10 O N E - 10

Nadhif berjalan untuk ke kelasnya setelah melihat Naya dan Zulfar yang sudah memasuki kelasnya terlebih dahulu.

di sepanjang jalan beberapa murid yang sudah mendengar akan kejadian beberapa hari yang lalu memandang Nadhif dengan pandangan tak percaya.

bagaimana mungkin Nadhif si murid berprestasi dan cowok pujaan hati sebagian siswi di sekolahnya melukai sahabat nya sendiri terlebih itu karna Friska.

meskipun Friska adalah primadona di sekolah nya tapi para siswi tau betul bagaimana sifat Friska yang selalu kegatelan dengan cowok-cowok di sekolahnya.

bahkan sering menjadi PHO -perusak hubungan orang- dengan mudahnya. tentu mengandalkan kepopuleran dan wajah cantik nya yang sebagian para lelaki telah di butakan akan hal itu. termasuk Nadhif.

maka dari itu Friska hanya populer dikalangan lelaki saja.

tidak dengan kalangan perempuan.

Nadhif telah sampai di depan kelas, mengatur nafasnya pelan mencoba membuang perasaan gugupnya.

ketika dirasa sudah cukup ia memasuki kelasnya, seketika kelas yang awalnya bising menjadi hening ketika mereka melihat Nadhif memasuki kelasnya.

Nadhif tidak peduli dengan bisikan bisikan tentangnya dan menghampiri tempat duduknya yang bersebelahan dengan Naya, sedang Zulfar di belakang mereka.

Naya sedang mengobrol dengan Zulfar dan siska salah satu teman sekelasnya yang menanyakan keadaan Zulfar.

ketika melihat Nadhif Siska segera pergi ke bangkunya sendiri.

Naya menoleh ke arah Nadhif begitu pun dengan Zulfar.

"hai nad sini duduk" Naya menyapa Nadhif dengan senyuman. ketika melihat Zulfar iapun tengah tersenyum padanya.

Nadhif duduk di sebelah Zulfar. mumpung teman sebangku Zulfar belum datang.

Naya tersenyum pada Nadhif memberi kode agar Nadhif meminta maaf pada Zulfar dan meyakinkan Zulfar pasti memaafkan nya.

meskipun Nadhif masih men-cap Zulfar sebagai pengkhianat tapi bagaimanapun dia sudah salah karna telah melukai nya hingga masuk ke rumah sakit.

selain sahabat Nadhif sekarang menganggap Zulfar sebagai saingan nya.

Nadhif sangat tau banyak sekali yang mencoba merebut Friska dari nya, tapi tidak menyangka kalau sahabat nya ini salah satu dari mereka. bahkan sampai menyatakan cinta dan menciumnya. Nadhif saja belum pernah menyentuh Friska!.

"sorry Jul" Zulfar merangkul Nadhif "gak papa nad, gue tau Lo cuma salah paham" tapi Nadhif tidak mengerti arti dari 'salah paham' yang di ucapkan Zulfar. entah pergi kemana otak jeniusnya.

.

.

.

hari berganti hari hingga menjadi Minggu.

sudah 3 Minggu lebih sejak Nadhif meminta maaf pada Zulfar. dan mereka kembali bersama.

Nadhif akan menemui Friska sesekali tanpa sepengetahuan sahabatnya.

ia tidak ingin membawa Friska ke hadapan Zulfar.

meskipun Zulfar mengatakan tidak menyukai Friska tentu saja Nadhif tidak percaya, sudah jelas kala itu Friska sendiri yang bilang jika Zulfar menyatakan cinta padanya.

tapi Nadhif pun tak mengetahui jika Friska diam-diam menemui Zulfar saat Zulfar sedang sendiri.

zulfar tentu merasa terganggu, Zulfar tidak ingin Nadhif melihatnya dan akan membuatnya salah faham lagi.

tapi namanya Friska. gadis egois yang jika ingin memiliki sesuatu harus menjadi miliknya bagaimanapun caranya.

zulfar tidak bercerita pada Nadhif ia hanya bercerita pada Naya dan Marcell dan menyuruh mereka merahasiakan nya pada Nadhif.

mereka mengerti.

zulfar mendapatkan pesan dari Friska untuk menemuinya di atap sekolah jam istirahat nanti.

awalnya Zulfar tidak menggubris. membiarkan nya saja tapi setelah mendapat pesan yang berisi 'setelah ini gue janji akan menjauhi nadhif' Zulfar jadi mempertimbangkan.

ia meminta saran pada Naya dan Marcell, Marcell yang memeng mempunyai kepekaan yang tinggi menyuruh Marcell mengiyakan saja tapi untuk jaga-jaga Zulfar harus menyalakan perekam di ponselnya. dan Zulfar setuju akan ide Marcell.

mereka juga harus hati-hati dengan gadis ular seperti Friska.

Zulfar menunggu kedatangan Friska.

sedang kedua sahabatnya Naya dan Marcell bersembunyi untuk jaga jaga. tanpa sepengetahuan siapapun Marcell memasang kamera yang telah ia sembunyikan di tempat yang tidak akan ada yang mengetahui. Marcell ini cerdas. hanya rekaman saja tidak cukup. dan firasat dia kali ini tidak enak makanya ia sampai memasang kamera segala.

"zulfar" Friska datang dan langsung menghampiri Zulfar.

"udah lama?" tanya Friska basa-basi.

"cepat, gue enggak punya waktu" Friska menghela nafas akan ucapan datar Zulfar.

"gue cuma pengen Lo jadi pacar gue, gue beneran suka sama Lo far" Zulfar masih terdiam.

"far gue janji kalo Lo mau jadi pacar gue, gue bakal jauhin Nadhif sesuai isi chat gue" Zulfar mulai muak dengan pengakuan Friska.

"Nadhif itu sahabat gue kalo Lo lupa. dan gue gak mungkin mengkhianati sahabat gue sendiri dan sejak kapan Lo kirim gue chat gue harus jadi pacar Lo baru ngejauhin nadhif? Lo mancing gue? sengaja ngechat kaya gitu biar gua dateng iya?

"far gue bakal ngelakuin apapun demi Lo jadi milik gue sekalipun gue harus ngerusak persahabatan kalian"

dan hal yang tak terduga datang.

Friska melakukan nya lagi saat di kantin kala itu.

zulfar mencoba melepaskan nya tapi rupanya Friska tak selemah yang zulfar bayangkan.

dalam hati Friska merapal kan kata 'cepat datang' entah untuk siapa.

bahkan Friska membawa tangan Zulfar agar seolah olah Zulfar tengah memeluknya.

Friska yakin siapapun yang melihat dari arah pintu atap sekolah yang tepat di belakang Zulfar pasti akan mengira jika Zulfar tengah memeluknya.

dan 'Gotcha' seseorang yang di tunggu Friska datang.

itu Nadhif .

Marcell dan Naya yang tadinya ingin keluar dari persembunyian urung kala melihat nadhif datang.

ah rupanya Friska telah merancang semuanya.

ia sengaja menjebak Zulfar dan mengajak Nadhif bertemu di atap sekolah dengan jam yang sudah ia tentukan.

nadhif menghampiri mereka lalu mendorong Zulfar agar melepaskan pelukannya dari Friska.

Friska berpura-pura terkejut dan meminta maaf pada Nadhif dengan air mata ularnya.

sedang Zulfar yang belum mencerna semua tiba-tiba mendapatkan bogem mentah dari Nadhif.

Nadhif memukul Zulfar membabi buta dengan emosi yang sudah mendominasi sepenuhnya.

Naya dan Marcell berlari ke arah mereka, lalu Naya memukul tubuh belakang Nadhif dengan kayu yang entah ia dapat dari mana. Nadhif yang merasa nyeri di punggung menoleh kearah belakang dan melihat Naya yang langsung membuang kayu tersebut. Nadhif menatap nyalang pada Naya. ia ingin melanjutkan untuk menghabisi Zulfar tapi Marcell menahan nya.

Naya menghampiri Zulfar yang tersungkur di lantai atap sekolah memeluknya berusaha melindungi Zulfar dari kemarahan nadhif.

Friska yang melihatnya tersenyum sinis. bahkan dia sengaja membuka 3 kancing teratas seragamnya agar seolah olah Zulfar ingin melakukan hal yang tidak-tidak pada Friska.

Nadhif memberontak dari dekapan Marcell. dan Marcell tidak akan membiarkan Nadhif terlepas.

supirnya datang yang sebelumnya telah Marcell hubungi, Marcell menyuruhnya untuk membawa Zulfar kerumah sakit seperti saat itu.

setelah melihat supirnya membawa Zulfar dan Naya pergi Marcell segera melepas Nadhif.

Nadhif menghampiri Friska

"kamu gak papa?" Nadhif melihat 3 kancing teratas seragam Friska terbuka lalu ia dengan inisiatif mengancingkan kembali.

lalu memeluk Friska yang memasang wajah ketakutan

"aku takut Nadhif" Nadhif mengeratkan pelukan nya sambil berucap "tidak apa-apa" .

Marcell yang melihatnya muak akan drama yang cewek ular itu buat. kenapa tidak jadi artis saja sih? sepertinya sangat cocok jadi peran antagonis.

lalu ia pergi mengambil kameranya yang telah merekam kejadian tersebut.

menghubungi Naya agar mematikan rekaman di handphone Zulfar.

dan menghampiri Nadhif kembali.

"Ayo nad gue obatin punggung Lo" Nadhif menurut karna memang pukulan Naya tidak main-main di punggungnya.

dan sekali lagi dia kecewa akan kedua sahabatnya.

zulfar yang mencoba merebut Friska kembali bahkan akan berbuat hal nekat pada Friska. Naya yang lagi-lagi membela Zulfar tanpa tau akan perasaan nya.

Nadhif membawa serta Friska agar mengikutinya ke UKS.

Nadhif mengira jika Friska akan mengalami trauma. maka dari itu dia akan mencoba menenangkan gadis yang di cintai nya itu.

.

.

.

NADHIF BODOH!!😭😂

avataravatar
Next chapter