1 Chapter 1 : The Same

Alwan nur seorang remaja 17 tahun dengan fisik kurang beruntung, mata kirinya tidak ada, bicaranya pun gagap, pembawaan yang membosankan, pakaiannya yang lusuh, rambutnya yang acak-acakan, dan sangat pendiam, serta penakut, namun dibalik semua kekurangan yang dimilikinya dia memiliki hati yang sangat baik dan pantang menyerah. Dengan keinginannya agar tidak lagi tertindas tidak sendirian lagi memiliki teman yang menerimanya, bisa berguna untuk semua orang yang kekurangan seperti dirinya dan orang-orang disekitarnya. Tidak ada satupun yang memberikan belas kasihan dan dukungan untuknya dengan kondisinya yang seperti itu, yang bersimpati dan menanyakan mengapa dia bisa seperti itupun tidak ada. Dia malah mendapatkan perlakuan tidak pantas dan aksi bulian yang selalu dia terima selama di sekolahnya, entah apa yang ada dipikiran mereka mungkin karena meraka dari golongan orang-orang terpandang yang terlalu dimanja sehingga menumpulkan rasa simpati. Meski begitu, Alwan tidak pernah menginginkan balas dendam dia hanya mengharapkan sedikit kebahagiaan untuk dirinya di masa depan nanti paling tidak dia tidak harus menerima kekerasan dan hinaan seperti sekarang.

Alwan sebenarnya tidak kehilangan matanya sejak lahir melainkan itu terjadi karena insiden semasa kecilnya. dia menjadi seperti sekarang Tepatnya 10 tahun yang lalu saat dia masih berumur 7 tahun. Semua berawal dari suatu tuntutan untuk seorang anak. Alwan dibesarkan di keluarga yang tidak kekurangan harta, tidak kekurangan perlindungan, bahkan dia memiliki ibu yang sangat penyayang dan peduli ke dirinya, diapun mempunyai kakak yang juga sangat menjaga serta menyayanginya, adik yang sangat manis saja telah diberikan kepadanya. Hanya satu yang membuat itu semua akan hancur, ialah sosok ayah yang sangat kejam,haus akan pertikaian dan tergila-gila dengan bau uang kotor dibanding bau anak-anaknya. Dario Hamonangan yang merupakan seorang pemimpin dari organisasi gelap atau sering disebut sebagai mafia ialah sosok ayah tersebut. Dario sendiri sangat terkenal di dunia bawah, dia sering dipanggil dengan nama Dirty dikalangan orang-orang yang mengenal dan memburunya.

Dirty sorang pengedar narkoba dan pembunuh yang begitu dikenal tahun itu. kasus penyeludupan, pembunuhan, perjudian, dan penjualan manusia yang telah dia lakukan dalam kurun waktu 3 tahun belakangan berhasil mengangkat nama dan organisasinya. Kasus kejahatannya berhasil mencapai 150 kasus pembunuhan 230 kasus penyeludupan dan pelaporan kasus penjualan manusia yang teramat sering membawa namanya. Dirty sangat haus dengan kekuasaan dan uang tidak peduli seberapa kotor uang yang dihasilkannya dia akan mendekap uang itu kedalam jiwanya, bahkan baginya keluarga hanyalah senjata untuk mendapatkan kekuasaan dan kekayaan yang lebih tinggi untuk meneruskan keserakahan dan kehausan darah Dirty. Dirty sendiri ingin menjadikan organisasinya menjadi organisasi paling ditakuti di dunia bawah bahkan dikalangan budak pemerintah namanya akan membuat mereka ketakutan. Dirty sendiri melibatkan anak pertamanya dalam organisasi sebagai pemimpin divisi yang bertugas melakukan penyeludupan narkoba. Anak pertamanya yang baru berusia 25 tahun itu telah berhasil mengantarkan organisasi tersebut menjadi salah satu gembong narkoba paling dicari oleh polisi hanya dalam waktu 3 tahun.

Dirty memiliki hubungan yang terlihat tidak seperti ayah dan anak dengan anak pertamanya, dia hanya memandang anaknya sebagai mesin uangnya. Menjejalkan sebuah pisau kedalam mental anaknya mengajarinya cara menembak,berkelahi,membunuh untuk keuntungannya, diapun telah sukses merusak mental anaknya. Dirty begitu menyukai anak pertamanya ini bahkan dia memberikan nama Dario Haku kepada anak pertamanya, nama yang mirip dengan nama depannya yang menjadi simbol akan kehebatannya itu. Berbeda dengan anak kedua dan ketiganya yang memiliki nama tanpa menyandang nama besarnya. Dia mengharapkan Haku mampu menjadi alat yang mengantarkannya mencapai ambisinya, namun hanya karena anaknya tidak mau ikut bergabung dengan organisasinya dan saat bergabung malah melakukan semua kekacauan yang akhirnya berujung kegagalan, mengacaukan usahanya dan terlebih lagi harus mengorbankan anak buahnya untuk melarikan diri dari penangkapan yang membuatnya begitu membenci dan murka ke anaknya tersebut, namun Dirty memiliki insting yang begitu kuat bahwa anak pertamanya ini bisa membuat era kejayaan untuknya, walaupun anaknya berusaha menghancurkan organisasinya itu, anaknya tidak akan mampu menjatuhkannya dengan mudah. Dirty tidak akan membiarkan kekacauan yang di buat anaknya bertahan lama, cukup 2 tahun ini dia mengalami kerugian dan penghinaan. Dirty pun mulai bertindak dengan kejam tanpa berpikir tentang anak itu sebagai senjatanya. Dirty mulai menghancurkan satu persatu hal yang berharga bagi anaknya, hal yang telah merubah alatnya yang telah dia didik menjadi mesin uang setelah matang siap di gunakan. ancaman dan siksaan yang membuat anaknya ketakutan dan menyadari untuk melakukan apa yang diperintahkannya.

"Setelah kekasihmu dan keluarganya yang miskin itu ku potong-potong, sekarang siapa lagi ya?" Ucap Dirty berbisik diteling putra sulungnya.

Haku yang mendengarnya membelalakkan matanya menggeram ingin memberontak namun jiwanya sudah terlalu takut dengan aura kejahatan dari ayahnya.

"Sekali lagi hanya sekali lagi kamu membuat kesalahan aku akan merobek isi perut wanita yang kamu sebut ibu itu". Berjalan menjauh dari Haku.

Dirty pun membuktikan perkataannya dengan memberikan Haku sepotong jari telunjuk ibunya. Hakupun berteriak menangis gemetar tanpa henti sampai akhirnya dia terjatuh terbaring dilantai. Semenjak saat itu, Haku mulai melakukan pekerjaan kotornya dengan baik tanpa jejak maupun bukti dan berhasil mengangkat nama dan popularitas ayahnya beserta organisasinya. Berlindung dibalik kata untuk ibu, diapun mengeksekusi setiap nyawa dengan sadis tanpa dia sadari dia telah menjadi mirip seperti ayahnya. Dibalik semua kejayaan yang telah dia berikan untuk ayahnya itu, dia selalu menangis dalam kamarnya atas semua kejahatan yang dia lakukan, tidak ada tempat untuknya mengadu tidak ada tempat baginya untuk berlindung dan harus tetap memainkan perannya sebagai pion ayahnya. Haku pun semakin tenggelam dalam rasa bersalahnya, tangisannya pun semakin kencang namun siapa yang akan mendengarnya dalam ruangan itu hanya kesendirian yang dia dapatkan bahkan semenjak waktu itu dia sudah tidak bersama dengan ibu dan adiknya, entah apa alasan dibalik semua itu haku hanya dapat melihat dan bermain dengan mereka sesekali. Dia ingin berhenti namun jika dia berhenti dia akan melihat orang yang dia sayang terluka, diapun menyalahkan dirinya yang tidak berguna yang tidak bisa melindungi orang yang berarti untuknya. Dia mulai mempertanyakan mengapa wanita sebaik ibunya harus bersama lelaki seperti ayahnya bertemu laki-laki yang hanya memberikan kesengsaraan untuk mereka. Tangisannya pun semakin tidak bisa dia bendung hingga terlelap dalam kesunyian malam hari yang membanjiri mukanya.

14 september 2006 saat Alwan berumur 7 tahun Dirty menyuruh haku untuk melakukan penyeludupan narkoba ke area yang dikuasai oleh saingan bisnisnya dengan kata lain Dirty mencoba memperluas wilayah kekuasaannya dan menaklukkan saingan bisnisnya dibawah kakinya. Sebelum anaknya pergi melakukan misi yang diberikannya, anaknya tersebut pergi menemui ibu dan adiknya yang dikurung di dalam rumah yang berbeda dengannya selama ini, bahkan walaupun wanita itu baru saja melahirkan anaknya yang ketiga dia tidak membiarkannya untuk pergi karena takut semua kejahatannya terbongkar.

Haku berbicara dengan ibunya menyuruh ibu dan adiknya bersembunyi pergi dari rumah ini dia meluapkan semua prasaannya menceritakan semua yang dialaminya, dia mencurahkan hatinya yang gelisah dan sangat ingin bertemu dengan ibu dan adiknya itu, perasaannya pun bercampur aduk dan merasa ragu akan hal yang akan dia lakukan. Dia melihat ke adiknya yang baru terlahir kedunia ini harus mengalami masa masa sulit di waktu dia belum memahami apapun, lalu dia melihat ke arah adik tersayangnya yang sekarang menginjak usia 7 tahun, adiknya pun menoleh ke arahnya juga dan haku pun tak mampu membendung perasaannya lalu memeluk adiknya sambil berkata dengan tersedu-sedu.

"Alwan..jaga mama baik-baik, kakak tau Alwan itu kuat, pemberani, tidak cengeng, Alwan jangan pernah putus asa dan jatuh kelubang yang sama dengan kakak. Apapun yang menimpa Alwan nantinya, Alwan harus tetap menjadi laki-laki yang baik dan berguna untuk orang lain".

"I-iya kak, Alwan bakal jaga mama, alwan juga bakal jaga kakak sama adek kecil. Kakak jangan khawatir kakak cukup balik dengan selamat ya". Sambil menepuk-nepuk pundak kakaknya seakan ingin mengatakan dia akan baik baik saja.

Dia pun melepaskan pelukannya dari Alwan, lalu berdiri mendekat ke ibunya dan berbisik. Ibunya mengeluarkan ekspresi seperti terkejut setelah mendengar perkataan yang dibisikkan oleh anaknya itu.

"Udah dulu ya ma, aku pergi dulu...".

Berjalan keluar dari kamar yang selama ini mengunci dia, adiknya dan mamanya itu meski dia telah keluar beberapa tahun yang lalu melihat dunia bebas namun dia tetap saja berada dalam sangkar yang gelap di bawah kekejaman ayahnya.

pukul 7 malam dia dan para pemimpin divisi ayahnya berkumpul. Bersama ayahnya dia berjalan memasuki ruangan itu, dan segera setelah itu para petinggi itu berbaris rapi dan seraya membungkukkan badan. Dirty pun mulai angkat bicara dan menyerukan akan memperluas daerah kekuasaannya dan menundukkan daerah yang dikuasai oleh kelompok mafia dream wolf sebagai saingan kelompok mereka. Dirty juga berencana menyulut api peperangan tepat tengah malam nanti yang akan di awali dengan penyeludupan barang barang jualan mereka ke daerah kekuasaan mafia dream wolf yang tentu saja dengan dibarengi pemburuan nyawa anggota dream wolf. Dirty lalu memperkenalkan anaknya yang selama ini di rahasiakan dari pemimpin divisi yang lain, dia mengatakan akan menjadikan divisi yang dipimpin anaknya sebagai langkah awal membuat percikan perselisihan. Dirty berkata,

"Kita tidak harus menunggu lama untuk membuat para serigala malas itu bangun dan menyirami bensin kedalam percikan api, kita akan membuat mereka langsung bergerak dan menghabisi mereka malam ini juga..!"

Para petinggi pun berseru sedia menyambut perkataan Dirty tersebut. Mereka telah siap dengan peperangan yang akan mereka mulai nanti kecuali anaknya yang memasang raut wajah yang menyedihkan,meski dia yang akan menjadi kunci awal dari semuanya.

avataravatar
Next chapter