1 Bab 1

Teriknya matahari memang tidak bisa membuat Kareen berhenti memainkan bola basketnya. Dengan sikap acuh tak acuh, dia tetap saja asyik mendrible bola memutari lapangan basket.

"Kareeennn! udah donk maen basketnya. Gerah nih nungguin loe enggak selese maennya. Jadi pergi nggak nih?", teriak Lulu dari kejauhan. Lulu sedari tadi sudah gerah menunggu Kareen yang belum selesai bermain basket dari tadi pagi.

"Aduhh.. bentar donk Lu.. Nanggung nih!!", pinta Kareen manja sambil tetap asyik memainkan bola oranye-nya.

Kareenina Wijaya atau yang biasa dipanggil Kareen memang susah sekali diajak kompromi. Apabila dia sudah serius, dia tidak akan pernah bisa mendengarkan yang lain. Sampai-sampai Lulu, teman yang sudah jadi sahabat karibnya juga tidak jarang diacuhkan. Tapi itulah Kareen. Dia anak yang cuek, tomboi dan kadang susah ditebak. Tapi justru karena sifatnya yang unik itu, cowok-cowok di sekolahnya terlihat usil menjahili dia. Selain sifatnya yang unik, dia juga manis, pintar dan aktif ikut organisasi di sekolahnya. Tak ayal, dia pun pernah menjadi most wanted di sekolahnya untuk ditaklukkan cowok-cowok. Tapi sayangnya sekarang dia sudah punya cowok yang menjadi first lovenya.

Dengan napas ngos-ngosan, Kareen berjalan mendekat kearah Lulu yang dari sedari tadi sudah seperti cacing kepanasan menunggu Kareen untuk berhenti bermain bola basket kesayangannya itu.

"Apaan sih Lu.. dari tadi bawaannya ngomeeell melulu.. nggak capek apa??". Dengan wajah innocent, ia dengan santai menyapu keringat yang sedari tadi membasahi sekujur tubuhnya. Tubuhnya yang tinggi serta rambut panjangnya yang selalu diikat membuat ia tampak lebih manis.

"Aduhh Kareenn.. loe tu ya?! Elu gak denger apa yang gue teriakin tadi? Loe jadi gak pergi ke Mall yang baru dibuka itu?", tanya Lulu kesal sambil melototkan matanya.

Kareen menepuk jidatnya. "Oohh..iya iya jadi. Sorry gue lupa. But, wait!! Tunggu gue ganti baju dulu okey?? Gak lama kok?! Wait me, ok?!", goda Kareen yang langsung seketika pergi ke ruang ganti untuk mengganti pakaiannya yang basah karena berlumur keringat.

****

Sesampainya di Mall.

"Gila lu ya..!! Rame banget kayak gini, mana bisa buat diajakkin jalan-jalan??",cetus Kareen yang langsung terperangah kaget saat masuk pintu utama Mall itu. Dilihatnya orang-orang sekeliling. Mereka berdesakkan untuk memilih baju diskonan yang sedari tadi pagi sudah digelar di setiap outlet. Bahkan tak jarang, Kareen harus bersabar menghadapi anak-anak kecil yang dari tadi berlarian di sekitar pusat perbelanjaan.

Lulu melihat tiap sudut tenant yang ada di Mall. Matanya yang liar dipadu dengan kakinya yang lincah membuat Kareen lelah dibuatnya. Kareen mengikuti kemanapun kaki Lulu melangkah hingga Lulu pun tak sadar membuat perut sahabatnya menjadi keroncongan.

"Makan yuk Lu.. gue laper banget nih! Gue capek dari tadi muter melulu.. udah gitu rame banget lagii..!", gerutu Kareen yang sudah ngelus-ngelus perutnya. Bibirnya yang mencibir disertai gerakan kaki yang malas membuat Kareen tak bergairah lagi untuk melihat sekeliling tenant yang ada di mall itu.

"Ya sorry deehh Reen.. gue juga mana tau kalo Mall ini penuh banget. Yaa maklumlah…. kan Mall nya baru dibuka. Jadi gak heran kalo rame pengunjung", jelas Lulu yang berusaha dengan sabar memberi pengertian kepada sahabatnya itu. Dia sedikit merasa bersalah karena membuat Kareen sebal. Kareen melangkahkan kakinya dengan malas sambil sedikit menghentakkan sepatunya.

"Yaudah Lu.. kan gue laper.."

Kareen memang manja sekali dengan sahabatnya yang satu ini. Lulu adalah temen karib Kareen sejak Sekolah Dasar. Maka dari itu, Lulu bisa mengerti sifat baik buruknya Kareen, begitu pula sebaliknya.

"Ya udah deh.. kita sekarang ke cafe situ aja sambil makan satu pan hawaian pizza. Lu mau kann Kar?", tanya Lulu sambil menunjuk ke sebuah cafe bar yang baru dibuka.

Cafe itu tampak instagrammable dengan konsep chic minimalist dipadu dengan adanya life concert mini di acara grand opening cafe pertamanya.

"Wahh..boleh banget..!! Gue mau!!", seru Kareen kegirangan. Lulu selalu tau apa yang menjadi kesukaan Kareen. Dan Kareen memang menyukai salah satu makanan khas Italia itu.

"Tapi lu bayarin gue ya?? sebagai tanda terimakasih karna gue udah buat peer lu semalem..", goda Lulu sambil nyengir.

"Eh dasar lu.. udah buat gue laper sekarang malah buat gue kesel lagi!", tukas Kareen yang langsung mencubit lengan tangan Lulu sebelah kiri.

"SAKIT TAU!!"

Mereka pun tampak tertawa dan bergegas menuju cafe yang ditunjuk Lulu.

****

Setibanya di cafe, Kareen langsung beranjak duduk dan memanggil seorang waiter untuk memesan pizza favoritnya.

"Mas. Gue pesen satu pan hawaian pizza .. sandwich.. trus sama mushroom sup ya.. minumnya milkshake coklat plus vanilla ice cream dan harus ada pudding mangga sebagai menu penutupnya", cerocos Kareen yang sudah dari tadi tidak sabar untuk segera makan. Dia mengelus-elus perutnya dan sambil merajuk tipis ke sahabat dekatnya. Lulu hanya menggelengkan kepala melihat tingkah laku Kareen yang aneh itu. Dengan sabar, waiter menulis pesanan Kareen pada secarik kertas yang dibawanya.

"Anda Nona?", tanya waiter ke arah Lulu.

"Gue pesen spaghetti sama air putih aja deh mas..",ucap Lulu singkat.

"Baik. Ditunggu ya..".

Waiter itu berlalu pergi. Kareen dan Lulu menunggu pesanannya dengan sabar sambil bercerita dan mengobrol bersama.

Sekitar 10 menit berlalu, pesanan pun sudah selesai. Dan waiter itu pun mengantarkan pesanan makanan dan menyerahkan bon kwitansi pembayaran. Dengan segera, Kareen langsung mengambil sepotong pizza dengan tangannya kemudian melahapnya. Lulu pun membayar jumlah harga makanan yang mereka pesan.

"Ini pak uangnya..". Diserahkannya uang 100 ribu 3 lembar dan sedikit tip (uang tambahan) pada waiteritu. Waiteritu pun menerima dan membungkukkan badannya sebagai tanda ucapan terimakasih.

Sesaat mereka melahap makanan yang dipesan, terlihat Kareen menunduk sedih. Dengan tampang cemberut, ia menopang dagu pada kedua tangannya lalu mengaduk-aduk kasar minumannya.

"Elo kenapa sih Kar? Sakit?!", tanya Lulu yang tampak khawatir dengan Kareen.

Dengan wajah yang masih resah, Kareen pun mendesah panjang. "Gue bener-bener bingung nih.. Udah beberapa hari ini, Veron marah sama gue. Karena gue minta backstreet sama dia untuk sementara ini..", curhatnya sambil menggaruk-garuk kepala.

"Ya elu juga sihh. udah tau nyokap lu gak setuju hubungan lu dengan Veron, elu tetep aja nerusin pacaran. Kenapa gak putus aja sih?",tukas Lulu kemudian.

"Lho.. kok elu jadi ngedukung nyokap gue untuk putus ama dia sih? emang gue nggak boleh pacaran apa? Dasar orang tua kolot!!", ujarnya menyalahkan Lulu lalu berpindah menyalahkan ke orang tuanya sendiri.

"Kan elu udah nyadar dari dulu, kalo nyokap loe gak bakal suka sama Veron. Jadi buat apa loe nerusin? yang ada bikin loe tambah capek aja..", tukas Lulu cuek sambil mengaduk-aduk minuman yang ada dihadapannya.

"Gue udah setahun lebih pacaran sama Veron. Masa dengan mudahnya gue putus ama dia gara-gara nyokap nggak setuju hubungan gue dengan dia?", bela Kareen yang tidak setuju dengan pendapat Lulu.

"Ya terserah elu aja sih.. lagian elu anaknya susah diatur sih! Semaunya sendiri!,"ejek Lulu sambil nyengir.

"RESEK lu!!". Kareen mencibirkan bibirnya dengan penuh tampang cemberut dan Lulu pun hanya tertawa kecil.

Tak lama kemudian.. Sepintas cowok melintas di depan Lulu. Cowok itu membuat Lulu menjadi tidak bisa menghentikan pandangannya.

"Eh kayaknya gue pernah tau dia deh!! Siapa ya??", gumam Lulu penasaran sambil menggigit sepotong pizza di tangannya. Disenggolnya tangan Kareen akan tetapi Kareen tetap cuek menikmati pizza yang ada dihadapannya. Ia benar-benar tidak peduli dengan apa yang dibicarakan Lulu.

"Kar, temen klub basket lu yang paling cakep pas loe SMP namanya siapa sih?", tanya Lulu yang langsung ingat dengan seorang cowok keceyang dulu sempat famousdi sekolah. Bahkan Lulu pun sempat tertarik untuk mengenalnya.

"Oohh.. itu Dino.. kapten basket gue waktu gue masuk klub basket pas SMP dulu", terang Kareen pasti. "Emang kenapa Lu? ", tanya Kareen kemudian.

"Iya Kar itu Dinoo..", jawab Lulu mantap sambil menunjuk kearah cowok yang tadi terlintas di depannya. Cowok itu tampak duduk di cafe yang sama dan tak jauh dari tempat Lulu dan Kareen.

"GILA!! dia tambah keren aja!! Aduh Kar... dia bener-bener beda sama yang dulu. Sekarang dia jadi tambah lebih kereennnn..", puji Lulu dengan mata berbinar-binar. Kedua tangannya dikepalkan sambil melihat Dino dengan tatapan gemas.

Kareen hanya mengerutkan dahinya. Ia sama sekali tak menolehkan pandangannya ke arah Dino. Dan dengan sikap cuek, ia tetap menikmati sepotong pizza yang belum habis dia lahap.

"Elu gak mau nyapa dia Kar? kebetulan dia lagi ada disini", bujuk Lulu sambil menarik tangan Kareen.

"Aahh.. Malesss!!. Kareen melepaskan tarikan Lulu.

"Loh.. kok elu gitu sih Kar??".Lulu langsung mengerutkan dahinya.

"Gue SEBEL lagi sama dia.. Gue keinget waktu SMP dulu. Dia tuh selalu aja seneng ngejahilin gue. BETE gue jadinya!!", gerutu Kareen yang teringat dengan masa lalunya.

Sewaktu Kareen memasuki masa SMP, ia ikut bergabung dengan satu klub. Nah, Dino adalah teman satu klub basket dengan Kareen sekaligus kapten basket yang ada di team itu. Ia termasuk cowok paling populer di team. Bagaimana tidak? Dari segi penampilan, dia adalah cowok yang perfect. Sudah cakep, baek, tajir lagii!! Jadi cewek-cewek berebut untuk mau mendapatkan dia. Juga tak jarang para cewek-cewek merasa minder duluan karena banyak saingan mengambil hati Dino.

Tapi hal itu tidak berlaku bagi Kareen. Dia tetep cuek walau Dino jadi idola di klub basket itu. Dia sama sekali tidak terpengaruh dengan keadaan fisik Dino yang kata wanita kebanyakan adalah keren dan coolitu. Karena dia sudah terlanjur merasa jengkel kepada Dino. Bayangkan saja? setiap Kareen latihan selalu dibuat ulah. Entah waktu dribble bola, lay up, passing, free-throw, atau gerakan basket semacamnya, Dino selalu sukses membuat Kareen jengkel karena Dino usil.

Di mata pelatihnya, Kareen sempat dijuluki si Keong karena sikapnya yang malas-malaan sewaktu latihan. Bagaimana mau serius latihan bila ada anak yang super duper usil? Hal itu tidak terjadi ke semua temen Kareen. Anehnya Dino hanya mau menjahili dan ingin dekat dengan Kareen. Bahkan di mata teman-temannya, mereka dulu sempat juga digossipkan pacaran. Dengan adanya gossip yang hanya membuat Kareen jengkel dan merasa down, akhirnya dia berani memutuskan untuk keluar dari klub basket.

"Iiihh.. dia ngeselin banget!!". Memori pikirannya seakan kembali ke masa lalu pada saat dia masih satu team dengan Dino. Dengan tampang kusut, Kareen mengaduk-aduk milkshake yang ada di hadapannya. Rasanya ia sudah tak hasrat untuk makan lagi karena teringat dengan Dino yang jahil dan usil.

"Tapi itu kan udah lama. Lu gak liat apa kalo sekarang dia sedikit berubah. Kelihatannya sekarang dia udah lebih dewasa deh Kar..", yakin Lulu yang membuyarkan lamunan Kareen. Lulu masih tetap bersemangat untuk mengenal Dino lebih dekat. Rasanya ia iri kepada Kareen karena mereka pernah dekat.

"Sapa aja lahh Karr… Kali aja dia udah ga usil sama lu", lanjut Lulu meneruskan.

"Iya gue tau itu udah lama banget .. pas gue SMP. Tapi iya kalo dia udah berubah. Tapi kalau enggak? amit-amit dehh.. ogah gue berurusan sama orang usil kayak dia.. dia kan ngebuat gue hengkang dari team basket", tukas Kareen sewot. Diseruputnya milkshake coklatnya dan dengan cepat ia berdiri ingin meninggalkan cafe. "Udah yuk Lu.. kita pergi aja dari sini. Dimarahin mama gue nih kalau gue pulang terlalu malem. Kan gue belum bilang mama kalo gue pergi sama elu.."

"Ya udah. Terserah lu aja deh..". Dengan langkah lemas, Lulu pun mengikuti instruksi sobatnya itu. Pupus harapan Lulu untuk ingin lebih dekat dengan Dino.

****

"Maa... Kareen pulang nihh!". Tanpa ba-bi-bu lagi, Kareen langsung berlarian pergi ke kamarnya di lantai atas. Direbahkan tubuhnya diatas tempat tidur lalu disetelnya radio dengan saluran EBS FM kesukaannya.

<i>Dan ku tlah jatuh cinta ... Ku wanita dan engkau lelaki ... Perasaanku berkata, I'm falling in love..</i>

Lagu I'm falling in love dari Melly Goeslaw itu membuat Kareen jadi rindu berat dengan Veron. Veron adalah cowok pertama Kareen. Awal mula Kareen mengenal Veron pada saat mereka bekerja sama untuk mengadakan acara tahunan di sekolah. Kareen adalah wakil ketua OSIS yang merangkap juga sebagai ketua koordinator acara. Veron yang saat itu menjadi salah satu personil band di sekolah, menjadi daya tarik sendiri untuk Kareen. Selain sikapnya yang terkesan dingin dan penyabar, membuat Kareen penasaran pada sosok Veron. Hingga akhirnya setelah acara tahunan itu selesai, mereka pun masih terjalin komunikasi dan semakin intens. Veron yang awalnya malu-malu untuk dekat dengan cewek, memberanikan diri untuk mengenal Kareen karena sifatnya yang humble dan periang. Walaupun Kareen terkesan tomboy dan cuek, itu tidak membuat Veron berpaling.

Maka dari itu, dengan hubungan yang cukup erat dan Veron adalah cinta pertama Kareen, itu menjadi membuat rasa sayang Kareen kepada Veron semakin besar. Terlebih lagi hubungan pacaran mereka sudah cukup lama. Tidak heran banyak sekali kenangan indah antara Kareen dan Veron sehingga membuat Kareen benar-benar susah untuk melupakannya.

Akhir-akhir ini, Kareen merasa sedih. Dia merasa kesepian semenjak Veron sudah jarang berkunjung kerumahnya. Mama Kareen tidak memberikan izin kepada Veron untuk berpacaran dengan anaknya. Kareen bener-bener tidak mengerti dengan apa yang ada di benak mamanya. Padahal Kareen sudah bersusah payah bertahan selama setahun lebih untuk memberi keyakinan pada mamanya, tapi tetep saja mama Kareen keukeuh tidak peduli.

Disaat dirinya benar-benar merasa lelah dengan keinginan orang tuanya yang menyuruh dirinya putus hubungan dengan Veron, ia pada akhirnya menuruti keinginan orang tuanya. Ia memilih untuk backstreetsementara dengan Veron. Berat memang.. Tapi mungkin itu jalan yang terbaik agar Kareen tidak ada masalah lagi dengan mamanya.

avataravatar
Next chapter