2 mono-

.

.

.

.

"Hanya satu yg kupercaya, akan ada pelangi sehabis hujan"

-NEVER AGAIN-

.

.

.

SEOUL 6:50 KST

Malam ini cuaca di Seoul buruk, hujan disertai angin badai, yg membuat orang berlari tunggang langgang mencari kehangatan di suatu bangunan,ataupun sesuatu yg dapat menjauhkan mereka dari setiap tetes air yang jatuh dengan tak manusiawi.

Menyisakan seonggok manusia di halte bis yang sedang menunggu layak nya orang dungu, hanya demi berharap dapat suatu tumpangan dari mobil besar yang lewat bernama bis.

Manusia yg bergender perempuan itu hanya tetunduk lesu, seraya mengeratkan jaket nya, berharap akan mengurangi dingin nya cuaca yg menerpa.

Youra mengeratkan jaketnya dengan sangat kuat, menyisakan gigi yang bergemelatuk menahan hawa dingin dan poni yg terus bergoyang tak tentu arah.

Seharusnya aku mendengarkan appa!ini sangat dingin!, Demi tuhan siapa yg mau menunggu seperti orang dungu! di halte bis!.

yang bahkan sopir nya pun tak mau beranjak barang sedetik pun untuk mencari seonggok penumpang sepertinya.

"Sial nya aku... Seharusnya aku tidak mencari makan keluar!, Sialan! Kenapa aku disetiap malam harus kelaparann" youra mencebik dan mengerang sambil menahan gigi yang terus bergemelatuk.

Vrummm

ckiitt

Sratssss

"ARRGGH!!!!, BANGSATTT BAJU KU BASAH SIALAN!" Umpat youra saat baju nya basah terkena cipratan air kubangan.

Sekarang memang hujan badai, siapa yang mau berlama-lama diluar?

"a-arrghh.. a--app-appa.. ini sa-sangat di-dingin hikss" tubuh youra mulai memucat, yang membuat kondisi badan nya seperti mayat hidup.

"Argghh.. hiks ah--ap-appa.. huks"

BRUKK

youra pingsan di halte bis, yang sekarang kondisinya telah basah total dengan tubuh sempurna memucat dengan nafas tersengal serta gigi yang bergemelatuk.

.

.

.

.

.

.

.

SEOUL 08:45 KST

pagi yang cerah, sehabis hujan terbitlah pelangi.. udara sejuk sehabis hujan lebat yang membuat beberapa barang rusak diterjang hujan. Tapi membuahkan sesuatu yg indah.

Burung berkicau menandakan pagi, matahari menyapa embun yang tersisa, udara bersiul dan langit masih berwarna kelabu menutupi matahari yang menyapa malu-malu.

Udara masuk, serasa segar dan sejuk di rasakan oleh seonggok manusia yang tertidur dengan nyenyak nya sehabis peristiwa yang membuatnya harus pingsan menahan dingin.

"Eunggh.. ahhkk sakith .." mata youra masih berkunang-kunang, kepala nya serasa dihantam Godam raksasa yang mengharuskan nya menahan sakit sedemikian rupa.

"A-appa.. hikss" youra meringis menahan sakit seraya bergumam merindukan ayahnya.

"Ternyata selama ini kau punya sisi lemah ya youra?" Ucap seseorang yang sedang menyender pada jendela dan mengamati awan kelabu.

"Eunggh ... Siapa kau?" Tanya youra seraya mengucek mata dengan bibir mempout lucu.

Ya.. itu kebiasaan youra secara alami ketika ia sedang bangun tidur.

"Aku???.. sudah lemah, pingsan, menunggu bis bak orang dungu, sekarang malah amnesia, poor you" ujar orang itu, saat melihat youra terbangun dan bertanya.

Sumpah mati ia menahan gemas melihat youra yang sekarang. Bibir mempout lucu, alis menukik, tangan putih yg masih mengucek mata, serta piama putih nya yg melorot di bahu.

"Yak! Aku memang tak mengenalmu sialan, ck! Sudahlah! Aku mau tidur. Bye"

Menarik selimut sesudah mendumel dan sekarang ia kembali terlelap dengan alis menukik karena keringat yg mulai menetes.

"Dasar anak durhaka.. bahkan ayah nya sendiripun ia umpati" ucap orang itu dan berlalu dari kamar youra.

Crieettt

Blam.

..

.

.

.

.

.

.

.

"

"ahh.. kepalaku sakit sekalii haaa" youra mencebik setelah tidur kurang lebih selama 5 jam.

Sekarang jam setengah dua siang,biasanya youra akan mencari makanan dan mengisi perut nya seraya bermain game di ponsel.

Tetapi karena ia sedang sakit, ia hanya bisa berbaring. Poor youra(2)

Tok tok tok

"Umm.. MASOKK" teriak Youra, sudah tau ia sakit. Masih mau memakai acara mengetok pintu pula, ia menggerakkan kepalanya kekiri dan kekanan pun setengah mati ia melakukannya.

Iya.. youra pikir itu menguras setengah tenaganya, dan berteriak bisa menghabiskan 87% energinya.

Poor youra (3)

Cklek..

Blamm

"Kau sudah enakan hm? Lain kali kalau mau keluar jangan tanggung tanggung nee? Sekalian kau pergi ke ujung distrik di bagian pedalaman hutan, dan tak usah kembali" ujar ayah youra setelah masuk membawa nampan bubur.

"Ck! Akan kulakukan! Nanti aku akan ke Amazon sekalian! Berteman sama kucing disana! Biar aku diadopsi sekalian! Menyebalkan sekali.." dumel youra yang jengkel akan perkataan ayahnya.

"Bodoh nya kau ini, sudah ada makanan yg dimasak oleh eomma mu, dan kau malah memilih mencari makan diluar, kau mau mati?" Sembur ayah youra seraya menaruh nampan dan duduk disamping kasur.

"Aku tak Sudi memakannya!, Dan sudah kubilang. Dia bukan ibuku" ucap youra dengan pandangan menusuk dan tajam.

"Hhaah... Sampai kapan kau begini Yora?,apa kau tak lelah begini terus hm?"

"Sampai ia berhenti jadi ibu sah ku!"

"PARK YOURA ! JAGA BICARA MU"

"AKU BUKAN PARK YOURA !, AKU MIN YOURA!"

Brakk

Nakas disamping sofa kamar Youra ditendang oleh ayah nya. Dengan nafas yg memburu, ayah youra keluar dari kamar Youra, menyisakan bubur dan susu panas diatas meja.

Youra melirik meja nakas yang berisi nampan dan makanan.

Untuk youra.. ini dari eomma, aku sangat khawatir dengan mu kemarin, karena kata ayahmu kau pingsan di halte bis, makan lah bubur ini. Aku sengaja membelinya karena aku tau kau tak pernah memakan masakan ku. Setidaknya makan lah bubur yg kubeli ini. Aku menyayangimu

-eommamu♥️

Begitulah kira kira notes yang ada dibawah mangkuk bubur yang terselip dan dibaca oleh youra.

Ada sebagian titik kecil didadanya yang menghangat... tetapi ego nya mengalahkan semuanya.

Tetapi youra adalah tipe orang yang menghargai pemberian orang lain , jd mau tak mau dia harus memakan makanan ini. Dan juga ia sangat lapar omong-omong.

Poor youra (again)

Youra melahap bubur dengan terpaksa, meskipun lidah nya pahit dan sangat ingin memuntahkan bubur itu,tetapi ya.. mau bagaimana lagi? Ia harus sembuh untuk kembali menjalani sesuatu yg sudah ia bangun.

Tanpa ia sadari.. dibalik pintu yang terbuka sedikit, seorang wanita paruh baya menyaksikan youra melahap makanan dengan bibir yang pucat.

Ia memandang sendu youra, seakan akan tatapan itu, dapat membuat youra menoleh dan memeluknya saat itu juga. Tetapi itu hanya harapan yang sia-sia.

.

.

.

.

.

.

.

~~~~~~

#Alv

avataravatar
Next chapter