9 O N E -09

"t-tadi Zulfar menyatakan cinta sama aku tapi aku tolak, tiba-tiba dia menciumku" Zulfar yang mendengar itu menatap tajam pada Friska yang memasang wajah memelas juga suara yang zulfar yakini sengaja di dayu-in agar Nadhif percaya.

dan benar saja Nadhif percaya begitu saja, dan langsung menghantam perut Zulfar.

zulfar yang oleng karna pukulan Nadhif terpeleset dan terjatuh dari tangga.

"ZULFAR!" teriak Naya, Naya segera menghampiri Zulfar

zulfar sudah tidak sadarkan diri. "Jul bangun Jul plis"

Nadhif juga sebenarnya agak terkejut tidak percaya dengan perbuatan nya, apalagi melihat Naya menangis. tapi seolah sudah buta ia hanya menarik tangan Friska dan segera pergi dari sana. Friska menatap kearah Zulfar agak sedih sebenarnya melihat 'zulfarnya' terluka seperti itu. tapi sudah terlanjur mau bagaimana lagi?

"Nadhif" Naya memanggil Nadhif ketika berhasil melewati mereka tanpa membantu.

refleks Nadhif menghentikan langkahnya, begitupun Friska .

Naya menghampiri Nadhif dengan wajah penuh kecewa

'plak' lalu menampar pipi Nadhif. tidak begitu sakit, ia hanya terkejut karna naya bukan nya lah seseorang yang berani membalas dengan fisik, terlebih hanya membela seorang pengkhianat seperti Zulfar? .

sedangkan Naya sudah bersiap untuk menampar Friska tapi di tahan oleh Nadhif.

"apa hak nya Lo mau nampar cewek gue?"

Naya menatap tajam Nadhif dengan wajah penuh akan kekecewaan dan emosi bersamaan.

melepaskan tangan nya dari cengkraman Nadhif lalu menampar pipi Nadhif kembali.

"demi cewek ular kaya gini Lo tega nyakitin sahabat Lo yang udah nemenin Lo dari dulu? gue gak nyangka nad Lo sekejam itu, gue kecewa sama Lo" Naya berlalu meninggalkan mereka dan menyusul Zulfar yang sudah di bawa oleh siswa yang menolongnya untuk membawanya ke rumah sakit.

Nadhif pun ikut berlalu dari sana tanpa melihat seringai kecil di bibir Friska.

.

.

.

ketika Nadhif pulang kerumah ia di sambut oleh kedua orang tuanya. ibu nya menyuruh Nadhif untuk duduk di sofa ruang tengah dimana ada ayahnya yang sedang menatap tajam kearahnya.

Nadhif duduk di sofa depan ayahnya, sedang ibu duduk di sebelah ayah.

hening untuk beberapa saat dengan ayah yang masih betah menatap tajam putranya.

"kamu tau kesalahan mu dimana?" tanya ayah pada Nadhif.

Nadhif masih terdiam.

"jawab papa Nadhif!!" ayah mulai emosi.

"maaf"

ayah Nadhif menggeram mencoba menahan emosinya.

"maaf kamu bilang? kamu tau gak akibat perbuatanmu ini selain kamu diskorsing dari sekolah bikin papa mama malu? dan itu hanya karna perempuan? papa mama gak pernah ya ngajarin kamu pacaran apalagi kamu masih kelas 1 SMA" ibu Nadhif mencoba menenangkan suaminya agar tak sampai berbuat apapun. ia tau suaminya ini sulit untuk menahan emosinya. dan seperti nya sifat emosial Nadhif menurun dari ayahnya.

"papa kecewa sama kamu" setelah mengatakan seperti itu ayah Nadhif bangkit dari duduknya dan berlalu memasuki kamarnya.

ibu menghampiri Nadhif dan duduk di sebelahnya.

mengelus pundak putranya.

jujur saja sebenarnya ibu juga merasa sedikit kecewa akan perbuatan putranya yang berani menyakiti orang lain demi seorang perempuan, terlebih lagi seseorang itu teman masa kecil nya.

"sebaiknya kamu ganti baju setelah itu makan ya dan istirahat, mama mau menenangkan papa dulu"

setelah ibu nya masuk kamar Nadhif menyenderkan tubuhnya pada senderan sofa, memijat pelan kepalanya yang sedikit merasa pening.

membayangkan bagaimana ia tadi memukul Zulfar dan membuatnya jatuh dari tangga dan berakhir di rawat di rumah sakit. untung saja tangganya tidak begitu tinggi hingga Zulfar tidak mengalami luka serius hanya benturan kecil di kepalanya. ia pingsan selain kepalanya yang terbentur lantai dan akibat pukulan keras Nadhif di perutnya.

setelah mengantar Friska ia ke rumah sakit dimana Zulfar di rawat. tentu saja ia tau dimana rumah sakitnya. karna sebelumnya ia melihat siapa yang membawa Nadhif.

yaitu cucu dari pemilik sekolah sekaligus pemilik rumah sakit yang zulfar tempati.

jujur saja Nadhif merasa menyesal telah menyakiti sahabat nya itu.

tapi... ia juga merasa kecewa dengan Zulfar yang menyukai kekasihnya.. ah ralat sebenarnya Friska bukan kekasihnya hanya kalau bahasa gaulnya itu 'gebetan' tapi semua pada mengira jika Friska itu kekasihnya. termasuk sahabat nya, Naya dan Zulfar.

Nadhif pernah menyatakan cinta nya pada Friska tapi di tolak dengan alasan belum ingin berpacaran.

tapi di depan orang-orang Friska selalu meng-klaim jika Nadhif adalah miliknya.

entahlah apa yang ada di pikiran perempuan itu.

.

.

.

setelah beberapa hari Zulfar di rawat di RS. hari ini ia di perbolehkan untuk pulang.

dan besok sudah boleh masuk ke sekolah.

ia rindu sekolah ngomong-ngomong walaupun ia hanya beberapa hari saja tak masuk sekolah.

zulfar Naya dan Nadhif termasuk murid yang rajin dan berprestasi ya walaupun cuma Zulfar dan Nadhif sih yang berprestasi tapi Naya termasuk murid yang teladan ko begitu menurut Naya.

Nadhif berhenti sejenak di koridor sekolahnya setelah melihat siapa yang melintas di depan nya.

mereka Naya dan Zulfar, Zulfar sudah masuk ke sekolahnya lagi, selama di RS Nadhif tidak berani menjenguk Zulfar karna merasa bersalah.

dan dia memutuskan untuk meminta maaf setelah Zulfar dan dirinya masuk sekolah lagi.

ia sudah meminta maaf pada Naya, Naya memaafkan tidak baik juga marah lama-lama dengan sahabatnya.

tapi Naya tidak bilang jika Zulfar sudah pulang dari rumah sakit dan hari ini sudah mulai ke sekolah kembali, entah kebetulan atau persahabatan mereka yang terlalu erat hingga kembali ke sekolahnya pun barengan setelah Nadhif diskorsing.

awalnya Nadhif ragu untuk mengejar mereka agar ke kelas bersama seperti biasanya.

ia terlalu pecundang untuk ukuran sahabat yang sudah bertahun-tahun bersama.

perasaan bersalah terlalu mendominasi di dirinya.

apalagi saat melihat Zulfar yang masih memegang perut tepat dimana Nadhif memukulnya.

ia merasa ada yang menepuk pelan pundaknya.

Nadhif menoleh itu Marcell cucu pemilik sekolah sekaligus seseorang yang sudah menolong Zulfar dan membawanya kerumah sakit.

"belum terlambat bro buat minta maaf, mereka baik gue yakin mereka bakal maafin Lo termasuk Zulfar. semangat!!"

setelah berbicara seperti itu Marcell berlalu untuk menuju kelasnya.

kelas Marcell berbeda dari tripel kepompong -nadhif, Naya, Zulfar- mereka menamai itu berharap persahabatan mereka bagai kepompong yang mengubah ulat menjadi kupu-kupu indah selamanya.

semenjak kejadian itulah Marcell dekat dengan Naya dan Zulfar, tentu Nadhif tidak mengetahui karna Nadhif sedang diskorsing 3 hari. dan Marcell juga selalu menjenguk Zulfar di RS. Naya maupun Zulfar tidak mempermasalahkan itu karna bagaimanapun Marcell telah menolongnya dan mereka merasa berhutang Budi pada marcell lagi pula Marcell anak yang baik kok dan mereka nyaman berteman dengan nya.

mereka menghabiskan waktu di RS dengan mengobrol dan bermain game.

dan seperti nya Marcell akan mencoba mendekat kan diri pada Nadhif.

bukan tanpa alasan Marcell menolong Zulfar kala itu.

jujur saja Marcell sangat iri dengan persahabatan mereka yang bagai kepompong.

Marcell ingin mempunyai teman seperti mereka, tanpa memanfaatkan kekayaan yang dimiliki keluarganya.

dan alasan itulah ia jadi malas untuk berteman dengan siapapun. saat ada yang mencoba mendekat pun ia dengan ogah ogahan dan menjauh.

entah perempuan ataupun laki-laki.

ia sudah muak dengan kepalsuan mereka yang hanya memanfaat kan uangnya saja.

tapi entah bagaimana pandangan Marcell pada tripel kepompong itu hingga ia sendiri lah yang mencoba mendekatkan diri pada mereka. berharap masih ada ruang untuk menambah member persahabatan kkkk...

avataravatar
Next chapter