pakaian basah seperti itu.

Namun saat Vero masuk ke dalam ruang UKS tanpa mengetuk pintu lagi, Vero melihat Kirana sedang bersama dengan Levi, bahkan kini Kirana sudah berganti pakaian, ia mengenakan pakaian olahraga yang kebesaran untuknya, Vero yakin itu pasti pakaian olahraga Levi, sehingga membuat Vero sangat kecewa dan marah melihatnya.

"Vero … dari mana saja kamu? Kenapa lama sekali?" tanya Kirana dengan wajah sedikit terkejut dengan kedatangan Vero.

Sedangkan Vero langsung memberikan paper bag berisi pakaian baru yang telah ia beli dari koperasi sekolah, kemudian pergi begitu saja, tanpa mengatakan apa pun pada Kirana.

"Vero … mau kemana kamu?" tanya Kirana, berteriak pada Vero yang pergi begitu saja.

Namun Vero tidak menghiraukannya lagi, Vero pergi begitu saja meninggalkan Kirana dengan Levi di ruang UKS itu.

avataravatar
Next chapter