18 Aruni-

(sambungan flashback Cezar-)

"Aku hamil !"

Dua kata yang membuat Ji-Sung membeku, menatap tak percaya pada wajah Yeri yang berseri. Bersimpuh dan berlutut, mati-matian ia tahan tangisan bahagianya. Memeluk dan mencium perut sang istri hati-hati. Menghantarkan gleyar aneh dan menggelitik.

----------

"Oeeee oeeee" tangisan pertama, dari seorang bayi laki-laki yang sehat sempurna, menambah kesempurnaan hidup kedua orang tuanya. Pelengkap hidup, pengobat sakit, pelepas rindu, dan Rahmat Tuhan yang tak terbanding bahagianya.

Mencium kepala bayi tersebut, dan menggumam kan terima kasih pada sang istri. Lagi-lagi mendapat sebuah Kebahagiaan yang tak terkira.

------

"Tinggalkan suamiku atau kubunuh anakmu?" Yeri mendesis tajam.

Seulgi terkekeh remeh sembari menyuapi anaknya santai, "meninggalkan suamimu? Yang benar saja, dia yang sudah menghamiliku dengan kurang ajarnya" seulgi membalas dengan tajam.

Yeri mendengus remeh, "kau kan memang pelacur, seharusnya tak apa jika orang memasuki mu beberapa kali, dan jika hamil? Ya itu resikomu, yang mengumbar lubang pada pria"

"Kau!!! Jaga mulut mu!!, Aku sudah menyandang marga jeon, jadi--"

Seulgi menyeringai, "aku akan mendapat sebagian harta dari suamimu di perusahan jeon!"

Yeri terkekeh, "meh, jalang yang baru merasakan jadi orang kaya seperti mu tau apa tentang perusahaan jeon?"

Seulgi menggeram, Yeri menatap tajam, "dengar ya jalang sialan, tinggalkan suamiku, atau kau mau kubuat sengsara?"

"Kau memang banyak harta, tetapi kau tak bisa mencampakkanku!"

Yeri tertawa terbahak, "oke, jika itu yang kau mau"

------

Hari demi hari, bulan demi bulan, dan tahun demi tahun mereka jalani, Irene semakin beranjak dewasa, dengan kasih sayang orang tua yang tak memadai, jika ayahnya datang.

Hanya berakhir dengan adu mulut dengan ibunya, berbanding terbalik dengan jeon. Semenjak ia lahir, ia sudah digelimangi harta dan tahta, terlahir dengan sendok emas dan pakaian Sultra, selalu dimanja orang tua dan kakek neneknya.

Atas perintah kakek dan nenek nya, Ji-Sung selalu terjebak akan putranya, sang nenek yang bermulut tajam, berbicara akan Ji-Sung yang harus memperhatikan sang putra, dan mengait-ngaitkan dengan kematian putrinya dahulu. Membuat Ji-Sung melimpahkan kasih sayang pada sang anak.

Seulgi sengsara, Irene menderita, Yeri berbahagia dan merasa menang. Kau tau? Uang diatas segalanya, menyabotase Ji-Sung, meneror seulgi, memboikot rumah yang dihuni seulgi yang ternyata adalah hadiah pernikahan Ji-Sung, dan membuatnya terlantar di apartemen kelas rendah.

Yeri selalu pulang malam, membiarkan Ji-Sung yang terus diomeli sang ibunda, mengatakan bahwa Hyunki butuh kasih sayang sang ayah. Menghasilkan Yeri semakin tak terkendali.

-----

Sejak Hyunki menginjak junior high school, fakta sang istri gelap mulai terungkap, membuat ayah dari Yeri murka besar, sang nenek menyumpah serapahi menantunya. Menangis sesegukan tak percaya akan fakta yang terungkap.

Semula terjadi karena saat Ji-Sung berkilah akan memiliki bisnis di Jeju selama seminggu, ternyata ia menghabiskan waktunya dengan seulgi serta Irene, membuat Yeri murka dan membeberkan semuanya pada sang ayah dan ibu.

Menarik paksa saham yang dipegang Ji-Sung, pertengkaran tak henti-hentinya dilakukan disetiap rumah. Mendidik seorang jeon Hyunki, menjadi anak yang dingin, introvert, dan kejam.

Tak punya hati, tetapi tetap pintar dalam hal apapun. Membuatnya disegani banyak orang, karena status, serta seluruh keahlian yang melekat pada dirinya. Menjadikan sebagian orang mengecap dirinya sempurna, tanpa tahu luka apa dibalik pungung yang selalu ia sembunyikan.

"DIAM!! jangan kau kira aku tak tahu jika kau menghamili PELACUR RENDAHAN YANG SENGAJA TAK MEMAKAI PENGAMANNYA HANYA UNTUK MENDAPATKAN DAN MENGAIS SISA BENIH MILIKMU YANG DI RAHIM BUSUKNYA !"

Kalimat itu selalu terngiang dibenaknya, Hyunki kecil yang berlalu pulang dengan segudang prestasi yang ia bawa untuk sang orang tua, berharap tak ada lagi perpecahan.

Malah mengungkap suatu fakta baru yang mengejutkan. Sukses meluluh lantakkan pertahanannya, ia hancur saat detik itu juga.

---------

Hari ini, dimana ia mengucap perpisahan pada ibunya, berharap bahwa ini hanya mimpi, tetapi ternyata hari ini adalah hari yang paling buruk dihidupnya.

Memberikan malaikatnya berpisah, memberikan dua orang perusak masuk dalam lingkaran hidupnya, membuat nya serasa tak punya semangat hidup lagi. Ingin mati saja rasanya.

Hari-hari ia lalui, dimana ibu tirinya selalu bertingkah seenak jidat, dan kakak tirinya yang terlihat malu-malu dan berusaha membangun suasana antara kakak dan adik. Persetan baginya, ia sampai kapanpun tak akan pernah menerima mereka.

-------

Semua hal dilakukan seulgi, menyabotase, menghacking, membayar orang untuk mengambil alih kekuasaan dan harta keluarganya, menjadikan jeon muda pusing dan hampir ingin memecahkan kepalanya sendiri.

Bisakah ia hidup tenang?!, Banyak ulah sekali manusia jadi-jadian ini!, Pikirnya.

Hari-hari ia lalui secara hambar, bangun, makan, sekolah, beraktivitas bebas tanpa ada yang melarangnya. Berbanding terbalik saat ia dengan ibunya dulu yang penuh aturan dan Omelan yang mengoyak telinga, tapi sekarang ia rindu setengah mati.

Drrrt drrt..

Ponsel Hyunki berbunyi, membuyarkan lamunan nya, setelah ia memaki seulgi yang mengamuk diruangannya karena protes dengan Hyunki yang selalu menggagalkan rencananya.

Mengrenyit heran dengan fikiran bertanya-tanya, siapa orang bodoh menelpon jam segini? Dan dari mana ia tau nomor handphonenya?.

Klik

"Yeobseo--"

"Anakku.. apakah kau rindu eomma sayang?"

Suara disebrang sana membuat Hyunki membeku, sial. Ia menggeram dengan rahang mengerat, menatap layar handphone yang berlangsung, menampilkan nomor tak dikenal. Menatap nya dengan mata berembun,dan dada yang sesak. Itu ibunya, permata hatinya, rindu sekali pada wanita yang melahirkannya.

"Hallo? Hyunkie?--"

"-- eomma tau kau sangat terpukul sayang, maafkan eomma sayang, eomma melakukan ini untukmu, untuk keluarga kita. Mengembalikan semuanya kau mau kan?"

Hyunki menatap tajam handphone yang mengeluarkan suara ibunya, "hah.. e-eomma h-hiks, aku hiks rindu padamu.." ia tak dapat membendung tangisnya lagi. Membiarkan bulir bening jatuh pada rahang nya yang mengerat.

"Eomma juga merindukanmu sayang, maafkan eomma--" suara Yeri menyendu dan bergetar, mati-mati menahan Isak tangis, sama-sama merindukan sang buah hati.

"Maafkan hiks, eomma sayang, sebenarnya. Eomma dan appa tak bercerai sayang, eomma kabur saat sidang berlangsung. Membatalkan acara, eomma tak jadi bercerai dengan appa mu. Membuat perjanjian akan aku yang tak mengganggu kehidupan baru nya lagi, tetapi masih memiliki hak atas harta, karena eomma adalah istri pertamanya"

Ada sedikit lega dari dada Hyunki, kembali melepas rindu. Dengan mendengar eomma nya mengoceh dan berterus terang akan rencananya yang akan ia laksanakan, menjadikan Hyunki menyeringai senang dan saling melontar kata-kata hangat.

Membuat Hyunki menjadi yang sekarang, pembangkang, berotak licik, tak suka di bantah, mutlakz otoriter, perfeksionis dan yang pastinya tak punya hati. Karena hubungan baginya, hanya sebatas pelemah.

(Flashback end)

---------

-TBC-

#alv

avataravatar
Next chapter