8 Hepta

.

.

.

"Jangan ganggu aku, aku sakit. Hatiku patah,jiwaku tersayat. Saat luka yang kau hadirkan begitu saja tanpa sebab,bukankah kau bahagia?, Melihatku berlinangan air mata."

.

.

.

-NEVER AGAIN-

.

.

.

J COMPANY

Mata tajam bulat itu berusaha mencerna semua kertas-kertas yang menggunung tak manusiawinya, mati-matian ia pahami, demi apapun matamu akan sakit, dan kepalamu akan meledak jika melihat semua ini.

Menghela nafas kesekian kalinya, memijit pelipis yang berdenyut sakit, membenarkan letak kacamata anti radiasinya. Sibuk sekali memahami cara kerja, produksi dan isi dari perusahaan J ini.

Nafasnya beraturan, semua klien, kolega, staff, tata bagian, dan isi penting dokumen beserta manner nya ia pelajari dengan seksama. Ayahnya memaksanya untuk belajar dari sekarang. Membentuk kriteria kepemimpinan yang sebenarnya.

Hyunki menghela nafas kasar, sudah berjam-jam ia memandangi seluruh kertas ini, membalik, membaca,memahami, dan meneliti. Bersyukur saja pada otaknya yang encer.

Hyunki nampak berbeda hari ini, setelan jas merah darah, dengan sentuhan warna gelap didalamnya. Memberi kesan angkuh dan aura kepemimpinan yang kuat pada balutan badan proposionalnya.

Rambut panjang arang legam nya sedikit ia singkap. Menandakan betapa seriusnya ia sekarang, kacamata yg bertengger Dimata nya menambah kesan manly nya. Membuat Yoona, sang sekertaris menatap memuja sang calon atasan.

Sengaja sekali si ayah menyerahkan salah satu sekretarisnya, untuk mengajarkan Hyunki dan untuk menemani katanya.

Hyunki menghempas kasar punggung nya pada kursi, ia melirik Yoona yang sok sibuk melihat dokumen-dokumen, " hey, bawakan aku kopi,jangan terlalu manis, dan jangan terlalu pahit"

Yoona tersentak dan menoleh, ia bisa melihat Hyunki yang menanggalkan jas nya dan membuka kancing atas bajunya seraya memejamkan mata pada senderan kursi.

"A-ahh.. baiklah, akan segera saya bawakan tuan"

Cklekk

Blamm

"Ahh.. bosan sekali aku, sehari saja jadi pemimpin membuat emosiku ingin meledak saja"

'Lebih baik aku tidur.' batin Hyunki

.

.

.

.

.

.

.

Youra terlihat sangat sibuk, ia menatap layar komputer dengan tak berkedip.

Studio, adalah salah satu tempat pengalih lelah Youra, sekarang ia sedang membobol suatu situs, yg menghacking keamanan suatu perusahaan.

Ia mendapat orderan dari pemimpin ke-3 dari perusahaan J company. Wow, sangat mengejutkan. Harga nya pun tak main-main bung, ia mendapat triliunan dengan sekali pantau.

Ia tak sendiri, ia bekerja bersama orang-orang nya omong-omong. Dan disinilah Youra, mendekam di studio. Menyamar didalam dunia white hacker. Menjadikan nya mendapat omset yg tak lumayan.

"Hey Youra, aku sudah mengirim datanya"

"Jangan memanggil nama asliku sialan" umpat Youra.

Seseorang disebrang sana meringis, "ssshh, maaf. Oke black cat, kita akan meledakkan servernya, serang secara bersamaan setelah perintah dari master"

"Humm" gumam Youra.

'Aku heran, perusahaan besar. Tapi keamanan yang rendah'. Batin Youra

Mereka menggunakan teknik meretas (script kiddies) dengan melakukan deface terhadap sebuah website. Dan Level agak di atasnya, yang sudah lebih kompleks secara teknikal yaitu serangan DDoS (Distributed Denial of Service), dimana sang peretas menginfeksi sejumlah besar PC untuk kemudian bertindak sebagai zombie yang secara simultan membanjiri situs target dengan permintaan data palsu.

Karena permintaan data palsu ini jumlahnya sedemikian besar, server target akan kehabisan sumberdaya dan ujung-ujungnya pingsan.

Suara master terdengar. Menghitung untuk segera melakukan sistem attack dan peretasan.

Youra bersiap, ketika pada hitungan terakhir ia segera menjalankan komputernya. Berjam-jam ia habisi untuk memperbaiki, meretas, dan War dengan para hacker yang membobol situs perusahaan J.

Sampai akhirnya mendapatkan hasil, ia berhasil. PC penyerang mendapatkan konsekuensi, server mereka berhasil diledakkan. Sistem error' dan sisanya virus virus mereka suntikan pada pelaku pembobolan.

Youra menyeringai senang. Ia memutuskan sambungan dan segera keluar dari studio, War attack seperti itu memang menyenangkan, apalagi BRUTE FORCE ATTACK. Adalah serangan yg paling ia senangi. Menebak-nebak itu sangat menyenangkan.

Cklekk

Blamm

Youra berlalu dari studionya, meninggalkan Handphone yang berbunyi menampakkan nomor tanpa nama.

.

.

.

.

.

.

.

.

Hari ini Hyunki terlihat bermuka masam, setelah ia dipaksa ayahnya untuk mempelajari kertas-kertas bajingan itu. Sekarang ia dipaksa menemui seseorang, ayahnya bilang. Orang itu sangat berpengaruh akan keamanan perusahaanya.

Hyunki menghela nafas, sekarang ia sedang berjalan menuju suatu ruangan. Tempat bertemunya ia dan sang tamu untuk membahas sesuatu yang menurut Hyunki sangat tak berguna dan membosankan.

Bodyguard Hyunki membukakan pintu, terlihat sekali ruangan yang luas dan bernuansa dark. Di sebrang meja bundar terlihat podium kecil, serta banyak berkas dan meja yang panjang menyapa penglihatannya.

Hyunki segera duduk, ia menyamankan diri. Sebelum Mata Hyunki menutup halus, bertepatan dengan itu, ia melihat seseorang masuk, orang itu memakai topeng berwarna hitam.

Alis Hyunki menaut heran," dia ini ingin membahas kerja sama atau mau merampok?" Gumam Hyunki.

Hyunki tak berdiri atau sekedar menyapa, ia hanya menatap dingin dan datar, sungguh tak ada sopan santun dan tata Krama. Orang tersebut masuk dengan beberapa anggotanya yang lain, sekitar 5 orang yang masuk.

Orang tersebut mengulurkan tangan, "senang bertemu dengan anda tuan Hyunki. Perkenalkan nama saya Mr.J"

Hyunki meraih tangan orang itu dan berjabat tangan, " ya, saya Hyunki, dan ada perlu apa anda membuat pertemuan dengan saya?"

Orang itu diam diam tersenyum. Ia duduk dengan perlahan dan santai, " saya ingin memberi informasi tentang kebocoran data yang terjadi pada perusahaan tuan, anggota kami menangkap lokasi sang pembobol dan alamat IP nya"

"Lanjutkan"

"Seperti yang anda ketahui (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner antara 32 bit sampai 128 bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32 bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128 bit (untuk IPv6atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP. Dan semua petunjuk tersebut mengarah pada satu perusahaan"

Alis Hyunki terangkat, ia menyeringai. " Katakan". Dengan tatapan dingin Hyunki menyimak segala hal dan clue yang diberitahu olh Mr J.

Setelah semua selesai, Hyunki kembali menyeringai.

'Mereka mau bermain-main rupanya', batin Hyunki.

"Dan anda pasti tau jika---"

"Ya aku paham. Aku paham maksudmu, terima kasih atas kerja mu yang memuaskan, sepertinya ayahku tak salah memilih organisasi kalian" sela Hyunki.

Mr J, tersenyum didalam topengnya, "Beruntung anda bisa langsung memahaminya tuan"

"Ya, aku memang cerdas terima kasih" sahut Hyunki pongah.

Disana, terdapat Youra yang sedari menyimak pembicaraan Hyunki dan masternya, ia memutar bola mata malas. Selain kekanakan,tidak jelas, dan pemilik ego tinggi, dia juga sangat narsis ternyata.

Sekarang hanya tinggal sekertaris Hyunki dan tangan kiri sang master yang mengurus sisanya. Hyunki memperhatikan sekitar, sampai Hyunki terperanjat ketika melihat Youra yang sedang menguap dan menumpu dagu malas.

'Lho?! Kok? Kenapa gadis manekin ketus itu ada disini?? Jangan bilang ia salah satu dari grombolan mengerikan ini?!!' Batin Hyunki.

Youra yang merasa di perhatikan menoleh, pandangannya bersibobrok dengan mata bulat tajam Hyunki yang seperti shock akan keadaanya. Ia lalu hanya mendengus dan menatap Hyunki seperti seolah mengatakan, apa kau lihat lihat? Belum pernah melihat manusia cantik sepertiku?.

Sorot mata Youra yang terfokus pada Hyunki menyadarkan keterkejutannya. 'Gila sekali, dimana-mana ada si cebol ini', batinnya.

Hyunki menghela nafas ketika Youra memberi tatapan mengancam, persis sekali seperti kucing yang marah ketika ekornya ditarik.

(Padahal kan Hyunki cuma liat doang gt -,)

Sepertinya aku suka mata itu...

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

#alv

avataravatar
Next chapter