webnovel

Bersama Orang Asing

Ji Eun dan Jimmy telah sampai di bandara. Senada dengan Ji Eun, Jimmy juga memakai jumsuit hijau di padukan dengan jaket putih.

Mereka bersama sama memakai kacamata hitam dan sepatu sneekers senada dengan warna jaket mereka. Rambut Ji Eun di gerai dengan rapi. Sedangkan Jimmy di gel ke atas.

Tidak sedetikpun waktu yang di habiskan mereka tanpa berpegangan tangan. Sekali pandang, Jimmy tau ada kekawatiran di mata Ji Eun. Ji Eunpun tau, Jimmy mengkawatirkannya.

Jimmy meraih Ji Eun dalam pelukannya dan menciumnya dengan mesra. Sepasang suami istri ini saling memahami tanpa bicara.

Pengawal membuka pintu mobil dan siap berjaga. Terdapat lima pengawal berbadan tegap siap menjaga mereka dari kerumunan.

Begitu turun dari mobil, Jimmy langsung membantu Ji Eun turun. Begitu banyak desakan membuat Ji Eun hampir jatuh.

Jimmy langsung melepas gandengan tangannya dan meraih pinggang Ji Eun sambil menyapa penggemarnya dengan manis.

Jimmy terlihat tampan apalagi dengan kacamata hitamnya. Di lain sisi, Ji Eun terlihat semakin chubby dengan kacamata hitamnya. Walaupun begitu, Jimmy dan Ji Eun benar benar terlihat serasi.

Dari mobil yang berbeda, Shelly mengikuti mereka dari belakang dengan memakai dress merah yang seksi. Shelly sebagai penggoda, apalagi pakaian Shelly yang terlalu terbuka.

Sebagian fans yang terlanjur marah melempar telor busuk secara acak. Dengan sigap, Jimmy memeluk Ji Eun yang munyil dan menghadangkan tubuhnya untuk menerima telur busuk itu. Berkat itu, Ji Eun maupun Shelly aman dari telur busuk.

Sebaliknya, jaket putih Jimmy di penuhi telor busuk.

"Saya tak akan mempermasalahkan siapa yang berbuat! Bagi pelaku saya akan mengatakan kamu tidak berhak lagi menjadi fans saya! Begitu pula yang lain saya harap ini yang terakhir!" Teriak Jimmy tegas di hadapan semua fans dan pihak media

Semua fans ketakutan. Ini pertama kalinya idola mereka marah. Biasanya Jimmy hanya akan tersenyum marah pada mereka.

Jimmy melepas jaketnya dan segera memeluk Ji Eun erat menuju kedalam lapangan terbang.

Begitu sampai di jet pribadi, Ji Eun menepuk pundak Jimmy dan memeluknya erat. Menenangkan Jimmy sesaat.

"Selamat pagi Tun Hilton dan Nyonya Hilton. Tuan Muda Yu akan hadir sebentar lagi. Selamat menikmati penerbangan bersama kami." Sapa pilot dan beberapa pramugara pramugari dengan ramah.

"Baiklah, Terima kasih."

"Kenapa kita tidak memakai pesawat kita saja, honey? Bukankah kamu tidak nyaman bila ada orang asing melihat gerak gerikmu?"

"Tuan Yu adalah direktur utama di Yu Corporation, honey.  Sangat susah bertemu dengannya. Sekretarisnya menyarankan hal ini. Akupun belum pernah bertemu dengannya jadi setidaknya aku harus menyapanya. Dia katanya seumuran dengan kita tapi sudah sukses. Aku ingin tau bagaimana orang semuda itu bisa sukses. Jadi aku tidak akan menggangu liburan kita. Aku sengaja mengambil pekerjaan di Singapura agar sekalian dapat berlibur denganmu,honey" sambil mengecup kening Ji Eun.

"Baiklah aku percaya padamu saja." Sambil memeluk Jimmy

"Maaf Honey" sambil membelas kepala Ji Eun.

Beberapa pramugari dan pramugara bersiap di depan pintu. Mereka semua menundukan kepala mereka saat dua orang laki laki memasuki jet pribadi itu.

Seorang yang di depan memakai baju putih longgar beserta celana pendek dan topi yang di balik. Seorang lagi di belakang memakai jas formal dan kacamata.

Next chapter