webnovel

11 - OBSESSION BOYFRIEND

Sinar mata hari masuk ke dalam kamar, menggaggu si empunya tidur. Menerjapkan mata menyesuaikan pengelihatannya sambil meraba tempat disampingnya.

Jendra langsung bangun merasakan jantungnya tiba tiba berdetak dengan cepat saat tak mendapati gadisnya disebelahnya.

Berusaha mencari disetiap sudut ruangan tapi belum juga menemukannya membuatnya mengerang frustasi.

"siall.. Arghgh.." teriak jendra

Rupanya sikapnya semalam tak cukup membuat gadis itu jera dan dengan berani pergi dari sisinya.

Liat saja ia akan memberikan pelajaran yang lebih besar nanti saat sudah menemukannya.

"pengawalll... ". Teriak jendra tak sabar

"iya tuan"

"sial..apa kau tak becus menjaganya..!! cari gadis ku dan bawa dia kemari.. ". Perintah jendra

"maaf tuan .. Maksud tuan nyonya lidya??"

"siapa lagi bodoh !!".

"tapi nyonya sedang memasak di dapur bersama para maid".

Siaalll.. Hampir saja ia terkena serangan jantung dan hampir saja ia akan mencelakai gadisnya lagi..

Tanpa membuang waktu jedra segera pergi ke dapur. Melihat lidya memasak dari belakang membuatnya tersenyum senang. Para maid sontak membeku melihat tuannya tersenyum dan oh .. Liat lahh bahkan ia memasuki dapur. Dua hal yang langka yang pernah terjadi di mansion ini untuk pertama kalinya.

Jendra mengangkat jari didepan mulutnya mengisyaratkan untuk semua maid pergi diam diam.

Lidya kaget tiba tiba ada tangan yang memeluknya dari belakang.

"kenapa disini hmm". Ucap jendra sambil menelusupkan wajahnya di cecuruk leher gadisnya.

Ternyata si psyco gila ini.. Sudah bangun ternyata" batin lidya

"masak" jawab lidya seadanya

"jangan pergi tanpa seizinku. Bahkan tadi aku hampir membunuh pengawalku karna gak becus jaga kamu.. Kamu mengerti hmm".

"m.. Maaf jend.. Aku tadi bangun lebih dulu, aku gak bangunin kamu karna kamu kelihatan capek". Ucap lidya

"hmm.. Jangan diulangi lagi". Jawab jendra memperingati.

"iya..". Ucap lidya

Bagaimana bisa memasak dengan tenang sedang jendra masih memeluk dirinya erat.

"jend.. Aku lagi masak .. Bisa lepasin aku dulu.. Aku gak bisa masak kalo kamu gini ini terus". Ucap ldiya merengek

"lanjutin aja masaknya, aku gak akan ganggu kamu aku janji aku akan diam"

"lepasin dulu tanganmu jend" ucap lidya kesal

"Gak.. Aku gak mau.. Diam dan lanjutin aja". Jawab jendra penuh penekanan

Dengan terpaksa ia harus memasak dengan posisi jendra yang selalu memeluknya dari belakang.

Jendra tersenyum merasa gadisnya kesusahan bergerak. Biar saja jendra tak akan mau melepaskannya walaupun sedetik saja. Mengecup dan mencium aroma gadisnya menjadi hobinya mulai sekarang.

Jendra merasa gemas akhirnya menggigit leher samping gadisnya.

"auu..sakitt jend.. Kenapa digigit ishh". Kesal lidya

"gemess yang ". Jawab lidya tanpa rasa bersalah

"tapi ga usah digigit dong.. Ntar jadi bau ihh.. Aku kan habis mandi". Jawab lidya cemberut

"hmm". Jendra tersenyum gemas dibelakang gadisnya. Dan menggigit kedua kalinya.

"jedraaa... Aku kan udah bilang jangan gigitt, Kamu belom mandi sana mandi ishhh...". Ucap lidya marah dengan kelakuan jendra.

Lidya dengan cepat mengambil tangan jedra dan balas menggigitnya dengan keras.

"hahhaaha" jendra tertawa karna rasanya tak sakit sama sekali bahkan ia geli ditambah melihat wajah lidya marah menahan kesall membuatnya tertawa lepas.

Setelah puas tertawa jendra mencium pipi gadisnya dan langsung berlari ke kamarnya..

"JENDRA MESUM GILA!!!!" teriak lidya kencang sampai semua orang mendengarnya

Jedra tertawa lepas mendengar teriakan kesal gadisnya.. Oh tidak sepertinya membuat lidya kesal harus menjadi kegiatan rutinnya setiap hari.. Hahaha

Setelah mandi jendra mengambil handphone nya dan menghubungi seseorang disana.

"bawa target ke markas"

"..."

Tut

Sudah lama ia tak bermain, sepertinya ini akan semakin menarik.

-----------@@--------------

"kenapa cuma diliatin aja .. Makan.." ucap lidya kesal

"ambilin ". Ucap jendra melas

Lidya pun mengambilkan makanan jendra kemudian menaruh di depannya. Sedang jendra tetap diam tak bergeming.

Lidya tak peduli .. Ia makan dengan tenang dan lahap karna memang sangat enak.

Jendra terus memperhatikan lidya makan, merasa diperhatikan lidya risih dan kesal.

"kenapa lagi sih??". Tanya lidya kesal

" duduk sini suapin " ucap jendra sambil menepuk pahanya

"gak mau.. Apaan.. Tangan masih lengkap kan.. Ma--". Sewot lidya terputus melihat jendra menatap tajam dan menggenggam kuat sendok disampingnya

Lidya yang melihat pun mengurung kan niat untuk menolaknya. Lebih baik menurut daripada kejadian semalam terulang.

"i.. Iyaa" jawab lidya

Jendra langsung menepuk pahanya mengisyaratkan untuk di disana.

Setelah duduk menyamping di pangkuan jendra, lidya mengambil piring beserta lauk pauknya di piring jendra.

"kamu mau yang mana?" tanya lidya

"capcay nya sama ayam " jawab jendra

"aaa.." ucap lidya sambil menyuapi jendra

"nyumm.. Ehnak hanget yangh"

"ayam nya yang banyak "

"sosis sma bakso nya aku juga mauu"

"aku gk suka brokolinya"

Astaaagaaa.. Hilang udah kenginan makan dengan tenang' batin lidya

"yangg.. " Panggil lidya setelah selesai menyuapi jendra sambil meneruskan acara makannya yang tertuda

"apa??" jawab jendra

"aku pengen pulang.. Aku kangen kasur akuu .. Boleh pulang yaa... Pliiss" ucap lidya

"iyaa.. Tapi nanti sore aja pulangnya.. Sekarang tidur lagi yuk " ajak jendra setelah melihat lidya selesai makan

"astagaaa.. Kamu baru aja bangun loh jend.. Masak mau tidur lagi sihh" keluh lidya

"abiss klo sama kamu pengen tidur bareng lagi kayak semalem" ucap jendra memelas

"haallaahh.. Itu sih mau kamu.. Kalo gak terpaksa aku gak mau tidur sama kamu" ucap lidya

"berartii harus dipaksa yaa..". Jawab jendra dengan sinis

"ng..nggak gitu maksudnya ". Jawab lidya gelagapan.

"trss gmna? Hmm " jawab jendra

"mending main game atau nonton film aja yuk " alih lidya

Pakek keceplosan lagi anjirrr.." batin lidya

"emang kamu bisa main game ?" tanya jendra

"kamu ngeremehin aku nih ceritanya? Mau taruhan?" tantang lidya

"aku gak pernah kalah dari temen-temen aku lo yang ". Jawab jendra

"kalo takut kalah bilang aja..". Ledek lidya

"nggak dong.. Oke. Ayo taruhan , kalo aku menang aku mau kamu nginep disini seminggu. Tidur bareng sama aku kayak kemarin setiap hari. Gimana?" jawab jendra

"fine.. Aku terima .. Tapi kalo aku menang aku mau kamu gak usah anterin aku sekolah mulai besok aku pengen berangkat naik motor sendiri.. Gimana?" jawab lidya

"gak .. Gak bisa aku gak terima .. Ganti yang.. Kamu minta aku beliin apapun tapi nggak buat ngurangin waktu kita ketemu" sergah jendra dengan tatapan tajamnya

"oke deal tapi jangan salahin aku kalo aku minta yang mahal ". Jawab lidya memperingati

"kamu minta barang semahal apapun gak bakal bikin aku jatuh miskin yang" jawab jendra sombong

"oke.. Aku minta motor trill" jawab lidya

"cuma itu? Gak bikin uang aku abis yang". Jawab jendra enteng

"iya .. Iya terserah .. Gimana? Deal?" ucap lidya sambil mengulurkan tangannya.

"DEAL!!". Jawab jendra sambil menjabat tangan lidya semangat

"oh my god ... Motor impian guee.. Im.coming babe.. Gue harus menang". batin lidya

"biar adil kita bikin 3 ronde kalo dua kali berturut turut orang yang sama menang gak perlu ke ronde 3. Oke?" ucap jendra menerangkan aturan mainnya.

"okee". Jawab lidya

Mereka berdua mulai bermain game milik jedra. Wajah serius menandakan mereka benar benar serius. Demi keinginan masing masing.

Jendra salah tak seharusnya ia meremehkan kemampuan lidya diawal. Karna nyatanya setelah 30 menit berjalan belum ada yang menang ataupun kalah saat ini.

Tapi jendra tetaplah jendra ia harus mewujudkan keinginannya, bagaimana tidak memeluk bidadari seminggu full adalah hal yang sangat langkah baginya.

"shittt...!" umpat jendra

"em.. Mati lu .. Ancur lu.. Rasain tuh .. Emm.. Emm.. Mampus lu" teriak lidya

"yang jangan berturut turut gitu dong .. Aku ntar kalahh elahhh". Jawab jendra tak terima

"emang mau nya gitu elahhh ". Ucap lidya kesal

"eitss.. Gk biasa .. hahah eitsss .. Larii hahaha". Jawab jendra sambil tertawa saat menghindar dari serangan lidya.

"ahh cupu cupu.. Sini beraninya kabur". Remeh lidya

"ntar .. Lagi ngumpulin nyawa yang" jawab jendra dengan senyum lebarnya.

.

.

.

.

.

.

.

.

" akhhhh.. Anjerrr taii" teriak lidya kesal

"emank pahlawan itu kalah diawal yang wkwk... Yang sabar ya wkwkwk". Ucap jendra mengejek

Lidya mendengus keras..

"Tak apa baru ronde pertama.. Liat saja selanjutnya haha.. Ku sudah tahu cara bermainmu hahaha". Batin lidya semangat

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Siapa ya gess yang bakal menang?

Jendra? Or lidya?

Team jendra mana??

Team lidya jangan kalah guys...

Komen dan jangan lupa tinggalin jejak 🌟

Next chapter