webnovel

Nikah Siri

Nay adalah seorang wanita muda yang ceria dan jika di tanya hobinya apa dia suka mengalah,jika di tanya cita-citanya apa dia mau membawa kebahagiaan ke dalam hidup orang lain, keinginan terbesarnya hanya berharap merasakan di mencintai dan di cintai tanpa harus menyakiti. Kisah hidupnya penuh dengan duka, perjalanan hidupnya penuh dengan perjuangan. Wanita tangguh yang sesungguhnya beranjak kuat dari sebuah luka, beranjak dewasa dari sebuah kebodohan. Ialah Auristella Nayyara Kamayel.

Jinhan_Anjasmara · Urban
Not enough ratings
57 Chs

Bab 26~Langit di sore hari

Nay yang sedang tertidur bersama Rey. ia tidur nyenyak di pelukan Rey. dengan infus di tangannya. Rey menjadikan tangannya untuk bantal kepala Nay. sambil memeluk Nay. Sementara Vellycia dan Manuel yang sangat lelah dan mengantuk mereka pun tidur di kamar mereka masing-masing.

Semua pasukan khusus yang di perintahkan oleh ayah Rey untuk menjaga kediaman Rey dan Bandara pun semua sudah pulang. Anak buah Manuel semuanya berjaga bergantian dirumah Rey. Clara dan asisten rumah tangga lainnya bekerja seperti biasanya dan memasak makanan seperti biasanya.

Hari itu karena sangat lelah semua orang tidak ada yang bangun untuk makan. Rey dan Nay sedang beristirahat di kamarnya. Nay yang tidak sadarkan diri cukup lama, sore itu ia terbangun, dan membangunkan Rey yang sedang berada di sampingnya.

"Sayang bangunlah" ucap Nay berusaha untuk melepaskan pelukan Rey, dan berusaha untuk duduk

"Sebentar sayang, aku ngantuk sekali" jawab Rey lemas untuk membuka matanya

"Aaa sayang sakit sekali" rengek Nay membohongi Rey agar ia terbangun.

Rey langsung terbangun karena mendengar suara Nay yang kesakitan.

"Ada apa sayang, sayang? mana yang sakit?" ucap Rey panik bangun dengan khawatir.

"Hehehe sayang, tidak ada yang sakit. aku sengaja untuk membangunkanmu' ucap Nay"

Nay ih nggak baik sayang, kamu nggak boleh seperti itu, apa kamu suka melihatku khawatir seperti ini" marah Rey kepada istrinya

"Maaf sayang aku hanya ingin kamu bangun, dan aku bosan tidur terus ayo kita turun kebawah, menghirup udara segar" rengek Nay

"Hmmmm baik mari kita berjalan-jalan di taman, tapi kamu belum boleh berjalan-jalan." ucap Rey

"Lantas?" tanya Nay

"Kenapa bertanya? Jelas suamimu yang tampan ini akan menggendongmu" ucap Rey

"Sebentar sayang, tolong ambilkan kotak p3k mu itu sayang!" ucap Nay sambil menunjuk kotak obat

"Untuk apa sayang?" sambil berdiri mengambilkan istrinya kotak obat yang diminta"

"Untuk mengobati luka di wajahmu yang sangat tampan itu" ucap Nay memuji suaminya

"Hehehe apakah aku tampan sayang?" tanya Rey berbangga diri

"Kemari lah suamiku, akan ku cerita kan sebuah kisah, kemari lah tidurlah di pangkuanku" pinta Nay

Rey pun menuruti perintah istrinya tersebut ia berbaring di pangkuan Nay dan Nay mulai mengobati wajah Rey.

"Sayang, dulu ada seorang gadis yang sangat menyukai bos nya namun tidak memiliki keberanian untuk mendekat. Kisah itu dimulai saat pertama kali gadis tersebut melihat bosnya di ruang rapat, betapa gadis tersebut mengagumi wajahnya yang tegas, suaranya yang lantang, tatap matanya yang tajam, membuat semua orang bergidik ngeri, namun anehnya gadis itu melihatnya dengan berbeda, jika bos nya  itu sesuatu sayang" ucap Nay sambil mengobati luka-luka di wajah Rey.

"Lantas gadis itu bagaimana sekarang?" tanya Rey

"Gadis itu kini bersama dengan bos nya, mereka sudah menikah, gadis itu setiap pagi berusaha meyakinkan dirinya sendiri, jika ini bukanlah sebuah mimpi, karena setiap ia membuka mata wajah pertama kali yang dilihat adalah wajah suaminya yakni wajah dari boss yang selama ini ia kagumi."

"Pasti suaminya sangat beruntung mendapatkan istri sebaik gadis itu"

"Tidak sayang, yang lebih beruntung adalah gadis itu, gadis tersebut beruntung dan bersyukur bahagia dan masih tidak percaya dengan kebahagiaan yang seperti mimpi baginya" jelas Nay

"Sayang, aku mencintaimu"

"Maka aku akan lebih mencintaimu suamiku" kata Nay sambil mencium bibir Rey.

Rey pun membalas ciuman Nay. Mereka berciuman cukup lama. Pasangan halal itu larut dalam suasana romantis.

"Sayang apa kau sudah selesai?" tanya Rey

''Selesai apa Rey maksutmu?"

"Hmm itu tuuu apa sudah selesai?" tanya Rey lagi sambil menarik turun kan alisnya.

''Apaan sih sayang, jangan kasih kode kode gitu dong aku nggak ngerti" ucap Nay sambil mengikuti Rey yang memainkan alisnya

"Aaa, kamu ini, ihhh itu tuuu datang bulan mu apa sudah selesai?"

"Oh itu, hehehe sebentar lagi ya sayang, kemarin sih masih😋"

"Aaa kenapa lama sekali"

"Hih kamu itu, ngomel aja,, ngeselin, nggak ngerti rasanya datang bulan, sakit perut, punggung sakit, belum lagi capek mondar mandir ke kamar mandi, belum lagi sakit kepala, lalu emosi yang naik turun, mood nya kadang baik kadang nggak, kamu mah cowo enak nggak ngrasain uh sebel" omel Nay

"Loh sayang, kalau aku juga ngerasain

datang bulan sepertimu bagaimana kita nanti, yang jadi cowo siapa? Hayoo"

"Huhh kamu ini, yaudah jadi gendong aku ke taman nggak nih? JJS" tanya Nay

"Ia ia nyonya Rey, kemari lah aku akan menggendongmu"

Rey berdiri dan menggendong istrinya, Rey berjalan menuruni tangga sambil menggendong Nay.

"Sayang apa itu JJS?" Tanya Rey

"JJS itu, jalan-jalan sore tampan"

"Oh gitu, sayang kamu jangan melihat wajahku terus menerus, aku bisa malu" ucap Rey

"Aku sedang merangkulmu sayang, aku sedang memeluk badanmu dan biarkan aku melihat wajahmu sayang, entah mengapa aku sangat merindukanmu, bahkan saat aku melihatmu sedekat ini aku masih tetap merindukanmu." ucap Nay sambil melihat Rey

"Aihhh tumben banget Nay, kamu ngomong manis kayak gini, pasti ada yang di mau" gurau Rey

"Aku nggak mau apa-apa ih kamu ini🙄" gerutu Nay

"Baiklah-baiklah mari sayang, duduk dulu"

Rey dan Nay duduk di sebuah bangku taman, sore yang menenangkan aroma bunga yang makin tercium sangat wangi, langit sore yang menawan menambah keindahan sore itu.

"Sayang, maafkan aku ya sudah membentakmu'' ucap Rey

"Tidak apa-apa suamiku, kita adalah suami istri kamu berhak membentakku jikalau aku salah" ucap Nay

"Nay kini aku sadar, ikatan suami istri itu bukan hanya tentang menemani, mendampingi saat suka dan duka, waktu kaya maupun miskin, bukan hanya itu, melainkan sebagai seorang suami tugasku adalah membimbingmu dan sebagai seorang istri tugasmu adalah mengingatkan ku" ucap Rey

"Sayang, kamu adalah imamku, aku adalah makmum mu, jika kamu atau aku yang salah maka mari kita saling mengingatkan, tegur aku jika aku salah, aku akan menegur mu jika kamu salah, nasehati aku, bimbing aku, bawa aku ke jalan yang benar, aku akan mengikutimu karena kamu adalah suamiku kamu adalah imam ku, aku hanya akan mengikutimu menurutimu, dan jadilah kamu seorang imam yang baik dan benar, jika kamu salah berlapang dadalah menerima teguran dariku, sesungguhnya aku adalah wanita yang sangat mencintaimu, aku tidak pernah mau melihatmu salah jalan sayang, akan aku lakukan hal apa saja, asal itu bisa membuatmu bahagia, dan selama itu baik sayang" jelas Nay

Rey yang mendengar ucapan Nay, yang sangat menyentuh hatinya membuat Rey tidak bisa berkata apa-apa. Dia hanya bisa bilang.

"Auristella Nayyara Kamayel aku adalah laki-laki paling bahagia yang sangat beruntung mendapatkan istri sepertimu, kamu segalanya untukku sayang"

"Dan muka datar aku jauh lebih beruntung karena aku mendapatkan suami yang sangat sangat sangat menyayangiku memperlakukan ku dengan sangat baik aku sangat bersyukur sayang"

"Wait..wait..wait.. Yang kamu panggil muka datar siapa sayang?" tanya Rey

"Hehehe ya kamu lah, hehehe aku romantis kan" ucap Nay sambil tersenyum

"Hih dasar kamu"

"Sayang kapan kita kembali ke Jakarta?" tanya Nay

"Nanti kita obrolkan dengan Vellycia dan Manuel dulu ya sayang"

"Baik suamiku"

Senja ini hangat

Sehangat pelukanmu

Senja ini indah

Seindah senyuman mu

Senja ini menarik

Semenarik obrolan ku dengan mu

Di sore ini, di bawah langit LA di saksikan burung camar yang hinggap di pohon-pohon

Di dengar oleh bunga-bunga mawar yang berwarna-warni.

Di selimuti oleh langit senja berwarna orenge kemerahan.

🍁Nayy