webnovel

Aku menyukaimu.

Fotografer itu dapat menangkap momen menggemaskan dari kedua makhluk yang tadi ada di belakangnya, seorang gadis cantik yang tertunduk malu dengan pipi merah merona, dan seorang pria yang sedang menunduk melihat wajah gadis itu, tatapan sayu dan senyum samar pria itu seolah menginginkan sang gadis untuk menjadi miliknya, gadis itu hanya setinggi bahu Randa oleh karna itu, randa sedikit menundukkan wajahnya saat melihat ke arah sang gadis, mereka berdiri cukup dekat.. tiba-tiba fotografer itu tak tahan untuk mengabadikan pose alami ini. "Cekrek.. cekrek.. " mereka gak sadar jadi objek foto sang fotografer. Randi yang melihat ulah sang fotografer, tersenyum melihatnya.

"Baiklah, Pak Randi.. foto nya akan saya antar sore ini" Kata fotografer itu. setelah melihatkan hasilnya pada Randi.

"Terima kasih banyak " Jawab Randi.

Setelah mereka bertukar pakaian, mereka akan pergi ke rumah kakek, dan bermaksud akan membawa ketiga sahabat Kasih.

"Dengan apa kau ke sini? " Tanya Randi pada Adiknya

"Dengan motor, Kak" jawab Randa, Randi tersenyum penuh arti dan berkata..

"Berhubung mobilku hanya muat empat orang, Tolong kau yang membawa Wina" Kata Randi santai pada adiknya itu. Sekali lagi wajah gadis itu tertunduk malu, sementara Randa malah tersenyum seolah-olah mengatakan terima kasih pada kakaknya.

Dalam perjalanan, gadis cerewet yang di bonceng Randa itu masih saja diam seribu bahasa, hatinya sangat tak tenang, gadis itu tak menyangka akan bisa berboncengan dengan pria yang selama ini hanya menjadi mimpinya , sekali-sekali dia mencoba mencubit tangannya memastikan dirinya tidak berada di alam mimpi. Setelah merasa sakit, bibirnya tak henti tersenyum.

"Apa kau tak suka pergi denganku? "Tiba-tiba saja Randa menghentikan motor nya dan menoleh kebelakang seraya bertanya karna dia merasa terabaikan, dia tak mengetahui bahwa perasaan sang gadis saat ini sedang terbang ke awan karna berada di dekatnya.

"Bukan begitu" Jawab Wina dengan cepat

"Lantas.. kenapa kau hanya diam saja? " tanya Randa dengan suara yang lembut.

"Aku merasa bermimpi berada di dekatmu" Jawab gadis itu lirih.

"Apa? " Tanya Randa tak percaya

"Lupakan saja" Kata Wina malu, wajahnya semakin merah.

"Aku ingin mendengar sekali lagi" Kata Randa tersenyum nakal sambil menatap wajah gadis itu lebih dekat lagi.

Wina menjadi gugup tak bisa bicara, tangannya tanpa sadar memutar- mutar bajunya bagian bawah, Randa tersenyum melihat hal itu. Ternyata gadis cerewet ini juga bisa kehilangan kata-kata.

mereka sudah berteman sejak masih SMP, Wina telah menyukai Randa sejak saat itu, tapi dia mengundurkan diri karna Kasih selalu berada di sisinya, tapi semenjak dia tau bahwa mereka adalah saudara dan tak mungkin menikah, Wina kembali memupuk perasaan itu. Tapi dia kecewa, saat Randa memilih sekolah yang lain, sehingga dia tidak bisa menyatakan perasaannya.

Sekarang kesempatan itu terbuka lebar, lidahnya malah terasa sangat kaku, sehingga sulit untuk mengatakan hal itu.

"Baiklah... jika kau tak ingin bicara denganku, aku juga akan diam" Kata Randa sambil memutar badannya kedepan dan kembali memegang stang motornya , dengan nada sedih. Wina buru-buru menarik baju Randa, seolah meminta Randa untuk mendengar penjelasannya.

Randa menoleh kebelakang, menatap Wina dengan lembut sambil menunggu gadis itu bicara.

"Aku.... aku... suka berada di dekatmu" Katanya tertunduk malu, saat ini wajahnya lebih merah dari kepiting rebus.

Dia merasa takut dan malu, tapi jawaban Randa membuat wajahnya menengadang memandang cowok itu.

"aku menyukaimu" Kata Randa seolah berbisik, senyum gadis itu seketika mengembang.. Randa sudah tau jawabannya

....

Sesampai di tempat kakek..

Randi dan rombongan telah datang tiga puluh menit yang lalu, kedua insan itu masih tak nampak batang hidungnya, padahal Randi tidak memacu mobilnya dengan kencang.. mereka sedikit khawatir, akhirnya mereka bernafas lega saat melihat motor Randa memasuki gerbang rumah itu. wajah mereka berdua tampak sangat Bahagia, Randi paham apa yang terjadi, tapi dia sengaja menggoda adiknya itu.

"Ku pikir kau lupa jalan pulang dan tersesat" Kata Randi nyengir.

"Kakak.. " Jawab Randa tersipu malu.

Next chapter