5 5. Windra Jaya & Galang Anarki

Setelah masuk ke gerbang desa wijaya lebih memilih untuk langsung mencari penebang tua wijaya menemukan penebang tua ditempat dia menerima tugas wijaya langsung menyapa penebang tua.

"Permisi pak tua saya telah selesai memburu beruang hitam yang anda minta" sembari menunduk hormat.

"Benarkah pendekar, bukannya aku meragukan kemampuanmu tapi bisakah kau menunjukkan buktinya ?" Dengan ekspresi tidak enak.

Dengan segera Wijaya mengambil kepala serta bulu beruang hitam, wijaya memegang dua barang itu sambil mengarahkan kedua tangannya.

"Ini dia pak tua, 2 benda ini merupakan bukti atas pemburuan yang telah saya selesaikan" matanya menatap ke penebang tua sembari tersenyum.

"Terima kasih atas pertolongan mu pendekar mulai besok kami sudah bisa mengambil kayu lagi demi warga desa" senyum bahagia terlihat di wajah tua penebang.

Penebang tua mengambil kepala beruang hitam lalu dia berucap. "Pendekar saya hanya butuh kepalanya untuk ditunjukan kepada penebang lain, dan untuk bulunya anda bisa membawanya ke pengerajin di desa ini" sambil menunjuk kesatu bangun yang berjarak 20 meter dari tempat mereka berdiri.

'Ting' sebuah notifikasi terdengar.

<Selamat anda telah menyelesaikan tugas>

Hadiah : exp: 1000 epeng: 40 tembaga

Bonus : ikat kepala (level 3) (biasa)

Wijaya langsung menerima hadiahnya, dia langsung mengambil ikat kepala yang dia terima dan langsung menggunakannya ikat kepala itu langsung terpasang terlihat cocok dengan tampilan seorang pendekar dengan rambut panjang terurai miliknya yang sampai ke bahu.

Ikat kepala (level 3) (biasa)

Pertahanan: 2

Roh jiwa : 1

setelah mengenakan peralatan barunya wijaya segera menuju ke bangunan pengerajin yang ditunjuk oleh penebang.

Tak butuh waktu lama wijaya yang telah sampai langsung masuk melewati pintu yang hanya tertutup kain.

"Permisi" sembari melihat kedalam bangunan.

"Silakan masuk pendekar, kalau boleh tau apakah ada yang bisa saya bantu ?" Dengan senyum ramah.

"Saya kemari karena seorang penebang tua memberitahu saya untuk membuat sesuatu dari bulu beruang hitam disini" sambil melihat seorang gadis yang sedang duduk sambil merajut.

"Kalau begitu bisakah saya melihat bahan itu dan kalau boleh saya tau apa yang anda ingin saya buat dari bahan itu ?" Menatap kearah wijaya.

Tiba-tiba sebuah panel dengan disain rompi, jubah, baju, celana dan disain lainnya muncul dihadapan wijaya lantas wijaya secara langsung bertanya kalau dia memilih rompi akankah baju yang sekarang dia pakai tidak bisa dipakai bersamaan dengan rompi.

Tanpa berlama-lama gadis itu berkata tidak masalah, wijaya langsung memilih rompi.

gadis itu mengambil bahan lalu tak butuh waktu lama bulu beruang hitam bercahaya dan berubah menjadi sebuah rompi.

Sebelum menerima rompinya wijaya teringat akan <roh beruang hitam> yang ada didalam penyimpanannya.

"Maaf sebelumnya bisakah kau menambahkan essensi roh beruang hitam kedalam rompi ini ?" Dengan wajah berharap.

Gadis itu menggeleng "maaf tuan tapi saya bukan ahli penempa roh, essensi roh hanya bisa ditambahkan kedalam peralatan oleh penempa roh anda bisa menemukan mereka di pusat kerajaan" menatap wijaya.

Dengan sedikit kecewa wijaya berterima kasih lalu meninggalkan pengerajin.

Setelah keluar wijaya mengecek rompinya.

Rompi beruang hitam (level 7) (langka)

Pertahanan: 10

Wijaya cukup senang dengan status yang tertera di peralatan barunya dan dia sedikit bosan karena harus leveling lagi untuk bisa menggunakannya.

Hari mulai beranjak sore wijaya segera melihat jam yang ada dipanel tidak terasa sudah lebih dari 3 jam dia bermain untung saja zona waktu game ini 2 banding 1 yang berarti 2 jam di game sama saja dengan 1 jam di dunia nyata dengan segera dia memilih untuk log out.

Perlahan tubuhnya mulai tembus pandang dan akhirnya menghilang.

Di dunia nyata seorang pemuda melepas helm gamingnya seperti baru bangun dari mimpi indah pemuda itu sedikit tersenyum dengan cepat dia bangun dari tempat tidurnya melihat jam yang ada diatasnya meja belajarnya, dia memutuskan untuk mandi.

Setelah merasakan tubuhnya yang terasa segar pemuda ini membuka mini kulkas miliknya mengambil sebotol minuman bersoda sembari berjalan ke dapur mengambil semangkuk mie yang telah dia masak.

Setelah dengan lahap menyantap mie pemuda ini menerima sebuah telpon dari gelang yang ada ditangan kanannya lantas dia langsung mengangkat telpon itu sebuah layar virtual muncul seorang pemuda berambut keriting pendek dengan kacamata mulai menyapa.

"Hei tukang tidur, apakah kau sudah login kedalam NBS ?" Sambil tersenyum.

"Tentu saja lang aku telah menghabiskan 5 jam disana benar-benar sangat terasa nyata" senyumnya tak jauh cerahnya dengan sobatnya yang sedang berbicara.

"Bagaimana kalau kita bermain bersama nanti malam, aku sedikit memiliki kemunduran dalam leveling bahkan aku belum sampai ke level 5, bagaimana dengan mu ???" Sedikit frustasi.

Wijaya sedikit bingung "memangnya apa saja yang kau buru selama ini untuk leveling dan sudah berapa banyak tugas yang telah kau selesaikan" menatap heran kearah galang.

Dengan spontan Galang menjawab "aku berburu babi hutan, tapi karena banyaknya pemain setiap babi yang muncul langsung saja lenyap, bukannya terdengar barbar hahaha" tertawa lepas.

Sambil menggeleng wijaya kembali menatap kearah galang "sudahlah, apakah kau sudah makan dan tidak ada kerjaan ?, Bagaimana kalau kita login bersama selama sejam aku akan menunggumu digerbang barat" sambil memikirkan sesuatu.

"Oke" galang langsung menekan gelangnya.

Sambil tersenyum pemuda itu meninggalkan meja makan dan langsung kembali ke kamarnya tanpa basa-basi dia langsung mengenakan helmnya dan kembali berbaring dikasurnya.

Sebuah cahaya muncul didepan sebuah bangun pengerajin wijaya membuka matanya dia langsung melihat petanya sebentar dan langsung pergi ke gerbang barat.

Wijaya berdiri samping gerbang sambil menunggu, seseorang terlihat berlari dengan perlengkapan awal sebuah golok dan perisai, ikat kepala, baju kain dan celana berwarna merah sebuah id terlihat diatas kepalanya <prajurit terkuat> dengan sedikit menahan tawa Wijaya melihat kearahnya.

Setelah prajurit itu sampai wijaya langsung manyapanya dengan tertawa.

"Apa-apaan id mu itu galang hahaha" sambil memegang dengkulnya.

"Hei-hei jangan mencoba-coba menertawakan seorang calon top global" dengan gaya sombong.

"Top global apanya level mu saja masih dibawahku" dengan sinis

Galang hanya bisa sedikit menunduk dan mulai mencari hal yang bisa mengalihkan pembicaraan.

Galang melihat perlengkapan wijaya sambil menanyakan dimana goloknya serta dia ingin melihat status Wijaya.

Wijaya lantas ingin melihat status Galang terlebih dahulu sebelum itu galang langsung mengirim permintaan pertemanan dan dengan cepat wijaya langsung setuju.

Galang segera memperlihatkan statusnya.

Status

Nama: Prajurit terkuat (Prajurit) (level 4)

experience : 4200/6000

Darah : 540/540

Tenaga Dalam : 100/100

Serangan : 20 + 8

Kelincahan : 5

Pertahanan : 14 + 13

Kecerdasan : 3

Roh Jiwa : 3

Point status : 0

Point ajian : 0

Setelah melihat status galang wijaya melihat bahwa galang cocok sebagai penahan (tank) karena serangan serta pertahanannya cukup tinggi tapi dia cukup heran dengan point ajian yang sudah kosong wijaya meminta Galang menunjukkan ajian yang dia punya.

Tusukan lurus (level 3) (aktif)

Penjelasan : tusukan tepat dan kuat tidak akan mudah tergoyahkan dan dapat menyebabkan serangan mematikan dengan sekejap.

Biaya tenaga dalam : 33

Dampak : 130%

Pertahanan prajurit (level 1) (aktif)

Penjelasan : seorang prajurit harus selalu siap menerima serangan dan harus bisa menjadi tahan banting.

Biaya tenaga dalam : 10

Ketahanan fisik : 30%

Durasi : 10 detik

Jiwa penjaga (level 2) (pasif)

Penjelasan : setiap prajurit memiliki ketahanan untuk bisa menahan dan menghalau setiap serangan yang datang.

Ketahanan : 30%

Durasi : 5 detik

Setelah melihat ajian galang wijaya lantas menanyakan kenapa dia lebih memilih meningkatkan skill pasif dibanding skill aktif dipertahanannya.

Galang menjawab seadanya.

"Itu semua karena disaat leveling dengan banyak orang apa lagi tidak berparty akan sangat sulit untuk mendapatkan exp jadi aku lebih meningkatkan daya serang dan pertahanan pasif akan aktif disaat aku tanpa sengaja terkena serangan apa lagi dengan tenaga dalam yang sedikit dan tak bisa ditingkatkan pastinya akan sangat sulit" menjawab seadanya.

"Ya sudah kalau begitu ayo ikuti aku, aku tebak kau belum sama sekali mengambil tugaskan" sambil menatap.

Sambil menggaruk kepalanya galang hanya bisa mengeluarkan tawa yang dibuat-buat.

Hampir 5 menit galang mengikuti wijaya sampai mereka sampai disebuah rumah disana tetua desa tetap duduk diam sambil melihat orang-orang berlalu lalang.

Wijaya segera menemuinya sambil menyapa.

"Permisi tetua" sambil menunduk hormat.

"Ada apa pendekar ?" Balik bertanya.

"Tetua saya membawa seorang prajurit pelatihan yang ingin memberikan bantuan kepada desa ini" sambil menunjuk galang.

Tetua melihat-lihat kearah galang dengan hanya mengkode dengan gerakan tangan tetua memanggil galang.

Lekas galang mendekat, tetua memulai sebuah pembicaraan.

"Prajurit muda apakah benar kamu ingin memberikan bantuan kepada desa ini ?" Dengan mata menatap galang sambil memasang ekspresi bertanya.

"Iya tetua saya ingin memberikan bantuan kepada desa ini semampu saya" dengan tegas.

Pembicaraan sedikit panjang sampai akhirnya sebuah notifikasi muncul 'ting'.

Tugas dari tetua desa

Tingkatan : << Kesulitan E>>

Penjelasan : tetua desa pemula memintamu menjaga gerbang desa sebelah barat pada malam nanti jangan biarkan seekor serigala pun memasuki desa.

Penyelesaian: Kalahkan sebanyak

mungkin serigala.

Hadiah : exp: 500 epeng: 1 koin perak

<Apakah anda ingin menerima tugas>

<Terima> <Tolak>

Galang menatap kearah wijaya setelah melihat adanya anggukan dari wijaya segera galang menerima tugas tersebut.

Setelah sedikit pembicaraan wijaya dan galang pamit permisi, galang kembali mengikuti kearah mana wijaya menuju tanpa mencoba menanyakan perihal tugas dia berpikir akan ada saatnya dia bisa bertanya, keduanya berjalan sampai datang kesebuah lapak pedagang galang yang tidak punya sepeser epeng pun mulai berbisik-bisik.

"Hey, kau taukan aku sangat miskin kenapa kau membawaku kemari ?" Berharap mendapatkan jawaban.

"Tunggulah sebentar" wijaya membuka panel pesan dengan segera dia mengirimkan 20 perak kepada galang.

Notifikasi pesan terdengar ditelinga galang segera dia membuka pesan itu sebuah pemberitahuan tertulis <pemain wijaya telah mentransfer 20 perak kepada anda>

<Terima> <Tolak>

Galang mencoba menekan tolak tapi tangannya ditahan wijaya.

"Cepat terima dan beli obat darah dan tenaga dalam masing-masing 10 butir lalu belilah racun yang ada diguci kecil itu" sambil menunjuk ke sebuah guci.

"Tapi bukannya cukup susah mengumpulkan epeng sebanyak ini !" nada bicara galang sedikit meninggi.

"Kita saudara Lang, bantuan yang kuberi di dunia ini tidak bisa dibandingkan dengan apa yang kau berikan untuk ku didunia nyata" mulai melepaskan cengkramannya.

"Baiklah kalau memang seperti itu, tapi ndra, aku janji aku akan mengumpulkan epeng dan nanti akan ku ganti seberapa banyak yang ku gunakan" sambil jarinya menekan terima.

Setelah epeng diterima dengan segera galang membeli apa saja yang telah diarahkan oleh wijaya setelah perbekalan mereka cukup wijaya dan galang segera menuju kehutan barat dimana dia akan mengajak galang untuk leveling disarang serigala diawal memasuki hutan wijaya melarang galang untuk menggunakan ajian karena disini mereka hanya akan menghadapi babi hutan dan dengan daya serangnya menghabisi beberapa babi hutan bukanlah masalah bagi wijaya setelah mengalahkan sekitar 8 ekor mereka berdua masing-masing menerima 400 exp karena sistem party membagi exp secara rata berdasarkan jumlah anggota.

Tak butuh waktu lama mereka telah mendekati mulut gua segera saja galang mulai bertanya.

"Seberapa jauh kira-kira kemampuan antara aku dan serigala itu ?" tanpa memindahkan pandangannya.

"Serigala itu berada di level 4 berhati-hatilah dengan kecepatannya karena untuk serangannya hanya memiliki dampak serangannya hanya sebesar 25" menjelaskan dengan rinci.

Galang yang merasa heran langsung menanyakan "bagaimana kau bisa tau serinci itu ?" Dengan sedikit menurutkan alisnya.

"Tentu saja aku melihatnya dari buku status" menjawab secara simpel.

"Aku baru mendengar tentang barang itu ?" Kedua alisnya semakin turun.

Wijaya segera mengeluarkan buku status dari penyimpanannya, segera saja dia mulai membuka lembar kedua sambil memberikan buku itu ke galang, Galang membuka dari lembar pertama sampai ke kelima.

Dia sedikit bingung kenapa dilembar kelima kosong wijaya menjelaskan kembali setelah penjelasan selesai dia tidak ingin membuang lebih banyak waktu. Mereka mulai menggempur sarang serigala 10 ekor serigala dengan mudah mereka kalahkan sampai akhirnya mereka tiba diruangan serigala bayangan, galang yang sudah mengerti dari melihat buku status lawan seperti apa serigala bayangan ini dengan kordinasi penuh keduanya menyerang serigala bayangan dengan cepat ditambah dengan kemampuan wijaya yang sudah sangat tinggi keduanya dengan hanya waktu 5 menit telah mengalahkan serigala bayangan tubuh serigala bayangan tersungkur 'ting' 'ting' galang mendengar 2 suara notifikasi disusul oleh 2 pemberitahuan.

<Selamat level anda meningkatkan>

Hadiah : Point status : 3

Point ajian : 1

<Selamat anda telah membuka 1 ajian tokoh>

Raga Tegar (level 1) (pasif)

Penjelasan : seorang prajurit selalu mendapatkan posisi terdepan dan selalu menjadi pusat serangan lawan.

Efek : setiap menerima dampak serangan lawan sebesar -5 tenaga dalam akan dipulihkan +1.

Setelah menerima hadiahnya wijaya menyuruh galang menyentuh mayat serigala bayangan satu per satu jarahan keluar.

1. Buku ajian <pelatihan tenaga dalam>

2. 1 koin emas

3. Rompi serigala bayangan

(level 5) (langka)

Pertahanan : 7

Kelincahan : 3

Efek : ketahanan terhadap serangan magis sebesar 20%.

Setelah melihat hasil jarahan yang mereka terima Galang merasa sangat senang dia memandang kearah wijaya berharap Wijaya yang menentukan pembagian.

Wijaya balik memandangnya.

"Ambillah semuanya Galang" sambil tersenyum.

galang mulai menunduk.

Wijaya melanjutkan kata-katanya "kau membutuhkan rompi itu karena kau adalah penahan kita, sedangkan untuk buku itu aku yakin kalau itu buku spesial yang bisa meningkatkan jumlah tenaga dalam dan ajian-ajian mu membutuhkan banyak tenaga dalam dan untuk emasnya kau harusnya ikhlas kalau kita bagi dua" Wijaya melempar senyumnya.

Setelah Manarik nafas akhirnya galang setuju dia menggunakan rompinya lalu berikutnya dia menyerap buku <pelatihan tenaga dalam> yang baru dia dapat.

Pelatihan tenaga dalam (level 1) (pasif)

Penjelasan : orang-orang yang melakukan pelatihan tenaga dalam akan mendapatkan banyak keuntungan.

Efek : meningkatkan batas tenaga dalam sebesar +30 pemulihan tenaga dalam otomatis di percepat sehingga hanya membutuhkan waktu 1 menit.

Setelah menyerap buku ajian dan menggunakan perlengkapan barunya wijaya mengarahkan galang agar mendistribusikan point statusnya kedalam serangan, dengan cepat Galang mendistribusikan 3 pointnya.

Setelah meninggalkan gua serigala wijaya memilih untuk membawa galang pergi leveling kehutan Utara dimana adanya beruang hitam dan seperti yang wijaya duga kenyataannya setiap area berburu membutuhkan waktu untuk membangkitkan kembali lawan yang telah mereka kalahkan dengan brutal keduanya menyerang semua serigala yang menghalangi jalan mereka kurang lebih mereka membantai 20 serigala sampai akhirnya mereka sampai ke ujung hutan dilapangan hutan ditempat wijaya bertemu beruang hitam sekarang terlihat ada 2 ekor beruang yang jaraknya saling berjauhan Wijaya memilih beruang yang jaraknya jauh sedangkan untuk yang dekat wijaya lebih memilih galang untuk bergerak melawannya.

Galang mulai mendekat dengan perisai dibagian depan tubuhnya dia bersiap untuk keadaan terburuk, perlahan Galang memasuki jarak serang lawannya beruang itu dengan cepat berlari kearahnya sebuah cakaran diarahkan kepadanya dengan cekatan Galang mengaktifkan <<pertahanan prajurit>> cakaran beruang mengenai perisai galang tanpa menerima satu dampak pun galang menyerang beruang hitam dengan cepat 3 tebasan mengenai beruang hitam.

-11

-11

-10

Setelah melihat dampak yang dia sebabkan sangat sedikit tanpa banyak berpikir galang tak ambil pusing, dia hanya harus terus menyerang hingga membunuh beruang ini galang terus menebas-nebas secepat yang dia bisa tanpa memikirkan berapa banyak waktu yang akan dia habiskan menyerang dan bertahan terus dilakukannya.

Galang sedikit lengah sebuah cakaran dengan cepat menghantam tubuhnya.

-1 sebuah angka muncul di kepalanya dengan bengong Galang malah berekspresi aneh "ehhh, yang benar saja untuk apa aku menghindar dan bertahan kalau dampaknya hanya segini" sambil menghela.

Galang mulai terlihat jenuh karena dampak serangan beruang hitam hanya segitu dia tak lagi berpikir untuk bertahan serangan demi serangan terus di ayunkan nya dia lihat bar darah beruang hitam masih ada diatas 80% tiba-tiba ketika Galang mengaktifkan <<tusukan lurus>> bar darah beruang dengan cepat turun dibawah 50% galang cukup terkejut dia kembali menyerang beruang hitam bar darah beruang hitam turun dengan cepat sampai akhirnya tubuh beruang hitam terjatuh dibelakang tubuh beruang hitam berdiri wijaya sambil memutar skinnya dan langsung menyarungkannya.

galang yang melihat Wijaya menghela "haaa, pantas saja darahnya cepat sekali turun" Galang menunduk.

Wijaya menatap galang dengan suara pelan dia menyuruh galang menjarah kedua mayat beruang hitam 2 barang yang sama mereka dapatkan.

1. Bulu beruang hitam (langka) (2x)

2. Sup cakar beruang (langka) (2x)

Setelah membagi kedua barang itu keduanya pergi ke bangunan pengerajin.

Hanya butuh waktu 10 menit untuk mereka sampai kesana wijaya menemui gadis pengerajin dan memberikan 2 material bulu beruang hitam.

Galang memilih boot sedangkan Wijaya memilih celana kedua bahan bersinar dikedua tangan gadis pengerajin setelah cahaya hilang 2 barang pun muncul ditangannya sambil memberikan masing-masing ke wijaya dan galang.

Celana bulu beruang hitam (level 4) (langka)

Ketahanan : 8

boot beruang hitam (level 5) (langka)

Ketahanan : 4

Kelincahan : 4

Setelah menerima peralatan barunya mereka berdua langsung menggunakannya.

Setelah keluar dari tokoh mereka berdua memilih untuk log out dan akan kembali bertemu jam 8 malam nanti.

Tubuh keduanya mulai transparan dan akhirnya hilang, disebuah kamar kos windra membuka helmnya melihat jam yang sudah hampir jam 6 dia segera bangun dari kasurnya bersiap untuk menjalankan kewajibannya sebagai umat beragama.

Status sementara (Galang)

Nama: prajurit terkuat (prajurit) (level 5)

experience : 2850/10000

Darah : 760/760

Tenaga Dalam : 130/130

Serangan : 23 + 8

Kelincahan : 5 + 7

Pertahanan : 14 + 24

Kecerdasan : 3

Roh Jiwa : 3

Point status : 0

Point ajian : 1

Perlengkapan

golok (level 1) (biasa)

Baju kain (level 1) (biasa)

Celana kain (level 1) (biasa)

Rompi kulit serigala bayangan

(level 5) (langka)

Boot beruang hitam (level 5) (langka)

Ajian (Skill)

Tusukan lurus (level 3) (aktif)

Pertahanan prajurit (level 1) (aktif)

Jiwa penjaga (level 2) (pasif)

Raga tegar (level 1) (pasif)

Pelatihan tenaga dalam (level 1) (pasif)

Penyimpanan

Obat darah (biasa) (10x)

Obat tenaga dalam (biasa) (10x)

Racun ungu (langka) (1x)

Sup kaki beruang (langka) (1x)

Taring babi hutan (biasa) (10x)

Bulu serigala hutan pemula (biasa) (6x)

Taring serigala hutan pemula (biasa) (4x)

avataravatar
Next chapter