webnovel

Hidup yang menyedihkan

"kring kring kring" bel istirahat berbunyi, seluruh siswa pergi ke kantin bersama teman temannya, hanya satu siswa yang terlihat menyendiri, dengan wajah yang tampak masih mengantuk, rambut yang acak acakan, orang itu tak lain adalah Hiro Hanagawa. "Wah wah liat siapa manusia suram yang lewat depan kita", kata Seishin yang tengah berkumpul dengan teman temannya, Hiro tampak tidak menggubrisnya. Hal ini tentu membuat Seishin kesal, lalu dia menarik kera baju Hiro, " oy brengsek, kau tuli atau sengaja meremehkan ku ya?". kata Seishin dengan raut wajah yang tampak mengancam. "Oh, tadi kau bicara padaku ya?", jawab Hiro santai. "BRENGSEK", Seishin pun menghantam wajah Hiro dengan sangat kuat. Sontak hal itu membuat seisi kantin tertuju pada mereka berdua, "oy oy, kalian bodoh apa gimana? ini kantin, kalau kalian mau berkelahi lebih baik tunggu pulang sekolah nanti", kata Tadase sambil melerai mereka berdua. "oke, ku tunggu nanti pulang sekolah kau manusia suram", kata Seishin, Hiro tidak menjawabnya dan hanya berjalan ke bangku yang masih kosong untuk memakan bekalnya. Seishin dan teman temannya pun kembali ke kelas.

"Kring kring kring" bel pulang telah berbunyi, semua siswa pun meninggalkan sekolah, kecuali mereka yang ikut kegiatan ekstrakurikuler. Hiro tampak sedang membereskan buku dan barang bawaannya. Hiro pun beranjak pulang. Tetapi, Seishin dan kawan kawannya nampaknya sudah menunggu Hiro dari tadi. Hiro tetap berjalan seperti tidak melihat mereka berlima. Hal ini tentu saja memancing emosi Seishin, "OY BRENGSEK, MAU KEMANA KAU" teriak Seishin dengan nada yang sangat mengancam. Hiro tidak menjawab teriakan Seishin sama sekali, lalu Seishin yang sudah kesal dari tadi akhirnya mengejar dan langsung menghantam wajah Hiro. Hiro yang sudah sabar daritadi pun menghantam balik wajah Seishin, namun nasib sial menimpa Hiro, Seishin dibantu ke empat temannya dan langsung mengeroyok Hiro sampai tidak sadarkan diri. "Gimana Seishin, mau diapain lagi ni anak" kata Tadase, "Ambil dompetnya, buang tasnya, terus tinggalin aja ni anak suram disini" kata Seishin.

Hiro yang baru sadarkan diri kembali berdiri, dia melihat kesana kemari untuk mencari tasnya , ternyata tas nya ada di tempat sampah, "Cih sampah beraninya main keroyokan", gumam Hiro. Lalu dia sadar dompetnya hilang, "Sial!, mereka pasti mengambil dompetku". Lalu Hiro pun pulang karena hari telah larut malam. Sesampainya dikamar tiba tiba dia mendengar bisikan "Hiro sadarlah kau sudah di permalukan sejauh ini, saatnya kau bertindak". entah bisikan darimana itu. Tiba tiba terlintas pikiran yang belum pernah dia pikirkan selama ini. "ya, aku akan bertindak sekarang". kata Hiro sambil tersenyum.