1 prolog

Seorang pria baru saja berjalan keluar dari lift khusus staf sekolah. Ia melangkahkan kakinya menyusuri koridor yang cukup sepi, karena kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung, jadi tidak ada siswa maupun guru yang berkeliaran di sepanjang koridor.

Pria tersebut menghentikan langkahnya sebentar, mengeluarkan benda pipih di saku celananya, dan menempelkannya di telinga, memulai percakapan pada orang di sebrang sana.

"Siapin target selanjutnya, lusa harus sudah siap" ujarnya, ntah apa balasan dari sebrang sana yang membuatnya menyeringai. setelah mendengar jawaban dari sebrang sana pria tersebut mematikan telpon sepihak dan kembali meletakan benda pipih tersebut di dalam saku celananya.

Sebelum melanjutkan langkahnya, Ia melirik ke sekitar memastikan bahwa tidak ada yang mengawasinya, setelah di rasa aman, Ia melanjutkan langkahnya pergi dari lorong koridor, perlahan tapi pasti sosoknya mulai menghilang di ujung koridor.

namun sayang, tanpa ia sadari ada seorang siswi yang sedari tadi mengawasinya, merekam semua gerak geriknya bahkan mendengar dengan jelas percakapannya.

Siswi tersebut keluar dari samping lift yang Ia jadikan tempat persembunyiannya, niat awalnya ingin ke ruang guru terurung karena melihat seorang pria berjas keluar dari lift tersebut, lift yang hanya bisa di akses oleh orang orang tertentu membuat siswi tersebut sangat penasaran siapa pria berjas tersebut.

namun ia tidak bisa melihat wajah pria tersebut karena membelakanginya, membuat siswi tersebut mendengus kesal.

'Apa yang di maksud dengan target?' pertanyaan itulah yang saat ini ada di benak siswi tersebut, apa ini ada hubungannya dengan kasus hilangnya para siswi IHS, yang tiba tiba menghilang tanpa jejak sedikitpun seakan di telan bumi.

Bahkan polisi pun angkat tangan dengan kasus ini karena akses yang terbatas dari pihak sekolah membuat mereka tidak bisa menyelidiki kasus ini lebih dalam lagi.

Begitupun dengan para orang tua korban yang dulu menuntut dan meminta pertanggung jawaban pihak sekolah kini malah bungkam dan pasrah dengan apa yang menimpa putri mereka, ntah apa yang membuat mereka pasrah.

Siswi tersebut tersadar dari lamunannya, Ia melihat sekeliling ternyata Ia masih berada di koridor kelas, dengan cepat Ia berlari menuju kelas, meninggalkan koridor dan melupakan niat awalnya untuk ke ruang guru.

avataravatar